Nakes Perempuan Dinilai Punya Kemampuan Lebih untuk Edukasi COVID-19

Dokter spesialis paru mengatakan bahwa tenaga kesehatan perempuan punya kemampuan pendekatan lebih dalam mengedukasi seputar COVID-19

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 21 Apr 2020, 14:23 WIB
Diterbitkan 21 Apr 2020, 14:23 WIB
Dokter spesialis paru Erlina Burhan
Dokter spesialis paru Erlina Burhan dalam keterangan persnya soal penggunaan masker di tengah COVID-19 (Tangkapan Layar Youtube BNPB Indonesia)

Liputan6.com, Jakarta Dokter spesialis paru Erlina Burhan mengatakan bahwa perempuan yang berprofesi sebagai tenaga kesehatan punya kemampuan lebih dalam pendekatan masyarakat dan melakukan edukasi COVID-19 baik pada pasien dan keluarga.

Pernyataan tersebut disampaikan Erlina dalam konferensi pers COVID-19 seputar Hari Kartini 2020 di Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Jakarta.

Erlina mengatakan, banyak perawat di layanan kesehatan adalah perempuan. Selain itu, jumlah wanita yang bekerja sebagai dokter juga sebanding dengan laki-laki.

"Saya kira perempuan ini punya kemampuan yang sedikit lebih dalam mendekati pasien, sehingga bisa dimanfaatkan untuk memberikan edukasi kepada pasien maupun kepada keluarga," kata dokter yang berpraktik di Rumah Sakit Umum Pusat Persahabatan ini.

Simak Juga Video Menarik Berikut Ini

Pesan untuk Nakes Perempuan

Tenaga medis di RSUP Haji Adam Malik
Sejauh ini sudah 8 pasien positif virus Corona COVID-19 yang telah dinyatakan sembuh. Pada hari ini, Selasa (7/4/2020), 6 pasien sembuh dipulangkan.

Di masa pandemi COVID-19, Erlina mengatakan bahwa tenaga kesehatan perempuan telah melakukan pelayanan yang baik sesuai dengan perannya masing-masing. Dia juga memberikan apresiasinya kepada mereka yang memiliki peran ganda baik sebagai tenaga kesehatan serta ibu di rumah dan anggota masyarakat.

Erlina berpesan kepada para tenaga kesehatan perempuan untuk tetap menjaga diri.

"Jaga kesehatan, jaga stamina. Karena bukan ini saja yang kita hadapi, kita juga punya keluarga di rumah dan juga punya pasien yang lain, bukan hanya pasien COVID-19 saja."

Erlina menegaskan bahwa peran tenaga kesehatan tidak hanya di saat pandemi COVID-19 saja, namun di masa depan, profesi ini tetap dibutuhkan. Lebih lanjut, dia mengatakan bahwa semua perempuan di Indonesia punya peran dalam menghadapi COVID-19.

"Anda semua adalah pahlawan di keluarga dan juga pahlawan di tempat masing-masing, dengan peran yang bisa diambil masing-masing," kata Erlina. "Tidak masalah apakah peran itu kecil atau besar, semuanya berarti untuk bangsa kita ini sama-sama menghadapi COVID-19."

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya