Musim Haji 2024, Ketahui Ciri-Ciri Haji Mabrur dan Keutamaannya

Haji mabrur adalah impian setiap Muslim yang melaksanakan ibadah haji, ketahui ciri-ciri dan keutamaannya.

oleh Rahil Iliya Gustian diperbarui 12 Jun 2024, 11:00 WIB
Diterbitkan 12 Jun 2024, 11:00 WIB
Ilustrasi haji, umrah, Makkah
Ilustrasi haji, ciri haji mabrur dan keutamaannya. (Image by Freepik)

Liputan6.com, Jakarta Haji mabrur adalah impian setiap Muslim yang melaksanakan ibadah haji. Secara harfiah, haji mabrur berarti haji yang baik, ibadah yang dilaksanakan dengan sempurna dan diterima oleh Allah SWT.

Namun, secara istilah, haji mabrur memiliki makna yang lebih mendalam, yaitu haji yang dilaksanakan sesuai dengan petunjuk Allah SWT dan Rasul-Nya, dengan menjalankan semua rukun, wajib, dan sunnah haji serta menjauhi segala larangan yang dapat mengurangi kesempurnaan ibadah haji.

Al-Quran dan Hadis tidak secara eksplisit mendefinisikan "mabrur," tapi dapat dipahami maknanya melalui prinsip-prinsip yang diuraikan dalam ayat-ayat yang berkaitan dengan ibadah haji.

Dalam Surat Al-Baqarah ayat 197, Allah SWT berfirman:

"(Musim) haji itu (pada) bulan-bulan yang telah dimaklumi. Barangsiapa mengerjakan (ibadah) haji dalam (bulan-bulan) itu, maka janganlah dia berkata jorok (rafats), berbuat maksiat, dan bertengkar dalam (melakukan ibadah) haji."

Ayat ini memberikan pedoman yang jelas bahwa haji yang baik, atau haji mabrur, adalah haji yang dilakukan dengan niat ikhlas dan menjauhi perilaku buruk seperti berkata kotor, melakukan perbuatan dosa, dan bertengkar. 

Dilansir dari laman Muhammadiyah pada Selasa, 11 Juni 2024, Majelis Tarjih telah memantau bahwa tidak ada kualifikasi tegas mengenai "mabrur" dalam Hadis-Hadis Nabi. Namun, para ulama memiliki pandangan yang berbeda mengenai makna dari haji mabrur.

Salah satunya adalah bersih dari jenis dosa dan ringan melakukan salat dan kebajikan, seperti dikemukakan oleh Abu Bakar Al Jazairy dalam kitabnya Minhajul Muslim.

Ada juga yang mengatakan bahwa 'mabrur' itu ialah yang tidak dicampur dengan perbuatan dosa dan itulah Haji yang diterima. Demikian menurut Muhammad Ahmad Al Adawy.

 

Apa Saja yang Menjadi Ciri Haji Mabrur?

Menurut laman resmi Muhammadiyah, ada dua ciri haji mabrur, antara lain:

Dermawan dan selalu menebar kedamaian

Hal ini berdasarkan hadist berikut.

“Dari Jabir ra. berkata; Rasulullah saw bersabda: Haji mabrur, tidak ada balasan baginya melainkan hanya syurga, Mereka bertanya, Wahai Nabiyullah apa itu haji yang mabrur? Beliau bersabda: Memberikan makanan dan menyebarkan salam.” (HR. Ahmad).

Santun dalam bertutur kata

Dalam salah satu hadis disebutkan:

“Dari Jabir ra. Berkata, Rasulullah SAW ditanya tentang haji mabrur. Rasulullah bersabda; Memberikan makanan dan santun dalam berkata.” (HR. al-Hakim dan al-Baihaqi: Hadis ini sahih sanadnya namun tidak diriwayatkan oleh imam al-Bukhari dan Muslim).

Apa Keutamaan Haji Mabrur?

Menurut Ketua Divisi Fatwa Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah Ruslan Fariadi dalam Pengajian Tarjih pada Rabu, 28 September 2022, terdapat beberapa keutamaan yang dapat kita peroleh dari haji mabrur, antara lain:

1. Haji mabrur memiliki balasan surga

Dalam sebuah hadis, disebutkan bahwa haji yang mabrur akan mendapatkan pahala dan juga surga sebagai balasannya. Hal ini menjadikan haji mabrur sebagai ibadah yang sangat diimpikan oleh umat Islam.

2. Haji mabrur termasuk dalam amalan yang paling afdhal

Dalam hadis lainnya, disebutkan bahwa Rasulullah saw menjelaskan bahwa setelah iman kepada Allah dan Rasul-Nya, jihad di jalan Allah, dan haji mabrur adalah salah satu amalan yang paling utama dalam Islam. 

3. Nilai haji mabrur setara dengan jihad fi sabilillah

Dalam sebuah hadis, Rasulullah saw menjelaskan bahwa bagi mereka yang tidak dapat berpartisipasi dalam jihad bersama beliau, haji mabrur merupakan bentuk jihad yang dapat mereka lakukan.

4. Dapat menghapus dosa-dosa yang telah lalu

Dalam hadis lainnya, disebutkan bahwa barangsiapa yang melaksanakan haji tanpa berkata kotor dan berbuat fasik, dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni oleh Allah SWT. 

5. Membawa kesucian dan pemurnian diri

Dalam hadis terakhir yang disebutkan, Rasulullah saw menjelaskan bahwa orang yang melaksanakan haji dengan baik, tanpa berkata kotor dan berbuat fasik, akan kembali ke keadaan seperti bayi yang baru lahir.

Infografis Perbedaan Rukun dan Wajib Haji dengan Rukun Umrah. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Perbedaan Rukun dan Wajib Haji dengan Rukun Umrah. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya