Jelang Vaksinasi COVID-19, Kemenkes Latih Ribuan Nakes Vaksinator

Vaksinasi COVID-19 di Indonesia akan dilakukan secara bertahap. Saat ini, pemerintah melalui Kementerian Kesehatan tengah menyiapkan puluhan ribu tenaga vaksinator. Nantinya, petugas vaksinator tersebut akan disebar ke 34 provinsi di Tanah Air.

oleh Liputan6.com diperbarui 15 Des 2020, 16:01 WIB
Diterbitkan 15 Des 2020, 16:01 WIB
Persiapan Vaksinasi COVID-19
Sekjen Kemenkes Oscar Primadi MPH mengatakan, pelatihan telah dilakukan di 21 provinsi dengan melibatkan 12.408 vaksinator.

Liputan6.com, Jakarta Vaksinasi COVID-19 di Indonesia akan dilakukan secara bertahap. Saat ini, pemerintah melalui Kementerian Kesehatan tengah menyiapkan puluhan ribu tenaga vaksinator. Nantinya, petugas vaksinator tersebut akan disebar ke 34 provinsi di Tanah Air.

Sekjen Kemenkes Oscar Primadi MPH mengatakan, pelatihan telah dilakukan di 21 provinsi dengan melibatkan 12.408 vaksinator.

"Pelatihan sudah dilakukan untuk 12.408 orang di 21 provinsi. Sementara workshop penyiapan bagi tenaga vaksinator telah dilangsungkan untuk 29.635 orang di 34 provinsi,” ujar Oscar dalam Keterangan Pers Juru Bicara Pemerintah COVID-19 secara virtual bersama dr. Reisa Broto Asmoro yang diselenggarakan oleh Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN), Senin (14/12/2020).

Oscar mengatakan, seluruh materi pelatihan telah dirangkum dalam kurikulum virtual agar setiap vaksinator memiliki keilmuan yang sama dalam melakukan vaksinasi bertahap.

Tak hanya melatih para tenaga vaksinator, Kemenkes juga menyiapkan alat pelindung diri (APD) level satu dan keperluan lainnya terkait vaksinasi.

“Tentang APD, Kemenkes juga menyiapkan untuk sosialisasi ke seluruh pelatihan vaksinator ini, sekaligus penyediaan cold chain atau rantai dingin, logistik pendukung, termasuk APD level satunya,” ungkap Oscar.

 

Simak Juga Video Menarik Berikut Ini

Tantangan yang Dihadapi

Mengenai vaksin COVID-19, Oscar memastikan pemerintah akan menyiadakan vaksin yang aman, efektif, dan mematuhi asas kehalalan di Indonesia.

“Vaksin yang efektif itu tentunya untuk melindungi individu-individu dan juga masyarakat dari penularan penyakit-penyakit dan juga kemungkinan mengalami gejala lebih ringan ketika menghadapi penyakit itu,” jelasnya. Ia menambahkan, bersama dengan Majelis Ulama Indonesia, pihaknya telah melakukan pemahaman tentang kehalalan vaksin.

Upaya melakukan vaksinasi bertahap pun bukan tanpa tantangan. Faktor geografis menjadi salah satu yang harus dihadapi Indonesia. “Nakes-nakes kita, vaksinator kita kadang-kadang mempunyai effort yang luar biasa untuk menjangkau daerah tertentu,” kata Oscar yang merujuk wilayah pedalaman dan terpencil di Indonesia.

Tetap Patuhi Protokol Kesehatan

Simulasi vaksinasi COVID-19 telah dilakukan di beberapa tempat, seperti di Bogor, Bekasi dan juga Bali.

Meski vaksin telah hadir, masyarakat diminta untuk tetap mematuhi protokol kesehatan.

“Bahwa mematuhi kemudian menjalankan protokol kesehatan (3M: Memakai Masker, Menjaga Jarak dan Mencuci Tangan) dengan baik, itu adalah paling ampuh dari semua upaya-upaya yang selama ini kita yakini,” ingat Oscar.

Juru Bicara dr Reisa Broto Asmoro juga mengingatkan agar seluruh lapisan masyarakat saling peduli dan saling dukung, guna mengatasi pandemi ini. “Kita harus gotong royong dan bekerja sama,” tutup Reisa.

Infografis

Infografis Harga Mati DISIPLIN Protokol Kesehatan
Infografis Harga Mati DISIPLIN Protokol Kesehatan (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya