Potensi Importasi Omicron di Jabodetabek, Satgas Minta Pemda Waspada

Waspada potensi penularan Omicron di aglomerasi Jabodetabek.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 21 Jan 2022, 17:02 WIB
Diterbitkan 21 Jan 2022, 17:01 WIB
FOTO: Penataan Kawasan Integrasi Terpadu Stasiun Manggarai
Warga berjalan di kawasan integrasi terpadu Stasiun Manggarai, Jakarta, Senin (10/1/2022). Penataan kawasan integrasi terpadu Stasiun Manggarai dilakukan untuk mewujudkan Stasiun Manggarai sebagai stasiun sentral. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito meminta pemerintah daerah (pemda) di wilayah aglomerasi Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek), waspada terhadap potensi penularan Omicron yang meluas.

Apalagi kasus varian Omicron di Jakarta kian bertambah dan menembus di atas 1.000 orang. Data Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta per 20 Januari 2022, 1.027 orang yang terinfeksi Omicron, yang mana 747 di antaranya, pelaku perjalanan luar negeri, sedangkan 280 lainnya transmisi lokal.

"Mengingat potensi penularan kasus dalam satu lintas wilayah aglomerasi akibat mobilitas yang tinggi, mohon kepada Gubernur, Wali Kota maupun Bupati, khususnya pada provinsi yang sedang mengalami kenaikan kasus untuk terus memantau kondisi kasus," ujar Wiku menjawab pertanyaan Health Liputan6.com di Kantor Presiden Jakarta pada Kamis, 20 Januari 2022.

Selain itu, pemda di wilayah aglomerasi harus saling berkoordinasi terkait pengendalian kasus COVID-19, terutama varian Omicron. Potensi importasi kasus lintas daerah dalam satu kawasan aglomerasi ini pun perlu disikapi kekompakan antar pemda.

"Pemerintah daerah terkait juga harus mengoptimalisasi koordinasi dalam pengendalian COVID-19. Oleh karena itu, perlu ada kekompakan antar pemerintah daerah untuk mengupayakan strategi pencegahan dan pengendalian kasus," imbuh Wiku.

 

** #IngatPesanIbu 

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

#sudahdivaksintetap3m #vaksinmelindungikitasemua

Ketersediaan Fasilitas Karantina Terpusat di Jakarta

Rusun Pasar Rumput Siap Dihuni Warga
Aktivitas warga saat berada di Rusun Pasar Rumput, Manggarai, Jakarta, Senin (20/9/2021). Rusun Pasar Rumput siap menampung warga bantaran Ciliwung di Ibu Kota yang terdampak program normalisasi sungai sebagai penanganan banjir usai diresmikan Presiden Joko Widodo. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Sebagai upaya pengendalian COVID-19, termasuk varian Omicron, Pemerintah sudah menyiapkan sejumlah fasilitas isolasi dan karantina terpusat, utamanya tersebar di wilayah Jakarta.

Sesuai data per 20 Januari 2022, Wiku Adisasmito menyebut, fasiitas karantina terpusat tersebar di wisma dan hotel. Seperti di Rusun Nagrak Cilincing dengan ketersediaan tempat tidur (Bed Occupancy Ratio/BOR) BOR 24,9 persen dari 7.040 bed (tempat tidur) yang tersedia.

"Kemudian, Rusun Pasar Rumput Manggarai dengan BOR 58 persen dari 5.946 bed tersedia. Sedangkan, Wisma Atlet Pademangan dengan BOR 56,6 persen dari 5.796 bed yang tersedia, serta 134 hotel dengan total BOR 45,8 persen dan total kapasitasnya 16.513 kamar," papar Wiku.

Data yang dihimpun Satgas COVID-19 per 16 Januari 2022 mencatat, fasilitas isolasi terpusat ditempatkan di rumah sakit rujukan COVID-19 tertentu dan beberapa hotel rujukan yang hanya difungsikan untuk upaya isolasi sebagai fasilitas tambahan.

"Dengan rincian jumlah bed di RSDC Wisma Atlet sebanyak 5.939 bed, rumah sakit untuk pelaku perjalanan luar negeri di antaranya, RS Sulianti Saroso, RS Ciputra Garden, RS Mitra Keluarga Kalideres, dan RS Siloam Mampang dengan total kapasitas 286 bed," kata Wiku.

"Lalu, hotel isolasi di antaranya, C One Pulomas, Hotel Matsuri, Hotel Grand Cempaka, Hotel Alia Cikini Hotel D'arcici Al Hijrah, Hotel D'arcici Plumpang dengan kapasitas 565 bed."

Infografis 4 Indikator Cegah Penularan Covid-19

Infografis 4 Indikator Cegah Penularan Covid-19
Infografis 4 Indikator Cegah Penularan Covid-19 (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya