Liputan6.com, Jakarta Selain keriput, gigi mulai tanggal, dan rambut semakin tipis, perubahan yang seringkali tak disadari oleh pria adalah organ intimnya, penis.
Penis merupakan bagian tubuh seperti yang lainnya dan penuaan itu hal yang normal, sekalipun mungkin terasa sedikit menakutkan. Ketika usia menua, ada beberapa hal yang terjadi pada penis dan bola pria. Ukuran penis akan berubah karena tubuh diatur testosteron.
Baca Juga
Seperti dikutip Metro pada Selasa, 18 Juni 2019, ketika pubertas tubuh pria pertama kali memproduksi testosteron dan mencapai puncak pasa akhir remaja hingga awal 20-an. Namun, setelah melewati usia 40 akan berkurang secara subtansial sehingga mengubah ukuran Mr.P ini.
Advertisement
Apabila pria memiliki lebih banyak lemak pada tulang kemaluan di atas penisnya, kulit ini bisa mulai melorot sehingga membuat kelamin pria terlihat lebih kecil.
Meski ukuran berubah, bukan berarti akan menyusut dalam semalam. Jika tubuh sehat, Anda berpeluang mempertahankan ukuran penis.
Akan tetapi pada sejumlah pria ada yang mengalami penyusutan permanen karena kulitnya kehilangan elastisitas dan sel-sel sehat digantikan oleh kolagen. Selain itu penis bisa membengkok.
Penis Bengkok
Terlepas apakah itu benar-benar lurus atau sudah membengkok, ada kemungkinan pria mengalami banyak lengkungan seiring bertambahnya usia.
Kurva ini disebabkan oleh kondisi yang dikenal sebagai penyakit Peyronie, di mana jaringan parut berserat menumpuk di dalam penis. Ini disebabkan oleh cedera atau patah tulang saat berhubungan seks dan biasanya menyerang pria berusia 40 hingga 60 tahun.
Menurut British Association of Urological Surgeons, impotensi terjadi pada 50 hingga 55% pria berusia antara 40 hingga 70 tahun, tetapi itu tidak terbatas pada kelompok usia ini. Penyebab kisaran disfungsi ereksi bisa fisik, neurologis, atau keduanya.
'Bola' Anda juga bisa terkulai dan menyusut ketika kadar testosteron turun, tubuh akan menghasilkan lebih sedikit sperma, yang menyebabkan skrotum menyusut. Selain itu rambut kemaluan akan menipis atau menjadi abu-abu. Ini juga merupakan tanda kadar testosteron menurun.
Beberapa pria yang mengalami bolanya mulai terkulai, sebagian disebabkan kurangnya elastisitas kulit. Pria bisa melakukan latihan khusus untuk mengangkat skrotum atau memilih melakukan prosedur bedah untuk mengubah droop (dikenal sebagai scrotoplasty).
Advertisement