Manfaatkan Limbah, Perusahaan Ini Ubah Sampah Plastik Jadi Bahan Bakar

Perusahaan Recycling Technologies di Inggris mengubah sampah plastik jadi bahan bakar.

oleh Afifah Cinthia Pasha diperbarui 15 Agu 2019, 09:20 WIB
Diterbitkan 15 Agu 2019, 09:20 WIB
Sampah plastik
Ades mengajak masyarakat ikut serta dalam kampanye positif dengan membawa tema #NiatMurni.

Liputan6.com, Jakarta Sampah adalah salah satu penyebab dari rusaknya lingkungan, terutama sampah yang tidak bisa terurai. Sampah plastik selalu menjadi persoalan serius di dunia sekarang ini. Sekarang ini, plastik telah menjadi suatu bahan yang hampir tak terpisahkan dari kehidupan manusia. Seiring pertumbuhan populasi dunia, plastik makin besar-besaran diproduksi dengan berbagai variannya.

Hal ini menimbulkan meledaknya sampah plastik di dunia. Berjuta-juta ton sampah berakhir di laut setiap tahunnya, termasuk sampah plastik. Hal ini mengakibatkan ratusan hingga ribuan hewan laut dan burung mati setiap tahun akibat terjerat dan memakan sampah plastik di laut. Hal ini membuat beberapa orang, pemerintah, bahkan perusahaan-perusahaan gencar mencari cara memerangi masalah ini.

Seperti yang di lakukan sebuah perusahaan di Inggris yang memiliki cara menajubkan untuk mengurangi limbah sampah plastik. Perusahaan Recycling Technologies di Inggris mengubah dan melebur limbah plastik menjadi bahan bakar minyak dan bahan baku pembuatan plastik baru, seperti Liputan6.com lansir dari Express UK, Kamis (15/8/2019).

Mengubah Sampah Plastik Menjadi Bahan Bakar

Perusahaan Recycling Technologies di Inggris
Perusahaan Recycling Technologies di Inggris (sumber: Recycling Technologies)

Daur ulang yang dilakukan oleh perusahaan ini adalah dengan cara membuat adukan plastik tadi menjadi senyawa kimia bernama hidrokarbon. Setelah itu, hidrokarbon ini disaring pada suhu yang berbeda-beda, karena pada suhu yang lebih tinggi, lilin plastik yang ada di senyawa kimia ini akan terpisah.

Lilin plastik yang terpisah ini kemudian didinginkan sedikit lagi agar menjadi dua jenis minyak, yaitu minyak berat atau kental, dan minyak ringan atau encer. Sisa yang tidak menjadi minyak berat dan minyak ringan kemudian keluar sebagai nafta. Nafta merupakan campuran hidrokarbon yang mudah terbakar.

Gas-gas yang tidak berubah menjadi cair kemudian digunakan oleh perusahaan ini sebagai bahan bakar dalam proses daur ulang plastik ini. Hasil penyaringan yang dilakukan sebelumnya inilah yang akhirnya menghasilkan bahan bakar minyak yang bisa digunakan oleh kapal laut. Bahan bakar minyak ini disebut minyak mentah bersih, karena mengandung sangat sedikit belerang.

Menjadi Solusi Permasalahan Sampah Plastik

Perusahaan Recycling Technologies di Inggris
Perusahaan Recycling Technologies di Inggris (sumber: Recycling Technologies)

Bahan bakar yang diciptakan oleh Recycling Technologies ini ternyata sudah sesuai dengan aturan baru dari beberapa negara, yaitu menginginkan bahan bakar yang rendah kandungan sulfur, yaitu dengan kandungan belerang di dalamnya. Perusahaan Recycling Technologies saat ini mampu mendaur ulang sektiar 7.000 ton plastik dalam satu tahun.

Karena keberhasilannya, Recycling Technologies berencana untuk menjual mesin pengubah plastik menjadi bahan bakar minyak ini ke berbagai negara, agar lebih banyak lagi plastik yang bisa didaur ulang. Perusahaan ini juga menetapkan ambisi target penjualan 1,300 unit mesin daur ulang di seluruh dunia selama dekade mendatang dan mereka berharap dapat mendaur ulang sembilan juta ton plastik setiap tahun.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya