Berbeda dengan saat masa subur, kala menstruasi atau haid, biasanya wanita cenderung kalap dan sulit membendung keinginan untuk belanja dan mengonsumsi makanan tinggi kalori. Tidak heran, bila di masa seperti ini, banyak wanita yang mengalami sindrom maniak belanja. Akibatnya, usai haid tuntas, berat badan naik.
Para peneliti menemukan, selama masa subur kira-kira hari ke-8 dan ke-15 dari siklus 28 hari terjadi peningkatan yang sangat signifikan dalam hal penampilan. Selama masa kesuburannya, wanita lebih mungkin untuk sering berbelanja pakaian dan makan makanan berkalori tinggi.
Karena itu, para peneliti menelusuri kembali akar evlusi wanita. "Pada zaman leluhur, wanita harus fokus lebih banyak pada kegiatan kawin karena terkait dengan fase subur dari siklus menstruasi saat kemungkinan dibuahi makin besar," jelas Gad Saat. profesor di John Molson School of Business, seperti dikutip Health 24, Selasa (17/9/2013)
Meskipun konsumsi makan pada wanita jatuh di hari-hari suburnya, penelitian menunjukkan nafsu makan membuncah pada saat tidak subur (fase luteal), dari siklus menstruasinya yaitu hari ke-16 sampai 28 siklus 28 hari). Peneliti mencatat, wanita akan mengidam makanan tinggi kalori mengalami pelonjakan selama fase ini.
"Wanita lebih banyak mengonsumsi kalori selama fase luteal, karena mereka telah berevolusi secara psikolgis dan fisiologis," kata Saad.
Penelitian mengatakan, temuan ini dapat menjelaskan pola-pola perilaku dan membantu wanita membuat keputusan yang lebih sadar, yang dapat memengaruhi pengeluaran belanja dan kebaisaan makan.
"Perilaku doyan belanja berlangsung tanpa kesadaran, dan fluktuasi hormon memengaruhi pilihan mereka sebagai konsumen," kata Saad.
(Adt/Abd)
Para peneliti menemukan, selama masa subur kira-kira hari ke-8 dan ke-15 dari siklus 28 hari terjadi peningkatan yang sangat signifikan dalam hal penampilan. Selama masa kesuburannya, wanita lebih mungkin untuk sering berbelanja pakaian dan makan makanan berkalori tinggi.
Karena itu, para peneliti menelusuri kembali akar evlusi wanita. "Pada zaman leluhur, wanita harus fokus lebih banyak pada kegiatan kawin karena terkait dengan fase subur dari siklus menstruasi saat kemungkinan dibuahi makin besar," jelas Gad Saat. profesor di John Molson School of Business, seperti dikutip Health 24, Selasa (17/9/2013)
Meskipun konsumsi makan pada wanita jatuh di hari-hari suburnya, penelitian menunjukkan nafsu makan membuncah pada saat tidak subur (fase luteal), dari siklus menstruasinya yaitu hari ke-16 sampai 28 siklus 28 hari). Peneliti mencatat, wanita akan mengidam makanan tinggi kalori mengalami pelonjakan selama fase ini.
"Wanita lebih banyak mengonsumsi kalori selama fase luteal, karena mereka telah berevolusi secara psikolgis dan fisiologis," kata Saad.
Penelitian mengatakan, temuan ini dapat menjelaskan pola-pola perilaku dan membantu wanita membuat keputusan yang lebih sadar, yang dapat memengaruhi pengeluaran belanja dan kebaisaan makan.
"Perilaku doyan belanja berlangsung tanpa kesadaran, dan fluktuasi hormon memengaruhi pilihan mereka sebagai konsumen," kata Saad.
(Adt/Abd)