Kehebatan Tanaman Kelor, Muhadjir Effendy: Punya Banyak Gizi buat Cegah Stunting

Tanaman kelor sangat bergizi untuk mencegah stunting pada balita.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 09 Des 2022, 14:00 WIB
Diterbitkan 09 Des 2022, 14:00 WIB
Menko PMK Muhadjir Effendy
Menko PMK Muhadjir Effendy melaksanakan 'Aksi Nyata Gerakan Nasional Revolusi Mental Penanaman Sepuluh Juta Pohon Kelor' di Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau pada Rabu, 7 Desember 2022. (Dok Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan RI)

Liputan6.com, Riau - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaannya Republik Indonesia Muhadjir Effendy mengatakan, tanaman kelor punya manfaat yang sangat tinggi terhadap pertumbuhan anak. Utamanya, kelor sangat bergizi untuk mencegah stunting pada balita.

"Tanaman kelor itu memiliki multi manfaat termasuk daunnya dapat digunakan sebagai penambah gizi masyarakat, khususnya bagi balita dalam mencegah stunting di Indonesia," jelasnya saat melaksanakan 'Aksi Nyata Gerakan Nasional Revolusi Mental Penanaman Sepuluh Juta Pohon' di Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau, Rabu (7/12/2022).

Pada aksi penanaman pohon tersebut, sebanyak 1.000 pohon kelor ditanam bersama-sama dengan Staf Ahli Gubernur Riau Yurnalis Basri, Pj. Bupati Kampar Kamsol, Rektor Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai Amir Lutfi berserta seluruh mahasiswa yang hadir.

Kepada seluruh lapisan masyarakat, Muhadjir berpesan agar lebih semangat dan menciptakan budaya menanam pohon sebagai kebutuhan sekaligus menjadi gaya hidup baru.

"Marilah kita kobarkan semangat menanam, termasuk menanam pohon kelor ini. Kalau menebang itu cukup waktu yang singkat, namun menanam itu membutuhkan waktu puluhan tahun lamanya," ucapnya.

"Jadi menanam itu lebih penting dan berharga."

Aksi Nyata di atas juga termasuk implementasi nilai gotong royong, yang mana dunia pendidikan bersama Pemerintah dan masyarakat berupaya mengurangi angka stunting di Indonesia, yang saat ini di angka 24,4 persen. Pemerintah telah menargetkan kasus stunting turun hingga 14 persen pada tahun 2024. 

Jaga Nilai Gotong Royong

Menko PMK Muhadjir Effendy
Menko PMK Muhadjir Effendy melaksanakan 'Aksi Nyata Gerakan Nasional Revolusi Mental Penanaman Sepuluh Juta Pohon Kelor' di Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau pada Rabu, 7 Desember 2022. (Dok Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan RI)

Semangat gotong royong merupakan salah satu nilai dari revolusi mental yang telah terbukti dalam menyelesaikan permasalahan, salah satunya pandemi COVID-19.

"Tentu saja, berkat dukungan dari sejiwa dan semangat gotong royong yang tumbuh di masyarakat dengan sangat baik," Menko Muhadjir Effendy melanjutkan.

Muhadjir menyebut, pentingnya menjaga nilai gotong royong dalam membangun bangsa Indonesia. Apalagi Indonesia dijadikan contoh baik terhadap negara lainnya dalam mengimplementasikan nilai gotong royong.

"Kita adalah contoh baik untuk negara lain yang menyadari betapa pentingnya kerja sama, saling bahu membahu, solidaritas, berempati bersama ketika menghadapi kesulitan seperti pandemi COVID-19," tuturnya melalui pernyataan resmi yang diterima Health Liputan6.com.

Kaya Nutrisi dan Antioksidan

Menko PMK Muhadjir Effendy
Menko PMK Muhadjir Effendy melaksanakan 'Aksi Nyata Gerakan Nasional Revolusi Mental Penanaman Sepuluh Juta Pohon Kelor' di Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau pada Rabu, 7 Desember 2022. (Dok Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan RI)

Pemanfaatan tanaman kelor, terutama pada bagian daunnya. Daun yang memiliki nama Latin, Moringa oleifera ini lezat diolah menjadi beragam masakan.

Dokter Rio Aditya dari KlikDokter menuliskan manfaat daun kelor untuk kesehatan. Manfaat daun kelor, antara lain:

1. Mengandung berbagai zat nutrisi

Dua kandungan daun kelor yang penting adalah vitamin dan mineral, yakni vitamin B6, vitamin B2, vitamin C, vitamin A, zat besi, dan magnesium. Selanjutnya, daun ini mengandung protein nabati.

Satu mangkuk daun kelor (sekitar 21 gram) mengandung protein 2 gram.

2. Kaya antioksidan

Antioksidan merupakan salah satu zat yang penting untuk menangkal radikal bebas dalam tubuh.

Kadar radikal bebas dalam tubuh dapat menyebabkan stres oksidatif yang berkaitan dengan berbagai penyakit kronik dan berbahaya, seperti hipertensi, penyakit jantung koroner, stroke, dan diabetes mellitus tipe II.

Beberapa zat yang bersifat antioksidan yang ada dalam kandungan daun kelor, yakni vitamin C, beta karoten, quercetin, dan chlorogenic acid.

3. Menurunkan kadar gula darah

Beberapa penelitian menunjukkan, bahwa khasiat daun kelor juga dapat menurunkan kadar gula darah. Namun demikian, sebagian besar penelitian ini masih penelitian yang dilakukan pada hewan. Perlu dilakukan kajian lebih mendalam untuk memperkuat hasil penelitian sebelumnya.

Kurangi Peradangan dan Kolesterol

Lalapan kelor
Daun kelor (sumber: Pixabay)

4. Mengurangi proses peradangan

Daun kelor mengandung antiinflamasi yang bernama isothiocyanate. Zat ini penting untuk mengurangi proses peradangan kronis dalam tubuh.

Akan tetapi, penelitian mengenai efek antiinflamasi daun kelor ini juga masih terbatas pada studi hewan sehingga dibutuhkan studi lebih lanjut pada manusia untuk membuktikan hal ini.

5. Menurunkan kadar kolesterol darah

Dikutip dari KlikDokter berjudul, Manfaat Daun Kelor untuk Kesehatan, kegunaan daun kelor untuk kesehatan lainnya adalah menurunkan kadar kolesterol dalam darah. Kadar kolesterol darah yang tinggi sangat berbahaya karena dapat meningkatkan risiko penyakit jantung.

Ada beberapa penelitian pada hewan maupun manusia yang membuktikan bahwa daun kelor bermanfaat dalam menurunkan kadar kolesterol darah.

Infografis 8 Cara Cegah Bayi Baru Lahir Tertular Covid-19
Infografis 8 Cara Cegah Bayi Baru Lahir Tertular Covid-19 (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya