10 Fakta Limfoma, Kanker Kelenjar Getah Bening yang Pernah Dialami Ustaz Arifin Ilham

Limfoma atau kanker kelenjar getah bening ternyata merupakan salah satu jenis kanker yang punya potensi kesembuhan tinggi

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 08 Jan 2019, 12:11 WIB
Diterbitkan 08 Jan 2019, 12:11 WIB
[Bintang] Arifin Ilham dan Istri
Ternyata Limfoma atau Kanker Kelenjar Getah Bening yang Pernah Diidap Ustaz Arifin Ilham Punya Potensi untuk Sembuh (Instagram/yuni_syahla_aceh)

Liputan6.com, Jakarta Kanker kelenjar getah bening atau dalam bahasa medis disebut dengan limfoma adalah penyakit yang menyerang sistem kekebalan tubuh. Kanker inilah yang pernah dialami oleh Ustaz Arifin Ilham beberapa waktu lalu.

Kanker kelenjar getah bening sendiri sesungguhnya terdiri dari dua bentuk, yaitu limfoma Hodgkin dan non-Hodgkin yang keduanya terdiri dari banyak sub-tipe. Tidak hanya itu, masih banyak fakta terkait dengan limfoma yang menyerang Ustad Arifin Ilham tersebut.

Dikutip dari everydayhealth.com dan Klikdokter.com pada Selasa (8/1/2019), berikut ini 10 fakta mengenai kanker kelenjar getah bening.

1. Tidak tahu persis penyebabnya

Dokter Frederick Lansigan dari layanan kanker di Dartmouth-Hitchcock Meedical Center's Norris Cotton Cancer Center di Lebanon, New Hampshire, Amerika Serikat mengatakan tidak ada yang tahu persis apa penyebab limfoma. Namun, ada beberapa faktor yang meningkatkan risiko seseorang. Misalnya riwayat keluarga atau penyakit autoimun.

Selain itu, paparan terhadap pestisida, pupuk, pelarut organik seperti benzena adalah faktor risiko dari lingkungan.

2. Limfoma dimulai di sel putih tubuh (limfosit)

Limfosit datang dalam dua jenis sel: limfosit B, yang membuat antibodi dan melawan infeksi, serta limfosit T yang membantu membunuh mikroba, sel tumor, dan mengendalikan sistem kekebalan tubuh.

Limfosit ditemukan di berbagai organ dan jaringan sistem kekebalan tubuh. Termasuk kelenjar getah bening, sumsum tulang, timus, limpa, amandel, dan jaringan limfoid di saluran pencernaan.

 

Saksikan juga video menarik berikut ini:

Deteksi dini

Ustaz Arifin Ilham
Ustaz Arifin Ilham. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

3. Belum ada tes skrining untuk limfoma

Asisten profesor hematologi di pusat kanker City of Hope, California, AS Robert W. Chen mengatakan, belum ada uji skrining untuk kanker jenis ini. Selain itu, gejalanya timbul bersamaan dengan kondisi lain seperti demam, menggigil, berkeringat di malam hari, batuk, sulit bernapas, nyeri dada, berat badan turun, rasa lelah, hingga pembesaran kelenjar getah bening.

"Biasanya dokter akan melakukan pemeriksaan fisik menyeluruh untuk meraba adanya pembesaran kelenjar getah bening di seluruh tubuh, khususnya di daerah leher, ketiak, dan lipat paha," ujar dr. Resthie Rachmanta Putri di Klikdokter.com.

4. Hodgkin berbeda dengan non-Hodgkin

Ada perbedaan antara dua jenis limfoma ini. Pada kondisi Hodgkin, orang memiliki sel ganas yang dikenal dengan sel Reed-Sternberg. Inilah yang dicari dokter untuk mengkonfirmasi penyakit tersebut.

 

Potensi sembuh

Limfoma Hodgkin atau Hodgkin's disease (iStockphoto)
Limfoma Hodgkin atau Hodgkin's disease (iStockphoto)

5. Limfoma Hodgkin adalah bentuk kanker yang bisa disembuhkan

Lansigan mengatakan, tingkat kelangsungan hidup penderita limfoma Hodgkin dari 2004 sampai 2010 mencapai hampir 88 persen. Ini dua kali lipat tingkat kelangsungan hidup yang hanya 40 persen selama 1960 sampai 1963, menurut laporan Leukemia & Lymphoma Society.

"Penelitian terbaru untuk menyesuaikan kombinasi perawatan yang tepat sesuai dengan pasien dan stadium kankernya," kata Lansigen.

6. Obat-obatan oral modern digunakan sebagai pengganti kemo dan radiasi

Lansigan mengatakan, ada beberapa obat telan modern sebagai pengganti kemoterapi dan radiasi. Hal ini mempermudah mereka untuk menjalani kehidupan.

Resthie menuliskan, secara umum memang pengobatan kelenjar getah bening melibatkan tindakan kemoterapi dan radiasi.

"Kemoterapi biasanya dijalani sebanyak 6–8 siklus. Sementara, radiasi dilakukan pada lokasi kelenjar getah bening yang berubah menjadi ganas. Pengobatan lain yang lebih spesifik tergantung jenis limfoma yang dialami. Jika pengobatan dilakukan pada stadium 1 dan 2 angka kesembuhannya sangat besar,"

 

Limfoma yang paling sering

Ustaz Arifin Ilham
Arie Untung dan Teuku Wisnu menjenguk Ustaz Arifin Ilham. (Instagram @ariekuntung)

7. Bentuk limfoma non-Hodgkin

Ada banyak bentuk limfoma non-Hodgkin. Limfoma sel-B merupakan bentuk yang paling umum dan menyumbang 85 persen dari seluruh kasus. Tidak semua limfoma non-Hodgkin tumbuh lambat. Selain itu, beberapa bentuk bisa diobati bahkan disembuhkan.

8. Perawatan terbaru dalam pengujian

Chen mengatakan, ada beberapa obat-obatan terbaru yang sedang dalam pengujian dan sangat menjanjikan. Salah satu yang telah mendapat persetujuan dari Food and Drug Administration (FDA) bernama Imbruvica (ibrutinib).

 

Bisa sembuh jika cepat diketahui

20160205-Kanker Paru Paru-iStockphoto
Ilustrasi Kanker Paru Paru (iStockphoto)

9. Jangan panik

Jika Anda didiagnosis limfoma, jangan panik. Chen mengatakan, ada banyak subtipe berbeda dari penyakit ini. Perawatannya tergantung pada yang Anda miliki. Karena itu, ketahui juga jenis spesifik limfoma tersebut untuk memilih perawatan yang terbaik.

Resthie menyatakan, angka harapan sembuh dari kanker kelenjar getah bening cukup besar bila tidak terlambat diketahui.

10. Perawatan sangat efektif

"Karena saat ini kita bisa mengidentifikasi penanda spesifik yang terkait dengan subtipe limfoma tertentu dan menggunakannya sebagai target untuk membunuh sel kanker, kita bisa membuat obat baru yang benar-benar menargetkannya," kata Chen.

"Secara umum, pengobatan limfoma ditoleransi dengan sangat baik dan efektif," tambahnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya