Vaksinasi COVID-19 Anak 6-11 Tahun Aman, Pakar: Kalaupun Ada KIPI, Itu Ringan

Hingga Februari akhir, belum ada laporan KIPI berat usai vaksinasi COVID-19 anak 6-11 tahun.

oleh Benedikta Desideria diperbarui 12 Mar 2022, 08:00 WIB
Diterbitkan 12 Mar 2022, 08:00 WIB
Cara Tenaga Kesehatan Tarik Minat Anak untuk Vaksinasi COVID-19
Tenaga kesehatan bertopeng superhero menyuntikkan vaksin covid-19 kepada seorang anak saat melayani vaksinasi anak usia 6-11 tahun di RSIA Tambak, Jakarta, Rabu (22/12/2021). Sebanyak 30 anak mengikuti vaksinasi yang menggunakan vaksin Sinovac tersebut. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta Baru 45 persen dari target anak usia 6-11 tahun yang mendapatkan dosis lengkap vaksin COVID-19. Bagi yang belum, orangtua diharapkan mendorong anak untuk mendapatkan vaksinasi COVID-19 karena memberikan proteksi antibodi dari virus SARS-CoV-2.

Sebagai orangtua, apa Anda masih khawatir soal keamanan vaksin COVID-19 ini? Orangtua tidak perlu khawatir dengan Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI). Vaksinasi COVID-19 pada anak itu aman seperti disampaikan Anggota Satgas Imunisasi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) sekaligus Ketua Pokja Imunisasi Perhimpunan Alergi Imunologi Indonesia (PERALMUNI), Cissy Kartasasmita.

“Vaksinasi anak terbukti aman, kalaupun ada KIPI, sifatnya ringan dan segera hilang," kata Cissy.

Lebih lanjut, Cissy menuturkan hingga akhir Februari, ia belum pernah mendapati laporan KIPI vaksinasi COVID-19 usia anak yang berat.

KIPI yang cenderung ringan pada anak karena vaksin yang diberikan adalah Sinovac. Ini adalah vaksin yang dilemahkan dan tidak aktif (inactive) sama seperti kebanyakan vaksin yang digunakan dalam program imunisasi anak, kata Cissy.

Kekebalan tubuh yang optimal akan tercipta sekitar dua minggu sesudah vaksinasi dosis kedua. Tentu, vaksin saja tidak cukup. Menghadapi pandemi perlu juga 'senjata' lain yakni disiplin protokol kesehatan.

“Setelah vaksinasi harus tetap prokes ketat. Meski nanti boleh bebas naik kereta, bus dan pesawat dalam negeri. Mau sekolah tatap muka juga bisa, tapi tetap dengan prokes,” imbuh Cissy dalam keterangan pers diterima Jumat (11/3/2022).

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Waspada, Bila Anak Kena COVID-19

Cissy meminta agar tetap berhati-hati bila anak terpapar COVID-19. Memang sebagian besar bila kena COVID-19 menimbulkan gejala ringan atau bahkan tanpa gejala tapi pada anak bisa juga berat.

“Hati-hati, meski nggak ada gejala atau gejala ringan, bila positif bisa terjadi MIS-C yang berat atau long COVID pada anak terutama remaja,” tutur dokter yang berpraktik di Bandung, Jawa Barat itu.

Terpisah, Menteri Komunikasi dan Informatika, Johnny G. Plate mengatakan bahwa pemerintah terus berupaya mempercepat cakupan vaksinasi bagi anak maupun remaja.

“Kita ingin agar anak-anak Indonesia terlindungi dari COVID-19, terhindar dari risiko sakit berat atau akibat buruk lainnya dari virus ini,” kata Plate.


Infografis 5 Cara Penanganan Dini KIPI pada Anak Pasca-Vaksinasi Covid-19.

Infografis 5 Cara Penanganan Dini KIPI pada Anak Pasca-Vaksinasi Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis 5 Cara Penanganan Dini KIPI pada Anak Pasca-Vaksinasi Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya