Proses Operasi Bedah Plastik Pertama Arya Permana Berlangsung 5 Jam

Arya Permana, bocah obesitas asal Karawang, sudah melakukan operasi bedah plastik pertamanya.

oleh Arie Nugraha diperbarui 25 Jul 2019, 11:00 WIB
Diterbitkan 25 Jul 2019, 11:00 WIB
Penampakan Arya Permana Si Bocah Obesitas yang Turun 105 Kilogram
Arya Permana sudah lewati operasi bedah plastik pertama. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Bandung Tim dokter Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung, Jawa Barat, memerlukan waktu lima jam untuk melakukan operasi bedah plastik di kedua lengan bocah eks obesitas, Arya Permana (13).

Durasi waktu tersebut terdiri atas proses pembuatan desain area gelambiran kulit Arya Permana yang hendak dibuang, persiapan pembiusan, ditambah waktu tindakan operasi.

Menurut Ketua Tim Dokter Spesialis Bedah Plastik RSHS Bandung Hardisiswo Soedjana, lama waktu pelaksanaan tahapan operasi meleset dari perkiraan. Sebab, tim dokter melakukan  operasi kulit yang menggelambir dengan sangat hati-hati.

"Pertama yang menggelambir itu lemak ya. Tapi juga kita tidak tahu di bawah lemak itu ada organ-organ penting seperti saraf dan pembuluh darah. Jadi, kita hati-hati sampai mencapai lapisan tertentu, di mana kita bisa melakukan penarikan lemak dan kulit yang selanjutnya yang berlebih itu dibuang," kata Hardisiswo di RSHS, Bandung, Rabu, 24 Juli 2019.

 

Saksikan juga video menarik berikut ini:

Jahitan rapi

Pasien yang dulu obesitas Arya Permana asal Karawang bakal menjalani operasi bedah plastik untuk mengurangi kulit menggelambir di beberapa bagian tubuhnya. (Foto: Liputan6.com/Arie Nugraha)
Persiapan Arya Permana sepekan sebelum operasi bedah plastik(Foto: Liputan6.com/Arie Nugraha)

Setelah pembuangan kulit yang menggelambir, dilakukan penyatuan dengan cara dijahit. Bahkan disebutkan, jahitan yang dilakukan oleh tim dokter sangat panjang untuk kedua lengan pasien eks obesitas tersebut.

Proses menjahit dilakukan dengan rapi agar bekasnya tidak bisa dilihat secara kasat mata. Salah satunya tidak ada bekas jahitan di dalam ketiak.

"Itu juga diperlukan riset dan desain khusus untuk melakukan hal itu. Di samping membuang lemak itu tidak sembarangan itu, supaya saluran lemak di kulit tidak habis," ujar Hardisiswo.

Selain itu juga agar pasca-operasi bedah plastik pasien tidak terlalu bengkak. Di daerah kulit yang dibuang pun terdapat organ lainnya yang memerlukan perlindungan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya