Liputan6.com, Jakarta Salah satu kondisi yang rentan menimpa anak-anak yakni cacingan. Anak yang terinfeksi cacingan, bukan hanya memengaruhi pertumbuhan fisik anak, melainkan juga berdampak pada perkembangan kecerdasannya. Seperti pengalaman Mommy Tita Ardhana dari Babyologist mengatasi cacingan pada putrinya.
Jadi beberapa waktu lalu, Luna pergi ke tukang urut anak karena keselo. Saat dipijat kemarin, ibu pemijatnya tanya kalau Luna kenapa kok kurus? Aku bilang aja karena memang susah makannya. Dan Si Ibu pemijatnya lalu bilang kalau anak gak mau makan mungkin disebabkan karena cacing. Lalu saat dia pegang area perut Luna, ia cuma bilang, “Wah iya buu.., ini gak mau makan karena cacing, jadi gak nafsu makan."
Awalnya aku sih agak denial, masa anak saya cacingan sih. Tapi setelah aku banyak baca, dugaan tersebut memang bisa dibenarkan, sebab salah satu gejala cacingan adalah menurunnya nafsu makan. Well, akhirnya aku mulai tanya-tanya, dan ternyata memang anak usia 2 tahun harus mulai diberikan obat cacing, terlebih pada anak yang susah makan.
Advertisement
Umumnya, cacingan ini banyak terjadi pada anak usia sekolah 5-14 tahun, tapi tidak terkecuali balita. Berdasarkan info dari IDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia), gejala umum yang harus dikenali adalah lesu, tidak bersemangat, sering mengantuk, pucat dan kurang gizi. Infeksi cacing berpengaruh terhadap pemasukan, pencernaan, penyerapan, serta pengolahan makanan sehingga berakibat pada hilangnya protein, karbohidrat, lemak, dan vitamin dalam jumlah besar. Selain itu, dapat menimbulkan anemia, diare dan gangguan respon imun. Anak yang menderita infeksi cacing mempunyai risiko tinggi mengalami gangguan nutrisi dan gangguan tumbuh kembang.
Jujur walaupun sebenarnya Luna bukan tipikal anak yang mudah lesu dan sehari-harinya dia tetap ceria, memang nafsu makannya saja yang berkurang, dan kemarin sempat parah banget karena tidak mau makan sama sekali. Jadi alasanku kenapa memberikan obat cacing, ya siapa tahu bisa buat nafsu makan Luna menjadi lebih baik.
Bicara soal penularan cacing ini, bisanya diakibatkan karena ada kontak dengan tanah, apalagi Luna sangat suka bermain di halaman, walaupun selalu cuci kaki dan tangan setelahnya, kita juga tetap tidak tahu kalau masih ada bakteri atau kuman yang tersisa. Umumnya memang pemberian obat cacing dapat dimulai sejak anak usia 2 tahun. Hal ini, disebabkan karena pada anak usia 2 tahun biasanya sudah terjadi kontak dengan tanah yang merupakan sumber penularan infeksi cacing.
Akhirnya aku putuskan buat beli obat cacing untuk Luna. Obat ini dapat diminum sebelum dan setelah makan, jadi memang bisa kapan saja. Pemberian obat cacing dapat diulang setiap 6 bulan sekali. Salah satu obat cacing pirantel yang bisa diberikan pada anak hanya dianjurkan 5 mL saja. Dan obat ini berisi 10 mL, yang artinya bisa untuk 2 kali minum (dalam setahun).
Dan apakah ada efeknya? ADA!
Sudah seminggu belakangan ini nafsu makan Luna berangsur membaik. Biasanya dia makan cuma 2-5 suap tiap porsinya, tapi sekarang sekali makan bisa habis. Terkadang juga sekali makan bisa 1-2 menu.
Well pada intinya, cacingan bukanlah sesuatu yang sangat mengkhawatirkan, sehingga jangan sampai kesenangan anak bermain di halaman dibatasi karena khawatir mereka terserang cacing, yang penting kita tetap harus jaga kesehatan dan kebersihan anak. Jangan lupa mencuci kaki serta tangan setelah melakukan aktivitas, dan minum obat cacing setiap 6 bulan sekali.
Semoga bermanfaat.
Â