Kelaparan dan Ganggu Warga Setempat di Masa COVID-19, 500 Kera Lopburi Disterilkan

Kera liar di kota Lopburi, Thailand, disterilkan secara massal dalam upaya menindak gangguan primata yang sedang meneror penduduk kota akibat menurunnya pariwisata di tengah pandemi COVID-19.

oleh Ade Nasihudin Al Ansori diperbarui 25 Jun 2020, 20:00 WIB
Diterbitkan 25 Jun 2020, 20:00 WIB
Perkampungan Monyet di Ubud
Monyet ekor panjang berkeliaran di Sacred Monkey Forest atau lebih dikenal Monkey Forest di Ubud, Bali pada 16 November 2018. Kawasan ini merupakan tempat tinggal dari ratusan kera bali yang dipelihara dan dijaga kelangsungan hidupnya. (GABRIEL BOUYS/AFP)

Liputan6.com, Jakarta Kera liar di kota Lopburi, Thailand, disterilkan secara massal dalam upaya menindak gangguan primata yang sedang meneror penduduk kota akibat menurunnya pariwisata di tengah pandemi COVID-19.

Sekitar 2.000 kera Lopburi menjadi agresif kepada penduduk setempat karena tidak adanya pengunjung tempat wisata yang memberi makan dan menghibur mereka.

"Mereka sudah terbiasa meminta makanan dari turis dan kota tidak menyediakan ruang bagi mereka untuk berjuang sendiri," kata Supakarn Kaewchot, seorang dokter hewan pemerintah mengutip New York Post (24/6/2020).

"Dengan hilangnya turis, mereka menjadi lebih agresif dengan mencuri makanan manusia untuk bertahan hidup. Mereka menyerang bangunan dan memaksa penduduk setempat untuk meninggalkan rumah," kata Supakarn.

Simak Video Berikut Ini:

Sterilisasi 500 Kera

Kera berkembang biak dengan cepat, jadi para pejabat berencana untuk mensterilkan 500 hewan dalam dua bulan ke depan.

Pejabat menggunakan buah untuk memancing kera-kera itu masuk ke dalam kandang, di mana dokter hewan membius dan mencukur mereka. Dokter hewan kemudian melakukan vasektomi (ligasi tuba) atau menghambat perkembangbiakannya dengan memotong saluran sperma.

Foto-foto menunjukkan beberapa primata dalam keadaan tidak sadar, berbaring berdampingan saat mereka menjalani operasi.

Setiap kera mendapat perawatan selama satu malam  setelah operasi sebelum dilepaskan kembali ke jalan.

Supakarn mengatakan tujuannya adalah untuk memperlambat lonjakan populasi kera. "Kami tidak melakukan ini di alam liar," katanya, "hanya di daerah kota."

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya