Gigi Berlubang Parah Berpotensi Tingkatkan Risiko Penyakit Jantung, Benarkah?

Selama ini kebanyakan orang masih menganggap remeh tentang masalah kesehatan gigi dan mulut. Padahal kesehatan gigi dan mulut itu erat kaitannya dengan kesehatan tubuh secara menyeluruh.

oleh stella maris pada 28 Sep 2021, 12:30 WIB
Diperbarui 28 Sep 2021, 12:09 WIB
Gigi Berlubang Parah Berpotensi Tingkatkan Risiko Penyakit Jantung, Benarkah? 
Ilustrasi sakit gigi. (Shutterstock)

Liputan6.com, Jakarta Selama ini kebanyakan orang masih menganggap remeh tentang masalah kesehatan gigi dan mulut. Padahal kesehatan gigi dan mulut itu erat kaitannya dengan kesehatan tubuh secara menyeluruh. 

Nah, salah satu kondisi yang sering disepelekan adalah gigi berlubang. Ketika gigi mulai muncul celah kecil alias lubang, lama-kelamaan celah itu bisa membesar. Jika tak segera diatasi, bakteri akan mengendap dalam gigi berlubang dan menyebabkan masalah serius, salah satunya adalah serangan jantung. 

Laman Harvard.edu menjelaskan bahwa penyakit kardiovaskular dan kesehatan mulut yang buruk dapat terjadi karena adanya infeksi bakteri. 

Ya, bakteri tersebut menginfeksi gusi hingga menyebabkan radang gusi dan periodontitis yang dapat menyebar ke pembuluh darah di tempat lain. Kondisi tersebut dapat memicu pembekuan darah, serangan jantung, hingga kemungkinan terjadinya stroke. 

Lalu bagaimana cara pencegahannya? Nah, untuk untuk melindungi gigi dari kondisi yang tak diinginkan, anjuran menyikat gigi pagi setelah sarapan dan malam sebelum tidur perlu dilakukan secara rutin. 

Anjuran tersebut wajib dilakukan, melihat kebiasaan orang Indonesia yang menyikat gigi hanya saat mandi, padahal hal itu bukan yang terbaik.

Menyikat gigi
Ilustrasi menyikat gigi. (Shutterstock)

Kebiasaan tidak menyikat gigi malam setelah makan merupakan hal yang tidak baik dilakukan. Apalagi jika dilakukan terus-menerus, otomatis sisa makanan dapat membentuk plak yang akan menjadi asupan makanan bagi kuman gigi. Alhasil kuman dapat tumbuh dan berkembang biak dan menyebabkan kerusakan gigi. Maka dari itu penting untuk memiliki kebiasaan menyikat gigi yang tepat, bukan hanya menyikat gigi saat mandi saja namun dilakukan 2X sehari, setelah sarapan dan sebelum tidur 

Bahkan berdasarkan survei diketahui bahwa terdapat 25% kasus baru di Indonesia yang disebabkan karena kerusakan gigi selama setahun terakhir. Ternyata hal tersebut disebabkan oleh turunnya angka frekuensi (11%) menyikat gigi dari masyarakat Indonesia, terutama selama masa pandemi. 

Maka dari itu, untuk mencegah kerusakan gigi atau gigi berlubang, butuh kesadaran diri dan kebiasaan yang perlu dibangun dari diri sendiri dan keluarga. Selain itu, ketika menyikat gigi, kamu juga perlu menggunakan pasta pasta gigi pencegah gigi berlubang yang mengandung fluoride untuk ditambahkan di sepanjang bulu sikat.

 

Pepsodent
(Perlindungan maksimal dari gigi berlubang dengan Pepsodent/Istimewa)

Nah, rekomendasi pasta gigi terbaik adalah Pepsodent Pencegah Gigi Berlubang karena dapat memberikan perlindungan maksimal untuk mencegah gigi berlubang. Itu karena Pepsodent terbukti secara ilmiah yang dapat memperbaiki lubang kecil tak kasat mata, sebelum berkembang menjadi gigi berlubang. 

Selain itu, Pepsodent mengandung pro-fluoride kompleks dan mikro kalsium aktif yang dapat membantu membentuk lapisan pelindung untuk gigi 10 kali lebih kuat. 

Agar kesehatan gigi dan mulut terjaga, Yuk, #SikatGigiSekarang secara rutin dua kali sekali menggunakan Pepsodent Pencegah Gigi Berlubang. Dengan begitu, gigimu akan terlindung secara maksimal dari bakteri penyebab gigi berlubang, serta 10 kali lebih kuat, sehingga kamu dan keluarga terhindar dari risiko penyakit lain yang lebih serius!

 

(*)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya