Liputan6.com, Jakarta Menteri Kesehatan (Menkes) RI Budi Gunadi Sadikin menargetkan imunisasi massal polio di Kabupaten Pidie, Aceh selesai dalam tiga hari ke depan.
“Khusus Pidie ada 91 ribu (target), coba disapu bersih pekan ini, dalam tiga hari ini bisa selesai, dengan demikian kita pindah ke 22 kabupaten/kota yang lain,” kata Budi.
Baca Juga
Secara provinsi, Budi meminta agar pelaksanaan Sub PIN di Aceh bisa selesai dalam kurun waktu sebulan dengan total sasaran 1,2 juta anak.
Advertisement
“Pak Gubernur, coba dalam satu bulan, itu bisa selesai, untuk usia di bawah 12 tahun, ada 1,2 juta anak Aceh, itu coba dibersihkan (dapat vaksin polio semua),” kata Budi dalam pencanangann Sub Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio di Banda Aceh, Senin, 5 Desember 2022 mengutip Antara.
Sub PIN polio dilaksanakan di Aceh menyusul Kejadian Luar Biasa (KLB) satu kasus polio tipe dua yang terdeteksi di Mane, Kabupaten Pidie. Lalu, Kementerian Kesehatan juga menemukan positif virus polio tanpa gejala lumpuh layuh di kabupaten tersebut.
Sub PIN tahap awal sudah mulai dilakukan di Pidie sejak 28 November 2022. Hingga saat ini 72.726 atau 79,49 persen dari target 91.484 anak di Pidie telah dapat imunisasi polio.
WHO Targetkan Dunia Bebas Polio pada 2026
Budi menyebut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencanangkan dunia bebas polio pada 2026. Indonesia, sebenarnya sudah bebas polio pada 2014, dan telah mengantongi sertifikat tersebut dari WHO.
Selain Indonesia, ada tiga negara lain yang juga kembali muncul kasus polio, setelah dinyatakan bebas polio oleh WHO, yakni Amerika Serikat, Inggris, dan Israel.
“Jadi setelah diidentifikasi bahwa penyebabnya, imunisasi kita tidak merata terutama akibat pandemi COVID-19. Imunisasi anak kita di bawah 12 tahun tidak sempurna,” kata Budi Gunadi Sadikin.
Advertisement
Banyak Hoaks Soal Polio
Selain itu, ada juga kendala yang membuat cakupan imunisasi Polio rendah. Salah satunya, pemberitaan media seperti berita hoaks, yang membuat takut para ibu untuk membawa anaknya divaksin Polio.
"Polio itu terjadi karena kita ada beberapa kabupaten/kota yang vaksinasinya sangat rendah, sangat rendah. Bisa karena kemarin COVID-19, tapi bisa juga karena pemberitaan yang terlalu negatif, yang membuat masyarakat, ibu-ibu itu salah mengerti mengenai pentingnya vaksinasi," terang Menkes Budi Gunadi di kesempatan berbeda saat di Jakarta.
"Akibatnya, keluar lagi (kasus Polio), karena Polio ini kan kita harusnya sudah hilang (eradikasi)."
Budi Gunadi juga menyebut, Kemenkes akan 'buka-bukaan' daerah mana saja di Indonesia yang punya cakupan imunisasi Polio rendah. Diharapkan daerah dapat menggenjot pemberian vaksin Polio.
"Itu datanya ada, nanti akan dibuka tuh kabupaten/kota mana yang vaksinasi Polionya rendah. Yuk, kita tingkatkan vaksinasi Polionya, karena kalau enggak, bisa terjadi lagi outbreak (KLB) dan itu sangat menyedihkan," tutupnya.