Mengenang Didi Kempot, 7 Fakta Kisah Hidup The Godfather of Broken Heart

Mengenang sosok penyanyi Didi Kempot, berikut beberapa momen menarik dari kisah hidupnya:

oleh Dyah Puspita Wisnuwardani diperbarui 05 Mei 2020, 12:22 WIB
Diterbitkan 05 Mei 2020, 12:21 WIB
Didi Kempot
Penampilan Maestro musik campur sari Indonesia, Didi Kempot, pada konser "The Lord of Loro Ati" di kawasan SCBD, Jakarta, 6 Desember 2019 lalu. Didi Kempot, meninggal dunia Selasa (5/5/2020) pukul 07.45 WIB di Rumah Sakit (RS) Kasih Ibu Solo. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta Penyanyi campur sari kondang Didi Kempot meninggal dunia di usia 53 tahun, Selasa (5/5/2020). Penyanyi bernama asli Didi Prasetyo itu mengalami henti jantung dan tutup usia di RS Kasih Ibu Solo pukul 07.45 WIB.

Tembang-tembang campursarinya yang kerap berkisah tentang patah hati disukai masyarakat. "Sewu Kutho", "Stasiun Balapan", "Suket Teki", "Cidro", "Terminal Tirtonadi" dan lainnya banyak diputar di pasar, angkutan umum, gang-gang sempit, hingga mal.

Popularitas Didi Kempot sempat surut, namun namanya kembali mencuat, bahkan lebih dari sebelumnya dalam setahun terakhir. Didi Kempot juga berhasil memikat penggemar dari kalangan anak muda yang menjuluki diri "Sadbois", "Sadgerls", hingga "Sobat Ambyar". Kemudian, julukan "The Godfather of The Broken Hearts" pun melekat pada diri Didi Kempot.

Mengenang sosok penyanyi kelahiran 31 Desember 1966 ini, berikut beberapa momen menarik dari kisah hidupnya:

 

Simak Video Berikut Ini

1. Asal Mula Nama Didi Kempot

didi kempot-kezo
Didi Kempot Meninggal Dunia/kapanlagi.com

"Kempot itu artinya Kelompok Penyanyi Trotoar, hahaha. Itu nama kelompok saya waktu masih ngamen di jalanan," ujar Didi Kempot dalam konser Didi Kempot The Godfather of Broken Heart di Studio 5 Indosiar, Agustus 2019 lalu, mengutip Kapanlagi.

Mengenai asal mula nama Didi Kempot ini juga pernah dia jelaskan dalam acara Ngobam di kanal berbagi video bersama akun Gofar Hilman. Kala itu, Didi menjelaskan, arti Kempot pada namanya bukan untuk menyebut bentuk pipi yang kurus, melainkan singkatan dari Kelompok Penyanyi Trotoar, tempat dia dulu bergabung.

2. Anak Pelawak

Didi Kempot Meriahkan Shopee 12.12 Birthday Sale
Penampilan penyanyi campursari Didi Kempot dalam Shopee 12.12 Birthday Sale di kawasan Kebon Jeruk, Jakarta, Kamis (12/12/2019). Pria yang dijuluki The Godfather of Broken Heart tersebut membawakan lagu Pamer Bojo, Sewu Kutho, Bayu Langit, dan lain-lain. (Fimela.com/Bambang E. Ros)

Didi Kempot bisa dikatakan lahir dari keluarga seniman. Ayahnya, Ranto Edi Gudel, adalah pelawak terkenal asal Solo. Kakaknya, Mamiek Prakoso, juga tak kalah populer dari sang ayah.

Meski berasal dari keluarga seniman ternama di Solo, tak serta-merta membuat perjalanan karier Didi Kempot mulus. Seperti telah disinggung sebelumnya, Didi memulai karier bernyanyi sebagai penyanyi jalanan bersama kelompoknya. Dia juga pernah merasakan pahitnya ditolak beberapa label musik.

3. Jual Sepeda Demi Beli Gitar

Didi Kempot
Penyanyi Didi Kempot saat menggelar konser tunggal di The Sunan Hotel Solo, Kamis malam (19/9).(Liputan6.com/Fajar Abrori)

Kecintaan Didi Kempot terhadap seni musik tampaknya telah muncul sejak dia kecil. Demi mewujudkan keinginan memiliki sebuah gitar, Didi rela dimarahi ayahnya karena menjual sepeda.

