Liputan6.com, Jakarta Rumah yang nyaman tidak melulu soal desain fisik megah dan penuh fasilitas. Namun, kenyamanan di dalam rumah dapat dibangun dari suasana, orang yang mengisi, hingga doa yang menyertainya setiap hari.
Untuk membuat rumah memiliki suasana yang nyaman nan berkah, ada sebuah doa yang dapat diamalkan.
Advertisement
Baca Juga
Doa ini diambil dari Al-Quran, tepatnya dalam surat al-Mukminun ayat 29. Ini merupakan doa Nabi Nuh saat umatnya turun dari bahtera yang telah menghanyutkan mereka ke sebuah tempat asing.
Advertisement
Nabi Nuh dan umatnya kemudian berdoa:
رَّبِّ اَنْزِلْنِيْ مُنْزَلًا مُّبٰرَكًا وَّاَنْتَ خَيْرُ الْمُنْزِلِيْنَ
Artinya:
“Ya Tuhanku, tempatkanlah aku pada tempat yang diberkahi, dan Engkau adalah sebaik-baik pemberi tempat.”
Doa ini menurut Mustasyar Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Pringsewu Lampung, KH Sujadi, memiliki banyak manfaat. Di antaranya adalah mampu menjadikan rumah yang ditinggali penuh dengan keberkahan.
Ia mendapat anjuran membaca doa ini dari gurunya saat menjadi santri di Pesantren Al-Asy’ariyah Kalibeber Wonosobo, Jawa Tengah.
Sebelum mengamalkan ayat ini, ia diimbau oleh gurunya untuk berpuasa terlebih dahulu. Setelah itu, dibacakan ayat ini sambil menyiramkan air ke berbagai penjuru rumah dengan diniati berharap perlindungan Allah SWT.
“Perlindungan ini dalam bentuk fisik maupun non fisik. Semisal perlindungan dari hewan berbahaya ataupun marabahaya lainnya,” ungkapnya saat pengajian Tafsir Jalalain, mengutip NU Online, Jumat (9/2/2024).
Doa Ikhtiar Bangun Rumah bagi yang Belum Memiliki
Selain untuk menjadikan rumah berkah dan memberkahi penghuninya, ayat ini memiliki banyak keutamaan.
Di antaranya adalah sebagai doa ikhtiar membangun rumah bagi mereka yang belum memilikinya.
“Dengan istiqamah membaca ayat ini, Insyaallah akan dikabulkan hajatnya memiliki rumah idaman.”
Selain itu, ayat ini bisa dibaca saat bepergian sampai tujuan agar diberikan keselamatan. Hal ini disebutkan oleh Imam Mujahid dalam Maqashid Al-Quran.
وقيل أمره الله سبحانه بأن يقول هذا القول عند دخول السفينة، وقيل عند خروجه منها وأراد بالبركة النجاة من الغرق وكثرة النسل بعد الإنجاء، والآية تعليم من الله لعباده إذا ركبوا ثم نزلوا أن يقولوا هذا القول
Artinya:
“Dikatakan, Allah SWT memerintahkan Nabi Nuh untuk membaca doa tersebut setelah masuk bahtera, ada yang bilang setelah turun atau keluar dari bahtera. Diharapkan dengan doa tersebut keberkahan dan selamat dari tenggelam dan banyaknya keturunan setelah mereka selamat.”
“Ayat tersebut juga sebagai pembelajaran dari Allah kepada para hambanya ketika naik kendaraan dan sampai pada suatu tempat, hendaknya membaca doa tersebut.”
Advertisement
Amalan Penarik Rezeki
Selain amalan untuk menentramkan atau memudahkan dalam memiliki rumah impian, ada pula amalan untuk menarik rezeki.
Amalan dengan faidah melonggarkan saluran-saluran rezeki ini dianjurkan oleh Rasulullah SAW kepada sejumlah sahabatnya.
Ini dibahas oleh Abu Bakar bin Sayid M Syatho Dimyathi dalam karyanya Hasyiyah I‘anatut Thalibin ala Fathil Mu‘in.
وردت عن النبي صلى الله عليه وسلم في أحاديث صحيحة كثيرة، أمر بها بعض أصحابه لتوسعة الرزق، وقال بعض العارفين: وهي مجربة لبسط الرزق الظاهر والباطن، وهي هذه: لا إله إلا الله الملك الحق المبين، كل يوم مئة مرة. سبحان الله وبحمده، سبحان الله العظيم، أستغفر الله، كل يوم مئة مرة. واستحسن كثير من الأشياخ أن تكون بين سنة الصبح والفريضة، فإن فاتت في ذلك فبعد صلاة الصبح وقبل طلوع الشمس، وإن فاتت في ذلك فعند الزوال. فلا ينبغي للعبد أن يخلي يومه عنها.
Artinya
Disebut dalam banyak hadits sahih sebuah riwayat di mana Nabi Muhammad SAW memerintahkan sejumlah sahabatnya untuk mengamalkan bacaan ini demi memperlapang rezeki.
Sebagian ‘arifin mengatakan, amalan ini teruji dalam melapangkan rezeki lahir maupun batin. Bacaan yang dimaksud ialah:
“La ilaha illallah. Almalikul haqqul mubin” setiap hari 100 kali.
“Subhanallahi wa bihamdih, subhanallahil adzim, astaghfirullahal adzim” setiap hari 100 kali seperti mengutip NU Online, Jumat (9/2/2024).
Advertisement