Liputan6.com, Jakarta - Beberapa negara di kawasan Asia Tenggara tengah memersiapkan diri untuk memulai vaksinasi COVID-19, termasuk Indonesia.
Pemerintah negara-negara di wilayah ini pun telah menjalin kerja sama dengan beberapa pihak pengembang vaksin Virus Corona.
Baca Juga
Setiap negara pun memiliki strategi dan kebijakan yang berbeda-beda terkait pemberian vaksin COVID-19.
Advertisement
Untuk itu, berikut ini sekilas mengenai strategi yang ditempuh oleh negara-negara di Asia Tenggara dalam memersiapkan pemberian vaksin Virus Corona.
1. Indonesia
Beberapa waktu lalu, Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto telah menetapkan enam vaksin COVID-19 yang akan digunakan di Indonesia. Mereka diproduksi oleh: PT Bio Farma, AstraZeneca, Sinopharm, Moderna, Pfizer-BioNTech, dan Sinovac.
Terawan mengatakan bahwa 107 juta orang akan menjadi sasaran vaksinasi dengan usia 18 hingga 59 tahun, sehingga membutuhkan 246 juta dosis.
Awalnya terdapat dua skema vaksinasi COVID-19 yaitu jalur mandiri dan program pemerintah atau gratis.
Namun, usai dikritik berbagai pihak, Presiden Joko Widodo pada Rabu, 16 Desember 2020, mengumumkan bahwa vaksinasi akan dilakukan secara gratis.
Jokowi pun memerintahkan Menteri Keuangan Sri Mulyani untuk merelokasikan dari anggaran lain terkait ketersediaan vaksin COVID-19 secara gratis.
Vaksinasi sendiri direncanakan mulai pada 2021. Tahap pertama akan dimulai dengan imunisasi tenaga kesehatan, polisi, dan TNI, apabila sudah mendapatkan izin penggunaan darurat vaksin COVID-19 dari BPOM.
Indonesia juga mengembangkan beberapa vaksin COVID-19 buatan dalam negeri, yang disebut Vaksin Merah Putih.
Â
Â
Â
Saksikan Juga Video Menarik Berikut Ini
Singapura Beri Izin Darurat untuk Vaksin Pfizer
2. Singapura
Awal pekan ini, Singapura mengumumkan izin penggunaan darurat vaksin COVID-19 Pfizer. Pengumuman ini disampaikan langsung oleh Perdana Menteri Lee Hsien Loong.
Mengutip AP News, Lee menyebutkan bahwa vaksinasi akan dilakukan berdasarkan sukarela dan akan diberikan secara gratis bagi warga negara Singapura, serta mereka yang telah menetap lama di negara itu.
Prioritas vaksinasi adalah tenaga kesehatan dan pekerja garis depan, serta lansia dan orang-orang yang ada pada kelompok rentan.
Setidaknya, Singapura sudah bekerja sama dengan beberapa pengembang vaksin COVID-19 yaitu Pfizer, Moderna, dan Sinovac. Lee menyebut, jika sesuai rencana, pada kuartal ketiga 2021, akan ada cukup vaksin COVID-19 untuk semua orang di Singapura.
Â
Advertisement
Filipina: Vaksin dari Cina Datang Duluan
3. Filipina
Dilaporkan Bloomberg, ada beberapa vaksin COVID-19 yang kemungkinan akan digunakan oleh Filipina, yaitu: Sinovac, AstraZeneca, dan Sputnik V.
Awal pekan ini, Channel News Asia melaporkan bahwa Filipina akan segera menyelesaikan negosiasi dengan Sinovac untuk 25 juta dosis vaksin yang dikirim pada bulan Maret.
Presiden Rodrigo Duterte dikabarkan berencana melakukan vaksinasi pada 108 juta warganya.
Menurut juru bicara Duterte, Harry Roque, masyarakat Filipina yang menunggu kedatangan vaksin COVID-19 buatan Barat, tampaknya harus menunggu. Roque menyebut bahwa vaksin dari Cina akan datang terlebih dulu.
Malaysia Ingin Cakup 70 Persen Populasi
4. Malaysia
Dikutip dari The Straits Times, Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin berencana melakukan vaksinasi COVID-19 hingga mencakup sekitar 60 sampai 70 persen populasinya.
Muhyiddin menyebut bahwa Malaysia bisa saja membeli lebih banyak vaksin dari yang dibutuhkan mengingat beberapa negara juga melakukan hal serupa.
Muhyiddin mengatakan bahwa pemasok juga telah diminta untuk mempercepat pengiriman vaksin, yang dijadwalkan tiba pada Maret. Diharapkan, batch pertama vaksin COVID-19 akan tersedia awal tahun depan.
Malaysia dikabarkan telah menandatangani MOU dengan Cina pada Oktober lalu, agar mendapat akses prioritas untuk vaksin COVID-19 yang dikembangkan Cina. Selain itu, mereka juga akan menggunakan vaksin yang dikembangkan Pfizer.
Â
Advertisement
Thailand Sudah Kerja Sama dengan AstraZeneca
5. Thailand
Thailand dikabarkan berencana melakukan vaksinasi pada 50 persen populasinya tahun depan.
Mereka berencana mendapatkan 26 juta dosis dari COVAX, 26 juta dari AstraZeneca, dan 13 juta lebih dari sumber lain, untuk memberikan kekebalan pada lebih dari 30 juta orang.
Beberapa waktu lalu Thailand juga telah menandatangani kesepakatan untuk mendapatkan 26 juta dosis vaksin COVID-19 dari AstraZeneca. Mereka berharap agar vaksin tersebut bisa dikirim pada pertengahan 2021.
Dosis tersebut akan mencakup 13 juta orang dari populasi sekitar 69 juta.
Selain itu, Thailand juga dikabarkan mengembangkan vaksin virus corona buatan dalam negeri, yang bisa tersedia akhir 2021 apabila sudah mendapatkan izin penggunaan darurat.
Â
Vietnam Kembangkan Vaksin Sendiri
6. Vietnam
Selain berencana kerja sama untuk pengadaan vaksin dari negara lain, Vietnam juga dikabarkan tengah mengembangkan vaksin COVID-19 buatan dalam negeri.
Koran Tuoi Tre melaporkan, Vietnam sedang dalam pembicaraan dengan Pfizer dan beberapa pengembang dari Amerika Serikat, Cina, Inggris, dan Rusia, untuk mendapatkan vaksin virus corona.
Namun, otoritas Vietnam mengatakan bahwa Nanogen Pharmaceutical Biotechnology telah diminta untuk melanjutkan uji klinis vaksin COVID-19 buatan mereka. Hal ini demi meluncurkan vaksin buatan perusahaan di Ho Chi Minh itu tahun depan.
Mengutip Nikkei Asia, negara dengan penduduk hampir 100 juta orang itu memprioritaskan produksi vaksin dalam negeri sebagai cara untuk memastikan vaksinasi yang cukup pada populasinya. Sementara, peluang ekspor adalah motif sekunder.
Advertisement