Liputan6.com, Jakarta Petugas kebersihan di SMP Negeri 20 Depok dipastikan sebagai penyebab terjadinya kasus luar biasa (KLB) hepatitis A di sana pada pertengahan November 2019.
"Bukan tenaga pengajar (penyebarnya), melainkan petugas kebersihan yang juga berjualan di sekolah itu," kata Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, dr Anung Sugihantono MKes di Gedung Kemenkes RI, HR Rasuna Said, Jakarta pada Rabu, 4 Desember 2019.
Baca Juga
Anung, mengatakan, berdasarkan hasil investigasi ditemukan bahwa petugas kebersihan tersebut mengakui tidak bersih dalam mencuci tangan dan bahan-bahan makanan yang disajikan pun tidak dicuci dengan benar. Kebiasaan tersebut berdampak pada penyebaran virus hepatitis A.
Advertisement
"Intinya lebih kepada perilaku," ujarnya.
262 orang tertular hepatitis A
Berdasarkan hasil penelusuran sejak laporan pertama yang diterima Kemenkes pada 21 November 2019 sampai 3 Desember 2019, sebanyak 262 orang diidentifikasi hepatitis A. Jumlah tersebut terdiri 228 orang dari sekolah itu (murid, guru, dan petugas lainnya), 31 orang warga sekitar, lima orang dari pesantren PeTik, dan tiga keluarga siswa.
"Hasilnya, tidak ada laporan kematian," kata Anung.
Dari 262 orang yang teridentifikasi, Anung mengatakan sebanyak 171 orang yang mayoritas murid di sekolah itu diketahui positif hepatitis A IgM (imunoglobulin M) dan IgG (imunoglobulin G).
"262 ini sudah pulang ke rumah, tapi akan terus dimonitoring," kata Anung. Sebab, menurut Anung masa inkubasi penyakit hepatitis A bisa sampai 50 hari.
Advertisement