Bila biasanya nitrogen cair digunakan di laboratorium-laboratorium medis dan penelitian sebagai pengawet bahan-bahan preservatif untuk jangka waktu yang sangat lama, misalnya pada bank sperma, bank penyimpanan organ-organ tubuh manusia, atau bank darah. Bagaimana jika digunakan dalam makanan?
Menurut Ronald Prasanto dari Ron's Laboratory (Molecular Gastronomy gelato) penggunaan nitrogen cair dalam makanan disebutnya aman karena ada perhitungannya. Hanya saja bagi pekerjanya, memasak dengan nitrogen cair tidak boleh di ruang tertutup karena sifat nitrogen yang cepat menghilangkan oksigen. Juga jika pekerja bersentuhan langsung dengan nitrogen cair secara terus menerus akan menyebabkan masalah kesehatan jangka panjang.
"Nitrogen cair akan membekukan semua yang basah. Maka itu pekerja di tempat kami wajib menggunakan kacamata. Sementara untuk keamanan pelanggan, kami juga memberikan penghalang kaca supaya pelanggan juga bisa menikmati proses pembuatan eskrim dengan teknik molecular gastronomy dengan aman," jelas Ron, seperti ditulis Senin (21/10/2013).
Sementara itu, dilansir BBC, Profesor Peter Barham , dari University of Bristol's School of Physics mengatakan bahwa nitrogen cair juga tidak berbahaya jika dicampur makanan hanya seseorang tidak boleh menggunakannya berlebihan.
"Nitrogen cair memiliki titik didih - 196 celsius, maka itu sering digunakan dalam pengobatan kulit seperti kutil dan sel-sel pra kanker dan membersihkan alat medis. Namun kini para chef mengembangkannya dan memasukkan nitrogen cair dalam makanan dan minuman langsung sehingga menimbulkan sensasi kabut saat terkena udara," kata Prof. Barham.
Namun untuk pegawai laboratorium khususnya, Prof. Barham mengingatkan risiko sesak napas jika nitrogen cair digunakan di ruang tertutup. Ini dikarenakan, satu liter nitrogen cair bisa menghasilkan sekitar 700 liter gas sehingga nitrogen dapat menggeser oksigen.
Untuk itu, Prof Barham menyarankan, para pegawai agar tetap menggunakan kacamata, sarung tangan dan baju kerja lengan panjang saat berhubungan dengan nitrogen cair.
(Fit/Abd)
Menurut Ronald Prasanto dari Ron's Laboratory (Molecular Gastronomy gelato) penggunaan nitrogen cair dalam makanan disebutnya aman karena ada perhitungannya. Hanya saja bagi pekerjanya, memasak dengan nitrogen cair tidak boleh di ruang tertutup karena sifat nitrogen yang cepat menghilangkan oksigen. Juga jika pekerja bersentuhan langsung dengan nitrogen cair secara terus menerus akan menyebabkan masalah kesehatan jangka panjang.
"Nitrogen cair akan membekukan semua yang basah. Maka itu pekerja di tempat kami wajib menggunakan kacamata. Sementara untuk keamanan pelanggan, kami juga memberikan penghalang kaca supaya pelanggan juga bisa menikmati proses pembuatan eskrim dengan teknik molecular gastronomy dengan aman," jelas Ron, seperti ditulis Senin (21/10/2013).
Sementara itu, dilansir BBC, Profesor Peter Barham , dari University of Bristol's School of Physics mengatakan bahwa nitrogen cair juga tidak berbahaya jika dicampur makanan hanya seseorang tidak boleh menggunakannya berlebihan.
"Nitrogen cair memiliki titik didih - 196 celsius, maka itu sering digunakan dalam pengobatan kulit seperti kutil dan sel-sel pra kanker dan membersihkan alat medis. Namun kini para chef mengembangkannya dan memasukkan nitrogen cair dalam makanan dan minuman langsung sehingga menimbulkan sensasi kabut saat terkena udara," kata Prof. Barham.
Namun untuk pegawai laboratorium khususnya, Prof. Barham mengingatkan risiko sesak napas jika nitrogen cair digunakan di ruang tertutup. Ini dikarenakan, satu liter nitrogen cair bisa menghasilkan sekitar 700 liter gas sehingga nitrogen dapat menggeser oksigen.
Untuk itu, Prof Barham menyarankan, para pegawai agar tetap menggunakan kacamata, sarung tangan dan baju kerja lengan panjang saat berhubungan dengan nitrogen cair.
(Fit/Abd)