Liputan6.com, Jakarta Hari ini, Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia (BPOM RI) Penny K Lukito mengumumkan daftar vaksin COVID-19 yang akan digunakan untuk booster.
Seperti diketahui, vaksinasi booster akan dimulai pada Rabu, 12 Januari 2022 mendatang. Vaksin yang akan digunakan sejauh ini adalah Sinovac (CoronaVac), Pfizer, AstraZeneca, Moderna, dan Zifivax.
Baca Juga
"Kelima adalah vaksin Zifivax, ini untuk booster heterolog dengan primer Sinovac atau Sinopharm," ujar Penny dalam konferensi pers Vaksin COVID-19 Dosis Booster/Lanjutan pada Senin, (10/1/2022).
Advertisement
Penny menjelaskan, sama seperti vaksin jenis lainnya, Zifivax akan diberikan enam bulan setelah pemberian vaksin dosis sebelumnya.
Vaksin Zifivax mungkin masih terdengar asing bagi sebagian orang. Meski begitu, vaksin satu ini sebenarnya telah mendapatkan Emergency Use Authorization (EUA) dari BPOM sejak Kamis, 7 Oktober 2021 lalu.
Jenis vaksin Zifivax juga telah dinyatakan halal oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) dua hari setelah mendapatkan izin dari BPOM.
Akan diproduksi dalam negeri
Tak hanya itu, Penny juga memastikan bahwa vaksin Zifivax yang dikembangkan oleh Anhui China ini akan mendapatkan pendampingan oleh BPOM RI untuk dapat diproduksi dalam negeri.
Di Indonesia sendiri, pemegang EUA vaksin Zifivax adalah PT Jakarta Biopharmaceutical Industry (JBio).
"Sedang dalam pendampingan BPOM untuk vaksin yang dikembangkan oleh Anhui (Zifivax) dan bekerja sama dengan industri farmasi dalam negeri, yaitu JBio," kata Penny.
"Sedang dalam tahap juga untuk diproduksi dalam negeri. Dalam tahap pembangunan fasilitas untuk produksi vaksin dalam negeri yaitu pembangunan pabrik," tambahnya.
Maka, dengan dikembangkannya pabrik Zifivax, Indonesia pun akan memiliki tiga produsen vaksin yang diproduksi dalam negeri, yakni PT Bio Farma, PT Biotis Pharmaceutical Indonesia, dan PT Jbio.
Advertisement