Malam pertama umumnya sangat dinanti-dinanti pasangan pengantin baru. Agar bisa `bertarung` hebat saat di ranjang, minuman viagra bukan pilihan yang tepat. Seperti yang dialami pria muda dari Yaman. Ia meninggal dunia di malam pernikahannya setelah overdosis viagra.
Seperti dikutip Albawaba, Selasa (24/9/2013), pria berusia 25 tahun yang tak disebutkan namanya itu ingin malam pertamanya berkesan dengan viagra. Tapi, sayangnya pil biru tersebut malah membunuhnya.
Ketika semua tamu di pesta pernikahan sudah pulang, pengantin pria bersiap-siap bertarung dengan istrinya di rumah baru. Namun, sebelum meninggalkan aula pernikahan, pria tersebut minum 5 pil viagra.
Ketika tiba di rumah, pria itu mulai berkeringat berat dan merasa jantungnya berdegup kencang. Ia pun pingsan dan jatuh.
"Pengantin pria dilarikan ke rumah sakit namun upaya dokter untuk menyadarkan dirinya gagal dan ia meninggal," begitu laporan dari surat kabar berbahasa Arab Okaz Al Youm.
Seperti dikutip Albawaba, Selasa (24/9/2013), pria berusia 25 tahun yang tak disebutkan namanya itu ingin malam pertamanya berkesan dengan viagra. Tapi, sayangnya pil biru tersebut malah membunuhnya.
Ketika semua tamu di pesta pernikahan sudah pulang, pengantin pria bersiap-siap bertarung dengan istrinya di rumah baru. Namun, sebelum meninggalkan aula pernikahan, pria tersebut minum 5 pil viagra.
Ketika tiba di rumah, pria itu mulai berkeringat berat dan merasa jantungnya berdegup kencang. Ia pun pingsan dan jatuh.
"Pengantin pria dilarikan ke rumah sakit namun upaya dokter untuk menyadarkan dirinya gagal dan ia meninggal," begitu laporan dari surat kabar berbahasa Arab Okaz Al Youm.
Poligami Picu Viagra
Memang, penggunaan viagra di Timur Tengah cenderung meningkat. Anehnya, salah satu penyebab umum penggunaan obat kuat tersebut dengan meningkatnya ekonomi. Ini karena banyak orang Timur Tengah yang sukses secara finansial menikahi lebih dari satu wanita. Alhasil, viagra memberikan bantuan pria-pria itu untuk melakukan hubungan dengan beberapa wanita.
Itu terbukti dari pernyataan seorang pria berusia 45 tahun yang memiliki istri banyak dan memilih minum viagra.
"Saya harus memberikan perhatian pada istri, dan harus menunjukkan kepada mereka berdua banyak perhatian dan cinta dengan cara yang sama," kata pria yang tak disebutkan identitasnya itu.
"Tapi, saya 45 tahun dan perlu energi ekstra untuk mendorong saya. Saya sudah menjadi pelanggan setia," ujarnya.
Advertisement
Viagra dan Jantung
Ada beberapa laporan viagra menyebabkan serangan jantung dan bahkan kematian. Sebuah studi menunjukkan viagra bisa mendorong trombosit dan menggumpal dalam beberapa keadaan.
Medicine Control Agency mencatat sebanyak 86 pria yang mengonsumsi viagra meninggal sejak 1998. Sebagian besar karena masalah jantung. Namun, produsen viagra Pfizer menegaskan, obat ini tak bisa disalahkan.
Dokter menyarankan pria dengan penyakit jantung tak stabil, termasuk memiliki riwayat jantung untuk menjauhi obat-obatan tersebut. Dokter memperingatkan, seseorang harus melakukannya di bawah pengawasan dokter.
(Mel/*)
Lanjutkan Membaca ↓