Liputan6.com, Jakarta Operasi angkat bokong merenggut nyawa wanita Inggris. Operasi ini populer di kalangan selebriti tapi prosedur ini menjadi berisiko kematian ketika tidak dilakukan dengan benar.
The British Association of Aesthetic Plastic Surgeons (BAAPS) menegaskan, operasi angkat bokong termasuk prosedur bedah kosmetik paling berbahaya untuk dijalani. Meski begitu banyak wanita yang tetap nekat melakukannya.
Baca Juga
Mereka membahayakan diri sendiri dengan mencari prosedur operasi yang lebih murah di luar negeri, dilansir dari BBC, Minggu (7/10/2018).
Advertisement
Proses operasi angkat bokong berupa menyuntikkan lemak yang diambil dari salah satu bagian tubuh ke bokong. Tujuan operasi ini agar bokong terlihat lebih kencang dan seksi bak wanita Brasil.
Saksikan juga video berikut ini:
Tiga ribu wanita meninggal
Dari laporan BAAPS kasus kematian wanita Inggris itu adalah 1 dari 3.000 orang yang melakukan operasi angkat bokong di seluruh dunia. Kematiannya sebagai akibat dari komplikasi. Pada Agustus 2017, Leah Cambridge yang berusia 29 tahun meninggal saat menjalani prosedur operasi angkat bokong di Turki.
Wanita Inggris lain yang berusia 20-an tahun juga meninggal tahun ini. Namun, pemeriksaan atas kematiannya baru akan terjadi dalam tahun depan.
"Operasi ini tingkat kematian tertinggi dari semua prosedur karena risiko menyuntikkan lemak ke pembuluh darah besar di bokong. Efeknya langsung mengarah ke jantung atau otak," kata konsultan ahli bedah plastik dan anggota Baaps, Gerard Lambe.
Komplikasi serius
Wanita yang telah menjalani operasi angkat bokong di luar negeri dan hasilnya meleset harus mencari pengobatan sekembalinya ke negaranya. Menurut perkiraan BAAPS, operasi angkat bokong yang gagal itu diperkirakan merugikan Layanan Kesehatan ribuan pound.
Komplikasi serius, termasuk emboli paru, nekrosis lemak dan abses, menghabiskan biaya lebih dari £13.000 per pasien.
Mereka yang terkena dampak perlu dirawat di rumah sakit setidaknya 20 hari.
Advertisement