Liputan6.com, Jakarta Cuci darah (hemodialisis) termasuk terapi untuk penderita gagal ginjal. Fungsi cuci darah untuk menyaring dan membuang sisa-sisa metabolisme dan kelebihan cairan dalam tubuh.
Baca Juga
Advertisement
Prosedur tersebut membantu menyeimbangkan unsur kimiawi dalam tubuh serta menjaga tekanan darah. Penderita gangguan ginjal atau gagal ginjal kronik tahap akhir (tahap 5)Â perlu melakukan cuci darah.
Di RS Cipto Mangunkusumo Jakarta, penderita gagal ginjal juga teratur melakukan cuci darah. Dokter spesialis penyakit dalam Aida Lydia menjelaskan prosedur cuci darah.
"Tindakan hemodialisis menggunakan mesin khusus, selang, dan semacam tambung juga ginjal buatan. Mesin hemodialisis untuk memgatur proses cuci darah yang dilakukan," ucap Aida dalam sebuah penayangan video prosedur cuci darah RSCM, Senin, 7 Januari 2019.
Tindakan hemodialisis sudah terprogram di mesin khusus. Selang cuci darah berfungsi mengalirkan darah pasien dari tubuh ke ginjal buatan. Kemudian mengalirkan kembali darah yang sudah bersih ke tubuh pasien.
Â
Â
Saksikan video menarik berikut ini:
Selang sekali pakai
Untuk selang cuci darah, Aida menambahkan, digunakan sekali pakai. Satu selang hanya berlaku untuk satu pasien.
"Untuk selang hemodialisis ini dipakai sekali. Tidak pernah kami pakai dua kali. Sifatnya single use (sekali pakai)," ucap Aida, yang berpraktik di RSCM Jakarta.
Soal selang, pasien RSCM Jakarta, Andre, yang merupakan pasien gagal ginjal menyampaikan, selang yang digunakan terus diganti setiap kali ada pasien yang mau cuci darah.
"Kami lihat sendiri, proses penggantian selang. Itu semua diganti. (Selang) diganti baru," ujar Andre.
Advertisement
Selang masih disegel
Pasien gagal ginjal lain, Made ikut menyampaikan, setiap dirinya cuci darah selalu digunakan selang yang baru.
"Jadi, kalau kita menggunakan selang ya biasanya plastiknya masih disegel. Itu semua baru. Selalu baru selangnya," ujar Made.
Setelah digunakan pasien, selang dimasukkan ke dalam kantong plastik untuk dibuang. Tindakan hemodialisis di RSCM, tambah Aida, sudah sesuai standar prosedur yang benar.
"Kami mengutamakan safety (keamanan) untuk pasien dan kualitas (pelayanan cuci darah) tentunya,"Â ujar Aida.