Liputan6.com, Jakarta - Faheem Younus MD, dokter Amerika Serikat (AS) yang tengah jadi perbincangan netizen Indonesia, menyinggung soal tanaman herbal yang dipercaya warga +62 bisa mencegah atau bahkan mengobati COVID-19.
Melalui kicauannya di Twitter, pemilik akun @FaheemYounus menyebut setidaknya lima tanaman herbal atau ramuan yang konon bisa mencegah atau mengobati COVID-19, yaitu jahe, jamu, serai, kunyit, dan kayu putih.
Baca Juga
"Manakah dari berikut ini yang mencegah/mengobati COVID? Jahe, jamu, serai, kunyit, kayu putih," tulis Faheem Younus.
Advertisement
"A: Tidak di atas! Pakai masker, hindari keramaian di dalam ruangan, dan vaksinasi," lanjutnya.
Bagaimana faktanya?
Penjelasan Faheem Younus terkait tanaman herbal yang bisa mencegah atau mengobati COVID-19, sejalan dengan penjelasan pakar dan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) mengenai penggunaan ramuan atau obat herbal di masa pandemi Virus Corona.
Pada 19 Mei 2020, Kemenkes RI mengeluarkan Surat Edaran Nomor HK 02.02/IV,2243/2020 terkait penetapan beberapa ramuan yang cocok dikonsumsi di situasi kayak sekarang ini.
Beberapa di antaranya seperti jamu stamina, antioksidan, peningkat imunitas, anti radang, jamu anti batuk pilek, penambah nafsu makan, jamu bersalin, jamu pegal linu, dan jamu kecantikan.
Menurut dr Ratna Asih MSi dari Perkumpulan Dokter Pengembangan Obat Tradisional dan Jamu Indonesia (DPOTJI), SE tersebut merupakan respons Kemenkes RI terhadap upaya penanganan COVID-19 dengan memanfaatkan kekayaan alam.
Salah satu nama jamu yang disebutkan Ratna adalah empon-empon. Khasiat jamu ini adalah untuk menambah stamina, mengurangi gejala batuk, pilek, radang, nyeri, dan dan sebagai antioksidan.
Namun, Ratna menekankan bahwa ramuan herbal tersebut dapat dikonsumsi jika gejala ringan atau sebagai pendamping obat utama komorbid.
Simak Video Berikut Ini
Penggunaan yang Serba Herbal Selama Pandemi COVID-19
Sebelumnya, Kemenkes RI juga mengeluarkan Surat Edaran tentang Pemanfaatan Obat Tradisional untuk Pemeliharaan Kesehatan, Pencegahan Penyakit, dan Perawatan Kesehatan yang ditandatangani Bambang Wibowo---yang pada saat itu menjabat Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Kemenkes RI.
Di dalamnya ditekankan bahwa pemanfaatan obat tradisional harus tetap memerhatikan penggunaan, di antaranya memiliki izin edar dari Badan pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia (BPOM RI).
Informasi yang tercantum dalam kemasan juga harus diperhatikan, seperti aturan pakai, tanggal kedaluwarsa, peringatan atau kontra indikasi, khasiat, kondisi kemasan harus dalam keadaan baik, dan bentuk fisik produk dalam keadaan baik.
Obat tradisional juga tidak boleh digunakan saat kegawatdaruratan dan keadaan yang potensial membahayakan jiwa.
Berdasarkan Pedoman Pencegahan Pengendalian Corona Virus Disease (COVID-19) Kementerian Kesehatan Revisi ke-5 tahun 2020, beberapa contoh tanaman obat yang disebut di antaranya:
1. Jahe merah
2. Jahe
3. Temulawak,
4. Kunyit
5. Kencur
6. Lengkuas
7. Bawang putih
8. Kayu manis
9. Sereh
10. Daun kelor
11. Daun katuk
12. Jambu biji
13. Lemon
14. Jeruk nipis
15. Jinten hitam
Dalam sebuah kesempatan, Kepala Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisional Badan Litbang Kesehatan Kementerian Kesehatan (Balitbangkes), Akhmad Saikhu, mengatakan, penelitian obat tradisional juga dilakukan berbagai pihak untuk membantu proses penyembuhan penyakit yang disebabkan virus Corona atau SARS-CoV-2.
Meski begitu, penggunaan obat tradisional tidak dapat menyembuhkan COVID-19. Melainkan untuk meringankan gejala.
“Jamu (obat tradisional) bisa dipergunakan untuk meringankan gejala-gejala penyerta,” katanya.
Advertisement
Kegunaan Vaksinasi
Faheem Younus MD juga menyinggung perihal vaksinasi sebagai salah satu cara mencegah COVID-19.
Setiap kelompok usia memiliki risiko berbeda bila terpapar virus Corona penyebab COVID-19. Memiliki risiko tinggi maupun rendah untuk terjangkit COVID-19 beserta gejala yang menyertai, disertai dengan ikut vaksinasi COVID-19 merupakan cara terbaik agar terhindar dari penyakit
Lebih dari setahun lamanya pandemi COVID-19 melanda Indonesia dan belahan dunia lainnya. Rasa lelah dan bosan memakai masker, rindu menghabiskan waktu bersama teman dan orang kesayangan, hingga keinginan bepergian tanpa protokol kesehatan, menjadi hal yang menjelaskan kondisi saat ini.
Vaksin COVID-19 dapat membantu kita mencapai semua keinginan tersebut. Meskipun dengan memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak mampu mengurangi penyebaran virus Corona, tapi itu saja tidak cukup untuk mengakhiri pandemi.
Vaksin Corona membantu membangun kekebalan terhadap virus yang menyebabkan COVID-19. Sehingga, bila terpapar virusnya, tubuh sudah dapat melawannya.
Infografis Krisis Pasokan Oksigen saat Lonjakan Kasus Covid-19
Advertisement