Kisah itu terjadi saat Didi duduk di bangku sekolah menengah pertama. Dia memutuskan menjual sepeda pemberian ayahnya demi membeli gitar.

"Nah, ini foto aku waktu masih SMP. Jadi, dulu singkat cerita aku pernah dimarahi Bapak karena ngejual sepeda gara-gara pengin beli gitar, hahaha," cerita Didi Kempot dalam konser Didi Kempot The Godfather of Broken Heart di Studio Indosiar beberapa waktu lalu.

4. Terinspirasi Mamiek

Mamiek Prakoso
Kaskus

Keputusan Didi Kempot untuk mengadu nasib di Ibu Kota terinspirasi sang kakak, Mamiek Podang, yang sudah lebih dulu berkarya sebagai pelawak, mengikuti jejak ayah mereka.

"Dulu aku datang ke Jakarta, Mas Mamiek udah duluan di sini. Nh, karena melihat kakak udah muncul di televisi waktu itu, wah rasa iri muncul, karena terlahir dari satu rahim ibu tercinta, tak susul kakak ke Jakarta," tuturnya, mengutip Kapanlagi.

"Cidro" menjadi lagu debutnya di industri musik Indonesia pada 1989. Lagu itu dia tulis ketika masih aktif mengamen bersama Kelompok Musik Trotoar. Ketika ngetop lewat lagu "Cidro", Didi kemudian menyematkan "Kempot" sebagai nama panggungnya.

5. Ciptakan Ratusan Lagu

Didi Kempot Meriahkan Shopee 12.12 Birthday Sale
Penampilan penyanyi campursari Didi Kempot dalam Shopee 12.12 Birthday Sale di kawasan Kebon Jeruk, Jakarta, Kamis (12/12/2019). Pria yang dijuluki The Godfather of Broken Heart tersebut membawakan lagu Pamer Bojo, Sewu Kutho, Bayu Langit, dan lain-lain. (Fimela.com/Bambang E. Ros)

Lebih dari 30 tahun berkarier sebagai pemusik campursari, Didi Kempot telah mencipta banyak lagu.

Dalam cara Ngobam yang dikutip Dream, Didi Kempot mengaku sudah menciptakan lebih dari 800 judul lagu dan tetap aktif menulis lagu hingga kini. Dari ratusan lagu yang dia tulis, yang paling populer adalah "Cidro", "Stasiun Balapan", "Sewu Kutho", "Janji Palsu", "Layang Kangen", dan banyak lagi.

6. Populer di Suriname

Menjadi Idola Millennial
Foto Didi Kempot Credit: Liputan6.com

Nama Didi Kempot rupanya tak hanya populer di Tanah Air. Sosoknya juga dikenal di Suriname. Negara tersebut didominasi orang-orang keturunan Jawa yang datang zaman penjajahan Belanda. Mengutip Dream, Didi Kempot kerap diundang presiden Suriname untuk berkunjung dan mengisi acara di sana.

7. Galang Dana Bantu Masyarakat Terdampak Pandemi COVID-19

Jejak Ambyar Didi Kempot di Blora, Jawa Tengah
Jejak Ambyar Didi Kempot di Blora, Jawa Tengah (Liputan6.com/Ahmad Adirin)

Selama masa pandemi COVID-19, Didi Kempot yang dijuluki Raja Patah Hati Indonesia dikenal aktif mengalang dana untuk membantu masyarakat yang terkena dampak pandemi Virus Corona.

Bahkan, tiga minggu yang lalu, tepatnya 11 April 2020, Didi Kempot menggelar konsel dari rumah yang disiarkan langsung stasiun televisi swasta Indonesia.

Dikutip dari berbagai sumber, konser yang dipandu Rosiana Silalahi ini berhasil mengumpulkan 30.230 donatur dan dana yang terkumpul mencapai Rp5,3 miliar.

Tak main-main. Uang sebanyak itu berhasil terkumpul hanya dalam waktu tiga jam, selama konser berlangsung. Konser dimulai pukul 19.00 WIB dan berakahir pukul 22.00 WIB.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya