Liputan6.com, Jakarta Kesehatan reproduksi perempuan seringkali kurang mendapatkan perhatian yang memadai. Penyakit-penyakit seperti infeksi saluran reproduksi, dismenore (nyeri haid), dan endometriosis tidak hanya memengaruhi kualitas hidup perempuan, tapi juga berpotensi menimbulkan masalah serius seperti infertilitas (ketidaksuburan).
Menurut dokter spesialis obstetri dan ginekologi (obgin) Ridwan Abdullah Putra, memahami dan mengenali gejala-gejala awal dari penyakit-penyakit ini sangatlah penting.
Baca Juga
“Agar perempuan dapat mengambil langkah-langkah pencegahan dan mendapatkan penanganan medis yang tepat waktu,” kata Ridwan mengutip laman resmi Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Rabu (26/2/2025).
Advertisement
Dia menambahkan, beberapa penyakit reproduksi yang paling umum di Indonesia adalah infeksi saluran reproduksi, dismenore, dan endometriosis. Penyakit-penyakit ini sering kali menyebabkan infertilitas, yang merupakan masalah serius bagi banyak perempuan.
Endometriosis adalah kondisi di mana jaringan yang biasanya melapisi bagian dalam rahim tumbuh di luar rahim. Kondisi ini dapat menyebabkan nyeri hebat, gangguan menstruasi, dan masalah kesuburan.
Ridwan juga menyoroti varian endometriosis, seperti endometrioma, yang sering kali tidak disadari oleh para pengidapnya.
"Perempuan harus lebih waspada terhadap penyakit-penyakit reproduksi ini dan segera berkonsultasi dengan dokter jika merasakan gejala yang mencurigakan," saran Ridwan.
Jaga Kesehatan Reproduksi dengan Rutin Pemeriksaan Dini
Ridwan sangat menekankan pentingnya pemeriksaan dini dan rutin untuk menjaga kesehatan reproduksi.
"Sayangilah reproduksi Anda dengan melakukan pemeriksaan sedini mungkin jika ditemukan adanya gangguan atau kelainan yang dirasakan," katanya.
Dia juga menjelaskan bahwa deteksi dini sangat penting, terutama bagi perempuan yang berisiko tinggi, seperti mereka yang berusia di atas 35 tahun.
Pada usia ini, risiko terkena kanker mulut rahim, kanker nomor dua terbanyak setelah kanker payudara, meningkat secara signifikan.
Kanker mulut rahim atau kanker serviks adalah salah satu penyakit yang sebenarnya dapat dideteksi sedini mungkin melalui pemeriksaan rutin seperti pap smear.
Advertisement
Lakukan Pap Smear Setahun Sekali
Lebih lanjut, Ridwan merekomendasikan agar setiap perempuan melakukan pap smear setidaknya sekali dalam setahun. Terutama bagi mereka yang telah memasuki usia rawan.
"Pemeriksaan dini dilakukan supaya ketika memang terdapat suatu penyakit, bisa diobati sebelum kondisinya semakin parah," tegasnya.
Ia juga menyarankan agar perempuan yang memiliki keluhan tertentu melakukan pemeriksaan lebih sering, misalnya setiap enam bulan sekali, agar potensi penyakit dapat dideteksi dan diatasi dengan cepat.
Pentingnya Kontrasepsi Mantap
Selain memberikan perawatan langsung, Ridwan pun aktif dalam mengedukasi masyarakat tentang pentingnya keluarga berencana dan penggunaan kontrasepsi mantap.
Kontrasepsi mantap meliputi tubektomi pada wanita dan vasektomi pada pria, masih dianggap tabu oleh sebagian masyarakat Indonesia. Ia menekankan pentingnya edukasi berkelanjutan untuk mengubah stigma ini.
"Kontrasepsi mantap adalah salah satu cara paling efektif untuk mengendalikan pertumbuhan penduduk dan memberikan kualitas hidup yang lebih baik bagi keluarga. Namun, masih banyak orang yang belum memahami pentingnya metode ini," jelasnya.
Dalam berbagai kesempatan, Ridwan terlibat langsung dalam kampanye dan kegiatan sosial yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya kontrasepsi mantap.
"Edukasi ke masyarakat tentang pentingnya kontrasepsi mantap harus terus dilakukan, baik melalui penyebaran informasi, kampanye, maupun kegiatan bakti sosial," ujarnya.
Menurut Dr. Ridwan, tubektomi dan vasektomi masih sering disalahpahami. Sebab kerap ada anggapan bahwa prosedur ini akan mengurangi gairah seksual, padahal kenyataannya tidak demikian.
Advertisement
