Idap Gangguan Otak, Pria Ini Tak Pernah Bisa Tepat Waktu

Di Skotlandia, ada seorang pria berusia 57 tahun selalu terlambat setengah jam jika membuat janji.

oleh Melly Febrida diperbarui 30 Agu 2013, 07:00 WIB
Diterbitkan 30 Agu 2013, 07:00 WIB
tak-pernah-ontime-130829b.jpg
Menunggu bukan pekerjaan yang menyenangkan. Apalagi jika sudah janji di waktu tertentu, tiba-tiba saja orang tersebut terlambat alias ngaret. Di Skotlandia, seorang pria berusia 57 tahun selalu terlambat setengah jam jika membuat janji.

Pria bernama Jim Dunbar itu tak pernah bisa tepat waktu jika membuat janji. Teman-teman dan keluarganya selalu berpikir dia hanya mencari-cari alasan, tapi setelah bertemu dokter ternyata Dunbar mengalami keterlambatan yang tak bisa disembuhkan.

Dunbar selalu saja mengatakan kepada orang lain keterlambatannya bukan kesalahannya. Tapi, semua orang tak pernah menganggapnya serius.

Saat berusia 5 tahun, ia ingat betul selalu terlambat sampai ke sekolah, pertandingan bola, dan liburan. Dan ketika sudah dewasa, Dunbar membuat wanita menunggunya pada kencan pertama, kehilangan beberapa kali pekerjaan, datang terakhir saat makan bersama teman-temannya, bahkan pernah muncul di pemakaman beberapa waktu setelah dimulai.

Baru-baru ini, Dunbar mencoba menonton film di bioskop lokal, di Forfar, Skotlandia, dan berpikir ia terlambat karena jalanan. Ia sudah memastikan akan tepat waktu sejak 11 jam sebelumnya. Ia tahu, film itu mulai pukul 19.00, tapi meskipun sudah berusaha terbaik, ia tetap terlambat 20 menit.

Cari Jawaban ke Dokter

Setelah mengalami beberapa peristiwa serupa yang jumlahnya tak terhitung, ia memutuskan berbicara ke dokter. Saat datang ke rumah sakit Ninewells saja, ia terlambat setengah jam dari waktu janji. Namun, Dunbar mendapat jawaban yang selama ini menganggu seumur hidupnya, yakni karena keterlambatan kronis.

Setelah serangkaian tes, ahli medis mengatakan keterlambatan konstan disebabkan gangguan otak. Kondisinya tersebut memengaruhi bagian yang sama dari otak pada Attention-Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD), yang membuatnya tak bisa memperkirakan berapa lama sesuatu dibutuhkan.

Sayangnya, gangguan yang dialaminya itu tak bisa disembuhkan meski Dunbar berusaha keras. Sebenarnya, Dunbar sudah memiliki jam khusus di ruang tamu yang menggunakan frekuensi radio yang disetel ke pemancar nasional untuk memastikan agar tepat waktu. Tapi, itu tak membantu.

Dia juga mengenakan jam tangan, mengatur waktu lebih cepat, dan meninggalkan rumah lebih cepat agar sampai tepat waktu, tapi tetap saja tak berhasil. "Kadang-kadang ini menyedihkan," katanya seperti dikutip OddityCentral, Jumat (30/8/2013).

"Alasan saya ingin ini terbuka karena ada orang lain di sana dengan kondisi seperti ini dan mereka tak menyadari bahwa ini bukan kesalahannya," ujarnya menambahkan.

Dunbar memang sudah memeriksakannya ke dokter. Namun, keluarganya ternyata masih belum percaya bahwa keterlambatannya bukan karena salahnya.

(Mel/*)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya