Liputan6.com, Jakarta Sebuah permainan berbasis aplikasi bernama Koin Jagat tengah viral dimainkan. Permainan ini menawarkan hadiah uang tunai bagi pemain yang berhasil mengumpulkan koin virtual di lokasi dunia nyata.
Untuk memainkannya, pemain Koin Jagat perlu mengunduh aplikasi Jagat. Lalu, membuat akun, mengaktifkan GPS, dan mengikuti peta di aplikasi untuk menemukan koin yang tersebar di berbagai tempat umum.
Baca Juga
Lewat aplikasi itu, pemain dapat melacak koin virtual yang tersebar di lokasi seperti taman kota atau alun-alun.
Advertisement
Menurut psikolog Anna Surti Ariani, permainan Koin Jagat yang tengah ramai dibahas ini bisa berdampak stres bagi pemain. Baik stres secara positif maupun negatif.
"Perburuan koin ini bagaimanapun menciptakan stres, baik itu stres positif (eustress) karena jadi semangat mencari, ataupun stres negatif (distress) karena jadi tak bisa memikirkan yang lain selain mencari koin," kata wanita yang karib disapa Nina ini.
Seperti layaknya koin yang punya dua sisi, permainan koin jagat ini memiliki dampak positif dan negatif. Untuk dampak positif, Nina mengatakan permainan ini mengajak penggunanya untuk tangguh dan kreatif.
"Kreatif untuk mencari, berpikir ide lokasi atau cara menemukan koin," katanya mengutip Antara.
Lalu, permainan ini juga menimbulkan harapan terutama pada orang yang merasa hidupnya begitu-begitu saja."Adanya perburuan ini juga menciptakan harapan, dan ini hal positif ketika banyak orang merasa hidupnya tak ada harapan," ujar Nina.
Dampak Negatif Permainan Koin Jagat
Permainan berburu Koin Jaga ini juga rentan merusak fasilitas umum. Dimana hal itu memang terjadi di beberapa titik. Menurutnya hal ini karena banyak pemain kurang membaca peringatan-peringatan yang sudah ada di aplikasi tersebut.
"Setahu saya, untuk perburuan koin itu sudah ada peringatan-peringatannya kan ya. Misalnya bahwa koin tak akan ditemukan di tempat terlarang untuk dimasuki, dan tidak perlu membongkar sesuatu. Namun memang banyak orang literasinya rendah, malas membaca, jadi tidak paham bahwa dia tak perlu merusak fasilitas umum," ucap Nina.
Nina juga mengatakan permainan tersebut membuat pemain cenderung emosional serta egois hanya melakukan yang menguntungkan untuk dirinya.
"Ada pula yang memang tak menghormati fasilitas umum, tak peduli pada kegunaannya bagi masyarakat, cenderung egois hanya berpikir apa yang bisa dilakukan untuk menguntungkan dirinya, sehingga tak peduli jika merusak fasilitas umum," tuturnya.
Ada pula orang-orang yang cenderung emosional, jika dia tidak menemukan apa yang dicari sehingga marah dan tak peduli pada apa yang dilakukannya.
Advertisement
Saran Psikolog untuk Pembuat Aplikasi Jagat
Nina berharap untuk pihak dari aplikasi tersebut agar bekerja sama dengan pihak-pihak pemerintah daerah dan pihak keamanan sebagai yang bertanggung jawab atas fasilitas umum.
Pemerintah dan pihak keamanan diharapkan juga bersikap tegas apabila ada yang melakukan perusakan atau pertengkaran.
"Kerja sama tersebut bisa dicegah kemungkinan terjadinya pertengkaran atau perusakan oleh anggota masyarakat tidak bertanggung jawab atau mereka yang mengikuti kegiatan ini namun dilakukan secara emosional," tutur Nina.