KKP Ungkap Alasan Ikan Petek Bernilai Ekonomis Rendah, Kini Dipakai Sebagai Bahan Susu Ikan

Ikan petek yang digunakan sebagai bahan susu ikan bukanlah primadona ikan yang dikonsumsi sebagai lauk. Paling tidak ada tiga faktor yang bikin ikan petek punya nilai ekonomis rendah.

oleh Ade Nasihudin Al Ansori diperbarui 19 Sep 2024, 06:52 WIB
Diterbitkan 19 Sep 2024, 06:09 WIB
Ikan petek, biasanya diolah jadi ikan asin murah, kini naik kelas sebagai bahan utama susu ikan. (Foto: Ade Nasihudin Al Ansori/Liputan6.com)
Ikan petek, biasanya diolah jadi ikan asin murah, kini naik kelas sebagai bahan utama susu ikan. (Foto: Ade Nasihudin Al Ansori/Liputan6.com)

Liputan6.com, Bekasi- Ikan petek adalah salah satu bahan pembuatan Hidrolisat Protein Ikan (HPI) untuk susu ikan.

Ikan perairan dangkal ini cenderung memiliki nilai jual rendah. Bukan tanpa alasan, ukurannya yang kecil, dagingnya yang sedikit dan tak selezat ikan lain membuat ikan ini tak menjadi favorit banyak orang.

Hal ini disampaikan Direktur Bina Mutu dan Diversivikasi Produk Kelautan Kementerian Kelautan dan Perikanan, Widya Rustyanto.

"Ikannya banyak tapi tidak ekonomis, kan dagingnya tipis, kalau mau diapa-apain enggak bisa. Paling dibikin ikan asin," ujar Widya saat ditemui di Pabrik PT Berikan Bahari Indonesia cabang Bekasi, Jawa Barat, Rabu (18/9/2024).

Hingga kini, lanjut Widya, harga jual ikan petek masih di bawah Rp10.000 per kilo gram. Ikan ini masih banyak di lautan dan bukan ikan invasive (invasive species).

"Penyerapan dari ini (HPI) tidak banyak, tapi peteknya masih banyak," kata Widya.

Kini, ikan petek tak bisa dianggap remeh. Pasalnya, ikan ini mulai jadi perbincangan usai jadi bahan dasar HPI untuk pembuatan susu ikan.

Produk susu ikan adalah hasil olahan HPI yang dibuat di pabrik PT. Berikan Bahari Indonesia, Indramayu.

HPI kemudian dikirim ke pabrik Berikan Bahari di Bekasi untuk dibuat produk turunan seperti susu ikan, cookies, dan bumbu dapur.

Menurut Chief RND and QA PT. Berikan Teknologi Indonesia Iwa Sudawarman, kegiatan yang dilakukan di pabrik Bekasi cenderung sederhana. Yakni mengolah HPI dan menambahkannya dengan bahan-bahan lain menggunakan mesin mixer.

 

Kenapa Tak Ada Susu Ikan Rasa Original?

 

Hingga kini, ada dua rasa susu ikan yakni coklat dan stroberi. Sementara, rasa original tidak diproduksi. Menurut Iwa, ini menjadi salah satu upaya untuk menekan rasa amis dari ikan meski sebetulnya upaya ini telah dilakukan pula di pabrik Indramayu.

"Kalau rasa coklat itu pakai coklat bubuk asli, kalau stroberi pakai perisa stroberi. Dan perisa ini menjadi salah satu cara untuk meredam rasa amis ikan," ucap Iwa.

Ditambahkan bahwa susu ikan mengandung 40 persen HPI. Sisanya ada kandungan creamer, perisa, coklat bubuk untuk rasa coklat, dan gula.

Berapa Banyak Kandungan Gula dalam Susu Ikan?

Sementara, terkait kandungan gulanya, susu ikan kemasan 350gr memiliki kandungan 8,4gram gula.

"Gulanya 8gram dan sekarang ada permintaan untuk lebih diturunkan lagi. Ke depan akan digunakan gula alami lain seperti stevia agar lebih rendah lagi gulanya."

Di sisi lain, lanjut Iwa, sebagian masyarakat memang hanya ingin manfaat proteinnya saja tanpa ada kandungan gula.

Berapa Banyak Kandungan Gula dalam Susu Ikan?

Sementara, terkait kandungan gulanya, susu ikan kemasan 350gr memiliki kandungan 8,4gram gula.

"Gulanya 8gram dan sekarang ada permintaan untuk lebih diturunkan lagi. Ke depan akan digunakan gula alami lain seperti stevia agar lebih rendah lagi gulanya."

Di sisi lain, lanjut Iwa, sebagian masyarakat memang hanya ingin manfaat proteinnya saja tanpa ada kandungan gula.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya