KKP Bandara Soetta Masih Haruskan Calon Jemaah Umroh Divaksinasi Meningitis

Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas I Soekarno-Hatta masih mewajibkan calon jemaah umrah untuk melakukan vaksinasi meningitis.

oleh Pramita Tristiawati diperbarui 31 Okt 2022, 18:00 WIB
Diterbitkan 31 Okt 2022, 18:00 WIB
Vaksin Meningitis
Vaksin meningitis kian langka, Kemenkes akhirnya beberkan penyebabnya. (unsplash.com/Mufid Majnun)

Liputan6.com, Tangerang - Pemerintah Arab Saudi membolehkan calon jemaah umroh asal Indonesia tidak divaksinasi meningitis. Namun, Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas I Soekarno-Hatta masih mewajibkan calon jemaah umrah untuk melakukan vaksinasi meningitis sebelum berangkat ke Tanah Suci. 

Kepala KKP Kelas I Soekarno Hatta, Naning Nugrahini mengatakan, pemberitahuan dari pemerintah Arab Saudi itu hingga saat ini belum tertulis dalam sebuah Surat Edaran (SE) dari Kementerian Kesehatan. Sehingga, vaksinasi meningitis masih menjadi sebuah kewajiban bagi calon jemaah umrah.

"Jadi kalau kami kan UPT (Unit Pelaksana Teknis), kalau UPT itu kami melaksanakan kebijakan yang sudah digariskan Kemenkes. Sampai saat ini kebijakan yang ada itu bahwa vaksinasi meningitis salah satu yang diperlukan untuk kalau mereka akan umrah, masih diwajibkan sesuai peraturan yang ada," kata Naning saat diwawancarai Jumat, 28 Oktober 2022. 

Bila memang Kemenkes telah menerbitkan Surat Edaran (SE) yang menjelaskan tidak mewajibkan vaksinasi meningitis pada calon jemaah umroh, maka KKP Soekarno-Hatta akan mengikuti aturan tersebut.

Untuk informasi, Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi, Tawfiq F. Al-Rabiah mengatakan, pihaknya tidak membebani calon jemaah umrah untuk menerima vaksin meningitis sebelum berangkat ke Tanah Suci. Menurutnya, Kerajaan Arab Saudi membuka kesempatan seluas-luasnya dalam pelaksanaan ibadah umrah saat ini.

Kuota Vaksinasi Meningitis di Soekarno Hatta

Dalam sehari, kuota vaksin meningitis yang dilayani KKP Kelas I Soekarno-Hatta berjumlah 200 orang.

"Jadi sejak tanggal 10 Oktober kemarin sudah melakukan vaksinasi di Bandara Soekarno-Hatta itu normal, jadi satu hari 400 dosis. 200 dosis di Soekarno-Hatta, 200 dosis lagi di Bandara Halim Perdana Kusuma. Tapi dengan catatan pendaftarannya secara online," tutur Naning. 

Sempat Alami Kelangkaan Vaksin Meningitis

Sekitar sebulan yang lalu, sempat terjadi kelangkaan vaksin meningitis di Tanah Air. Menurut Direktur Pengelolaan dan Pelayanan Kefarmasian Kemenkes Republik Indonesia Dina Sintia Pamela, kelangkaan vaksin meningitis terjadi karena antusiasme jemaah umrah yang membludak.

Terlebih, dalam dua tahun pandemi COVID-19, kegiatan umrah baru kembali 'hidup' setelah sempat dihentikan atau dibatasi. Pelaksanaan ibadah haji pun mulai bergulir kembali.

"Memang tahun ini, kita ada fenomena yang mana pada pandemi dua tahun yang lalu, masyarakat kita tidak bisa melakukan ibadah haji maupun umrah," jelas Dina saat konferensi pers Update Penanganan COVID-19, Hepatitis Akut dan Cacar Monyet yang disiarkan dari Gedung Kemenkes RI Jakarta pada Jumat, 30 September 2022.

"Sehingga ketika tahun ini terjadi peningkatan antusiasme dari masyarakat untuk melakukan ibadah umrah dan juga haji --- walau kuotanya masih terbatas -- memang peningkatan ini membuat stok vaksin meningitis kekurangan."

Menilik antusiasme jemaah umrah dan haji yang naik tajam, ketersediaan vaksin meningitis di industri farmasi menjadi kurang seimbang. Kemenkes berkoordinasi dengan perusahaan farmasi -- dalam hal ini PT Bio Farma -- untuk upaya pengadaan vaksin meningitis.

"(Dengan antusiasme jemaah besar) untuk ketersediaan vaksin meningitis di industri farmasi yang biasa digunakan di fasilitas kesehatan menjadi kurang seimbang," Dina Sintia Pamela menerangkan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya