Menko Airlangga: Vaksinasi COVID-19 Dilakukan Bertahap

Menko Airlangga ungkap persiapan Indonesia menggelar program vaksinasi COVID-19.

oleh Benedikta Desideria diperbarui 31 Des 2020, 18:41 WIB
Diterbitkan 31 Des 2020, 18:35 WIB
Airlangga Hartarto
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan vaksinasi COVID-19 di Indonesia akan dilakukan bertahap. Serta memastikan bisa mendapatkan akses memperoleh vaksin COVID-19.

Pasokan vaksin COVID-19 yang kini sudah ada di Indonesia adalah tiga juga dosis dari Sinovac. Batch pertama datang pada 6 Desember 2020 sebanyak 1,2 juta dosis, lalu hari ini, Kamis, 31 Desember 2020 datang 1,8 juta dosis.

Kemudian, pada Januari bakal datang 15 juta bahan baku vaksin COVID-19 dari Sinovac yang nantinya akan dimanufaktur oleh Biofarma.

"Jumlah ini menjadi pokok dalam vaksinasi awal," kata Airlangga dalam video wawancara yang diterima Liputan6.com ditulis Kamis (31/12/2020).

Pemberian vaksinasi COVID-19 bakal dilakukan pertama-tama kepada tenaga kesehatan, lalu pekerja publik, disusul lansia dan baru masyarakat umum. Kriteria urutan tersebut, kata Airlangga, dibuat oleh Kementerian Kesehatan.

Pemberian pertama pada masing-masing kelompok melihat zona terlebih dahulu, yakni pertama-tama pada yang berada di zona oranye, kuning, atau merah. "Lalu, lihat juga density (kepadatan) juga tingkat keterisian bed," lanjut Airlangga.

 

 

 

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Simak Videonya Berikut Ini

Tunggu BPOM Terbitkan EUA

Namun, pemberian vaksin tunggu terbitnya izin penggunaan darurat alias Emergency Use Authorization (EUA) dari BPOM.

"Beberapa negara sudah mengeluarkan EUA (untuk Sinovac) antara lain Turki. BPOM sudah berkomunikasi dengan Turki. Lalu, data dari hasil uji klinis tahap tiga di Bandung dan sharing data dari Brasil. Diharapkan dari kompilasi data ini UEA bisa dihasilkan," kata Airlangga.

Selain EUA, Airlangga juga menyebut bahwa kehalalan merupakan aspek yang penting. Majelis Ulama Indonesia (MUI) sudah melakukan kunjungan ke pabrik Sinovac di China untuk mengetahui proses produksi vaksin di sana.

Sebagian publik memang masih ragu dengan program vaksinasi COVID-19. Namun, Airlangga yakin bahwa dengan terbitnya EUA masyarakat bakal tahu bahwa vaksin COVID-19 yang digunakan aman dan efektif.

"Dengan adanya mekanisme test, tracing dan treatment, lalu dengan adanya tambahan ini (vaksinasi COVID-19) maka akan meningkatkan imunitas," katanya

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya