Liputan6.com, Kendal Sejak 2022 hingga 2024 ada 12 kasus kelumpuhan, dengan 11 kasus yang disebabkan oleh virus polio tipe 2 dan satu kasus diakibatkan oleh virus polio tipe 1.
Mengingat masih adanya laporan kasus polio dan risiko penularan virus yang tinggi, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) kembali menggelar Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio tahap kedua. PIN Polio ini akan dilaksanakan pada minggu ketiga Juli 2024 tepatnya pada 23 Juli 2024.
Advertisement
Baca Juga
“PIN tahap pertama sudah dilaksanakan pada 27 Mei 2024, sementara PIN Polio tahap kedua akan dilaksanakan pada 23 Juli 2024,” kata Plt. Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes Dr. Yudi Pramono.
Advertisement
“Pelaksanaan PIN Polio akan dilakukan secara massal dan serentak untuk mencapai kekebalan kelompok yang optimal dan dapat mencegah perluasan transmisi virus polio,” kata Yudi.
Pada PIN Polio tahap pertama dilaksanakan di lima provinsi, yaitu Papua Tengah, Papua Selatan, Papua Pegunungan, Papua Barat dan Papua Barat Daya.
Sedangkan, PIN Polio tahap kedua akan dilaksanakan di 27 provinsi. Berikut daftar provinsi yang anak-anaknya bakal mendapatkan vaksinasi Polio dalam PIN Polio tahap Kedua:
- Sumatera Barat
- Riau
- Jambi
- Sumatera Selatan
- Bengkulu
- Lampung
- Kepulauan Bangka Belitung
- Kepulauan Riau
- DKI Jakarta
- DI Yogyakarta kecuali Kabupaten Sleman
- Banten
- Bali
- NTB
- NTT
- Kalimantan Barat
- Kalimantan Tengah
- Kalimantan Selatan
- Kalimantan Timur
- Kalimantan Utara
- Sulawesi Utara
- Sulawesi Tengah
- Sulawesi Selatan
- Sulawesi Tenggara
- Gorontalo
- Sulawesi Barat
- Maluku, dan
- Maluku Utara.
PIN Polio Sasar Anak Usia 0-7 Tahun
Sasaran PIN Polio adalah anak usia 0 hingga 7 tahun tanpa memandang status imunisasi sebelumnya. Vaksin yang akan diberikan adalah vaksin imunisasi tetes dan suntik.
“Jumlah sasarannya cukup besar untuk 27 provinsi ini ada 16.420.460 anak dan targetnya 95 persen minimal dalam dua putaran. Putaran pertama 23 Juli 2024, putaran kedua akan diberikan setelah dua minggu putaran pertama,” jelas Direktur Pengelolaan Imunisasi Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Prima Yosephine.
“Dan setiap putaran pemberiannya dua tetes sebagai satu dosis.”
Priman menjelaskan pemilihan vaksin tetes dalam PIN Polio adalah untuk memberikan kekebalan di usus agar virus tidak berkembang biak dalam saluran pencernaan. Keuntungan lainnya, lanjut Prima, adalah vaksin tetes dapat memberikan perlindungan kepada orang-orang di sekitar anak tersebut.
Sementara itu vaksin polio suntik membentuk sistem kekebalan melalui darah, sehingga tidak mampu menghambat perkembangbiakan virus tersebut.
Advertisement
Vaksin Lindungi Anak dari Polio
Dalam kesempatan yang sama, Team Leader IVD Unit World Health Organization (WHO) Country Office dr. Stephen Chacko turut memberi tanggapan.
Menurutnya, polio menular pada anak-anak melalui mulut dan masuk ke pencernaan. Ini bisa terjadi akibat adanya kontak dengan kotoran yang mengandung virus polio.
“Ini bisa menular kapan saja pada anak-anak kita. Transmisi bisa terjadi lewat makanan dan air. Satu hal yang perlu diingat adalah kita perlu punya alat untuk mencegahnya, melindungi anak-anak dengan vaksin dosis adekuat adalah hal penting,” ujar Stephen.