Liputan6.com, Jakarta Minyak tidak hanya penting untuk memasak, tetapi untuk menyediakan lemak sehat bagi tubuh yang diperlukan untuk pertumbuhan sel, menghangatkan tubuh, meningkatkan penyerapan nutrisi, dan tingkat energi yang tinggi untuk tubuh Anda.
Faktanya, lemak memiliki banyak manfaat sehingga mereka mengambil bagian dalam pembuatan berbagai hormon yang secara langsung mempengaruhi tidak hanya kesehatan tubuh kita, tetapi juga suasana hati.
Advertisement
Baca Juga
Ada begitu banyak minyak yang dapat dipilih untuk melezatkan masakan Anda, seperti minyak zaitun, minyak kelapa, minyak kenari, minyak wijen.
Beberapa minyak yang Anda gunakan untuk memasak memang benar-benar baik untuk Anda, tetapi Anda juga perlu berhati-hati saat menggunakannya untuk memasak. Beberapa jenis minyak memiliki sisi buruk jika tidak diolah dengan benar sesuai aturan.
Nah, berikut ini Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Jumat(1/1/2019) 3 minyak yang biasa masak namun ternyata punya sisi buruk untuk kesehatan. Berikut adalah 3 minyak dengan sisi buruk di dalamnya yang perlu Anda ketahui sebelum memilihnya untuk diolah sebagai santapan keluarga Anda.
Minyak Kelapa
Ada banyak kontroversi seputar minyak kelapa, terutama karena kandungan lemak jenuh yang umumnya dianggap tidak baik untuk diet sehat. Minyak kelapa memang sangat bagus untuk memasak pada suhu tinggi seperti menggoreng atau membuat kue. Selain itu minyak ini juga bagus untuk kue kering, cokelat panas, coklat, dan semua jenis kue manis yang cocok dengan aroma kelapa.
Namun nyatanya, minyak kelapa tak begitu bagus bagi kesehatan. Studi yang dilakukan Universitas Harvard membuktikan, minyak kelapa tak memiliki keajaiban nutrisi seperti yang selama ini dipercaya banyak orang.
Uji jangka pendek pada 9-83 orang relawan membuktikan bahwa jika dibandingkan dengan mengkonsumsi mentega atau lemak tak jenuh seperti minyak zaitun, minyak kelapa dapat menaikkan keseluruhan kadar kolesterol baik HDL maupun LDL. Kadar kenaikkannya bahkan hampir sama dengan jika mengkonsumsi lemak jenuh seperti lemak sapi dan minyak sawit.
Asosiasi Jantung Amerika (AHA) mengeluarkan pernyataan ilmiah tahun 2017 bahwa minyak kelapa termasuk minyak jenuh yang tidak baik bagi jantung. Bagi yang berisiko atau memiliki penyakit jantung, konsumsi lemak jenuh disarankan tidak lebih dari 6 persen dari total kalori, atau sekitar 13 gram berdasarkan diet 2000 kalori. Satu sendok makan minyak kelapa mengandung sekitar 12 gram lemak jenuh.
Advertisement
Minyak sayur
Minyak sayur adalah minyak yang biasa digunakan untuk memasak sehari-hari. Minyak goreng yang biasa Anda gunakan di dapur adalah salah satu jenis minyak sayur.
Minyak sayur pada dasarnya adalah semua jenis minyak nabati seperti minyak kelapa sawit, minyak kedelai, minyak jagung, atau campuran semuanya. Secara umum, minyak ini memang tidak dianggap sehat.
Minyak ini telah melalui berbagai proses pengolahan sehingga terhidrogenasi parsial. Akibat melalui berbagai proses pengolahan, minyak ini kehilangan sebagian besar nutrisi dan juga rasanya.
Beberapa jenis minyak goreng memiliki kadar lemak jenuh yang sangat tinggi, bahkan melebihi sumber lemak jenuh dalam kandungan daging merah.
Minyak nabati pada dasarnya merupakan sumber asam linoleat tertinggi dari bahan makanan lain. Asam linoleat adalah jenis asam lemak omega-6. Apabila kandungan ini dikonsumsi dalam jumlah yang berlebihan, dapat meningkatkan risiko berbagai masalah kesehatan seperti risiko penyakit jantung, peradangan sendi, depresi, bahkan kanker.
Minyak sayur juga mengandung lemak trans yang dapat menyumbat pembuluh darah dan menyebabkan penyakit jantung hingga serangan stroke. Selain itu asap yang dihasilkan saat memasak dengan minyak sayur dapat berdampak buruk untuk paru-paru dan sistem pernafasan Anda.
Minyak Zaitun
Minyak Zaitun saat ini merupakan minyak yang paling dicari untuk pelaku pola hidup sehat. Namun jika digunakan dengan cara yang salah, minyak zaitun bisa menimbulkan dampak buruk.
Minyak zaitun dapat mengeluarkan senyawa beracun yang berbahaya bila dipanaskan dalam suhu tinggi, seperti digunakan untuk menumis atau memanggang.
Minyak zaitun memiliki smoke point atau titik asap yang rendah. Smoke point adalah batas maksimal suhu sebuah minyak saat dipanaskan. Suhu tinggi yang dapat menyebabkan pemansan akan menimbulkan asap dan menyebabkan minyak mengalami oksidasi. Jika minyak mengalami oksidasi, maka kualitas minyak akan rusak dan tidak baik untuk digunakan lagi.
Seluruh jenis Minyak Zaitun memiliki kandungan Lemak tak jenuh tunggal yang berasal dari asam lemak tak jenuh tunggal (MUFA) yang disebut asam oleat. Bila dipanaskan dengan suhu tinggi, komposisi minyak zaitun dapat meningkatkan stabilitas kimia yang justru berbahaya bila dikonsumsi.
Selain itu, Jika Minyak zaitun dipanaskan dengan suhu lebih dari 160 derajat celcius kandungan fenol dalam minyak zaitun akan rusak dan membuat minyak zaitun sama saja dengan minyak goreng yang Anda gunakan sehari-hari.
Untuk mendapatkan keabikan minyak zaitun anda cukup menggunakannya sebagai dressing pada salad atau untuk menumis masakan dalam suhu rendah.
Advertisement