Liputan6.com, Jakarta - Sejumlah masyarakat Indonesia sudah menerima sebuah pesan singkat (SMS) yang menyatakan bahwa mereka terdaftar sebagai calon penerima vaksinasi COVID-19 gratis pada periode ini.
Bagi yang tidak mendapatkan SMS, bisa memeriksa status Nomor Induk Kependudukan (NIK) dalam program vaksinasi COVID-19 gratis di situs Peduli Lindungi dot id.
Baca Juga
Tim Health Liputan6.com tergerak untuk memeriksanya begitu kericuhan terjadi di sosial media Twitter pada Jumat pagi, 1 Januari 2020. Namun, NIK yang dimasukkan dinyatakan belum termasuk calon penerima vaksinasi COVID-19 gratis.
Advertisement
"Mohon maaf, Anda dengan NIK XXXXXXX Saat ini BELUM termasuk calon penerima vaksinasi COVID-19 GRATIS pada periode ini," bunyi keterangannya.
Simak Video Berikut Ini
Mungkin karena Bukan Tenaga Kesehatan, Kelompok Prioritas Vaksinasi COVID-19
Mungkin karena bukan tenaga kesehatan, sehingga tidak terdaftar sebagai calon penerima vaksin COVID-19, sebagaimana yang tertuang dalam Keputusan Menteri Kesehatan RI (KMK) Nomor HK.01.07/MENKES/12757/2020 tentang Penetapan Sasaran Pelaksanaan Vaksinasi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19), yang ditetapkan Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Budi Gunadi Sadikin, pada Senin, 28 Desember 2020.
"Sasaran dari SMS Blast ini adalah masyarakat kelompok prioritas penerima vaksin COVID-19," kata Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin seperti dikutip dari situs Sehat Negeriku.
Advertisement
Pantauan di Twitter, Ada Tenaga Kesehatan yang Belum Terdaftar Sebagai Calon Penerima Vaksinasi COVID-19
Dari pantauan Health Liputan6.com di Twitter, ada beberapa pengguna yang diketahui berprofesi sebagai tenaga kesehatan bernasib sama. Akun @belindch, misalnya.
Nomor Induk Kependudukan (NIK) Belinda juga belum terdaftar sebagai calon penerima vaksinasi COVID-19 gratis pada periode ini. Padahal, Belinda adalah seorang dokter gigi.
"Aku pun," tulis @belindch menimpali kicauan akun @arifmuharram, yang juga seorang tenaga kesehatan.
Aku pun :'( https://t.co/tHQSvv1PJo pic.twitter.com/67MCKvsjG6
— 𝓜𝓫𝓪𝓴 𝓑𝓮𝓵 (@belindch) January 1, 2021
Saat hal tersebut dikonfirmasi kepadanya, @belindch, mengatakan, tidak menerima SMS seperti yang lainnya dan ketika dicek di situsPeduli Lindungi pun tak tercantum.
"Mungkin pas pendataan, pas aku resign, kali ya. Aku juga enggak tahu itu pendataannya bagaimana," katanya kepada Health Liputan6.com melalui pesan singkat.
"Tapi, si Arif Muharram itu juga enggak dapat, padahal, kayaknya masih aktif di rumah sakit," @belindch menambahkan.
Kata Tenaga Kesehatan yang Belum Terdaftar Sebagai Peserta Vaksinasi COVID-19
Sementara itu, pemilik akun @arifmuharram, Arif Rahmat Muharram, yang berprofesi sebagai dokter spesialis bedah plastik rekontruksi di Rumah Sakit Haji Jakarta, mengatakan, mungkin ada kesalahan pada koneksi yang membuat namanya tidak tercantum.
Belom masuk data 🥲 pic.twitter.com/prd2nd9PaZ
— Arif Rahmat Muharram (@arifmuharram) January 1, 2021
"Kayaknya bukan break the rile ya," kata Arif.
"Mungkin cuma technological glimpse. Biasalah, paling tidak terkoneksi antara disdukcapil sama sistem web tersebut," Arif menambahkan.
Saat ini, lanjut Arif, dirinya sudah meminta untuk dibuatkan surat keterangan bekerja agar bisa didaftarkan.
Advertisement
Ada yang Sudah Terdaftar Sebagai Calon Penerima Vaksinasi COVID-19 Gratis
Hal yang berbeda terjadi pada Dokter Spesialis Mata/Ophthalmologist di Rumah Sakit Mata JEC Menteng, Kedoya, Tanjung Priok, serta kreator konten, dr Ferdiriva Hamzah.
Melalui akun Twitter pribadinya, @ferdiriva, diketahui bahwa NIK miliknya terdaftar sebagai calon penerima vaksinasi COVID-19 gratis periode ini
— Pake masker yang benar (@ferdiriva) January 1, 2021
Dari banyak komentar yang merespons unggahan tersebut, diketahui ada yang sudah terdaftar sebagai penerima vaksin COVID-19 dari pemerintah.