Pertolongan Pertama Henti Jantung Seperti yang Dialami Didi Kempot

Pertolongan pertama pada seseorang yang henti jantung seperti yang dialami Didi Kempot penting dilakukan.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 05 Mei 2020, 12:12 WIB
Diterbitkan 05 Mei 2020, 12:12 WIB
[Fimela] Jantung
Pertolongan pertama pada seseorang yang henti jantung seperti yang dialami Didi Kempot penting dilakukan. | unsplash.com/@designecologist

Liputan6.com, Jakarta Sebelum meninggal dunia hari ini, Selasa, 5 Mei 2020 pukul 07.25 WIB, Didi Kempot mengalami kondisi henti jantung (cardiac arrest). Nyawa penyanyi campursari Tanah Air berusia 53 tahun tidak dapat tertolong saat tiba di Rumah Sakit Kasih Ibu, Solo, Jawa Tengah.

Menilik seseorang yang henti jantung, pertolongan pertama dengan pijat jantung atau Resusitasi Jantung Paru (Cardiopulmonary Resuscitation/CPR) dapat dilakukan.

Dokter spesialis jantung dan pembuluh darah Vito A Damay menyebut, seseorang yang terkena henti jantung dan mendapatkan pertolongan pertama untuk CPR memiliki angka harapan hidup 44 sampai 47 persen.

"Pijat jantung dengan benar bisa meningkatkan kemungkinan dia selamat dan mengurangi kemungkinan dia selamat sampai 10 persen setiap menitnya. Oleh karena itu, kita harus segera melakukan pijat jantung dengan cara yang benar," ujar Vito melalui kiriman video Youtube pribadinya kepada Health Liputan6.com, Selasa (5/5/2020).


Panggil Nama

kesehatan
Pijat jantung dengan panggil nama dulu. Photo by Giulia Bertelli on Unsplash

Dalam tayangan video, Vito mempraktikkan, cara melakukan pijat jantung. Ketika kita menghadapi ada orang yang henti jantung, pertama, panggil namanya atau sapaan.

"Pak, Pak, namanya kita boleh panggil atau 'Bapak, Ibu.' Lalu panggil segera bantuan. 'Tolong, tolong, tolong...," lanjut dokter yang berpraktik di Siloam Hospital Lippo Village, Tangerang, Banten.

"Ketika tidak ada orang di sekitar kita, keluarkan ponsel Anda. Anda bisa ditelepon siapapun yang Anda tahu atau ada telepon rumah sakit terdekat bila punya nomor kontaknya."


Lakukan Pijat Jantung

20151013-Ilustrasi-Serangan-Jantung
Lakukan pijat jantung. (iStockphoto)

Kedua, Anda harus memerhatikan kondisi seseorang yang henti jantung. Seseorang yang henti jantung akan hilang kesadaran.

"Cek, apakah mereka merespons saat kita panggil. Apakah mereka bernapas dengan normal atau tidak. Cek nadi di sekitar leher. Ketika orang yang bersangkutan, tidak merespons dan hilang pernapasan, kita anggap dia orang yang henti jantung. Ketiga, segera lakukan pijat jantung," Vito menjelaskan.

"Bagaimana cara pijat jantung, bagian ujung dari telapak tangan kaitkan dengan telapak tangan satunya di atasnya lagi, lalu letakkan di atas dada (tepat di jantung). Tekan  dengan cepat dan mendalam. Tekan selama 100 sampai 120 kali per menit. Cara ini membantu menyelamatkan seseorang."


Tunggu sampai Petugas Medis Datang

Ilustrasi jantung (iStock)
Pijat jantung sampai petugas medis datang. (iStock)

Apakah perlu juga bantuan pernapasan dari mulut ke mulut saat CPR? Vito melanjutkan, apabila Anda tidak tahu (tidak mengenal) orang yang henti jantung dan takut mungkin punya penyakit melalui pernapasan mulut ke mulut, Anda bisa tetap lakukan pijat jantung dengan benar.

Letakkan tubuh orang yang henti jantung di tempat yang rata dan keras (lantai). Lakukan pijat jantung sampai datang petugas medis profesional yang memberikan pertolongan.

"Apabila Anda bukan orang yang terlatih (memberikan pijat jantung), maka bisa segera melaporkan kepada petugas medis atau orang lain yang terlatih melakukannya," tutup Vito.

"Sebaiknya, di tempat kerja Anda, pernah ada mengikuti latihan pijat jantung untuk bisa menolong orang henti jantung dengan baik. Dan juga meningkatkan kemungkinan seseorang selamat."


Saksikan Video Menarik Berikut Ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya