8 Buah untuk Tingkatkan Kekebalan Tubuh, Cegah Infeksi Virus

Kekebalan tubuh sangat penting untuk kelangsungan hidup.

oleh Anugerah Ayu Sendari diperbarui 04 Feb 2020, 20:25 WIB
Diterbitkan 04 Feb 2020, 20:25 WIB
buah-buahan
ilustrasi buah/Photo by Trang Doan from Pexels

Liputan6.com, Jakarta Kekebalan tubuh sangat penting untuk kelangsungan hidup. Tanpa sistem kekebalan, tubuh akan terbuka untuk serangan dari bakteri, virus, parasit, dan banyak lagi. Sistem kekebalan tubuh membuat manusia tetap sehat ketika tubuh berada di tengah-tengah lautan patogen.

Menjaga kekebalan tubuh sangatlah penting. Virus, bakteri, dan beragam penyakit dapat ditangkal dengan sistem kekebalan tubuh yang sehat. Salah satu tanda sistem kekebalan tubuh yang melemah adalah terjadinya demam dan radang. Kedua reaksi ini merupakan bentuk pertahanan tubuh terhadap patogen berbahaya.

Memberi makan tubuh dengan makanan tertentu dapat membantu menjaga sistem kekebalan tubuh tetap kuat. Salah satu makanan yang sehat dan alami adalah buah-buahan. Jenis buah-buahan yang mendukung kekebalan tubuh merupakan buah yang mengandung vitamin C, A, folat, dan berbagai nutrisi penting lainnya.

Berikut 8 buah yang bisa meningkatkan kekebalan tubuh, dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Selasa (4/2/2020).

Buah-buahan jeruk

buah
ilustrasi jeruk/copyright unsplash/Edgar Castrejon

Buah-buahan jeruk seperti jeruk manis, lemon, jeruk nipis dan sebagainya merupakan sumber vitamin C yang sangat populer. Buah jeruk adalah sumber vitamin C yang sangat baik, nutrisi yang memperkuat sistem kekebalan tubuh.

Vitamin C memiliki efek meningkatkan kekebalan yang dapat membantu tubuh melawan penyakit, seperti flu atau infeksi virus. Satu studi menemukan bahwa vitamin C membantu mencegah pneumonia dan mendukung perawatan tetanus.

Pepaya

pepaya
ilustrasi pepaya/Photo by Miguel Maldonado on Unsplash

Pepaya adalah buah tropis yang sangat sehat. Buah ini sarat dengan antioksidan yang dapat mengurangi peradangan dan melawan penyakit. Pepaya mengandung vitamin C yang dibutuhkan tubuh untuk sistem kekebalan. Pepaya juga memiliki enzim pencernaan yang disebut papain yang memiliki efek anti-inflamasi.

Pepaya memiliki jumlah kalium, vitamin B, dan folat cukup yang semuanya bermanfaat bagi kesehatan secara keseluruhan. Pepaya juga memiliki efek antioksidan kuat yang dapat mengurangi stres oksidatif dan menurunkan risiko beberapa penyakit.

Kiwi

Buah kiwi (iStock)
Ilustrasi buah kiwi (iStockphoto)

Seperti pepaya, kiwi secara alami penuh dengan ragam nutrisi penting, termasuk folat, potasium, vitamin K, dan vitamin C. Vitamin C meningkatkan sel darah putih untuk melawan infeksi, sementara nutrisi kiwi lainnya menjaga agar seluruh tubuh berfungsi dengan baik.

Kiwi padat nutrisi dan penuh vitamin C. Satu studi bahkan menemukan bahwa kiwi dapat mendukung fungsi kekebalan tubuh dan mengurangi kemungkinan mengembangkan penyakit seperti pilek atau flu. Hal ini terutama berlaku pada kelompok berisiko seperti orang dewasa di atas usia 65 dan anak-anak.

Buah-buahan beri

20150723-Konsumsi 7 Jenis Makanan Ini Untuk Mencegah Kanker 4
Buah-buahan beri

Buah-buahan beri seperti stroberi, mulberi, dan bluberi kaya akan vitamin C dan bioflavonoid, fitokimia yang ditemukan dalam buah-buahan dan sayuran yang dapat berfungsi sebagai antioksidan dan meningkatkan kekebalan tubuh.

Satu cangkir stroberi misalnya, mengandung sebanyak 100 mg Vitamin C yang hampir sama dengan secangkir jus jeruk. Buah beri hitam seperti blueberry sangat kaya akan bioflavonoid. Untuk efek meningkatkan sistem kekebalan tubuh yang optimal, makan semangkuk buah beri lebih dari satu jenis.

Jambu biji

Fungsi Trombosit
Jambu biji / Sumber: iStockphoto

Jambu biji kaya akan vitamin C yang membantu meningkatkan kekebalan tubuh. Sistem kekebalan yang kuat memberikan perlindungan alami terhadap infeksi dan penyakit. Kadar vitamin C yang rendah dikaitkan dengan peningkatan risiko infeksi dan penyakit.

Bahkan, satu jambu memberikan sekitar dua kali lipat jumlah asupan harian untuk vitamin C. Jumlah ini hampir dua kali lipat dai jumlah yang didapatkan dari buah jeruk. Vitamin C membantu membunuh bakteri dan virus jahat yang dapat menyebabkan infeksi.

Tomat

vitamin
ilustrasi tomat/Photo by Deniz Altindas on Unsplash

Tomat adalah sumber makanan utama antioksidan lycopene yang telah dikaitkan dengan banyak manfaat kesehatan, termasuk pengurangan risiko penyakit jantung dan kanker. Tomat kaya akan folat, yang membantu menurunkan risiko infeksi dan peradangan.

Tomat juga merupakan sumber antioksidan tinggi. Antioksidan melindungi sel terhadap kerusakan akibat radikal bebas, yang dapat membahayakan sistem kekebalan tubuh. Tomat menyediakan tiga vitamin antioksidan utama yaitu beta-karoten, vitamin C dan vitamin E yang penting untuk kekebalan tubuh.

Mangga

Liputan 6 default 4
Ilustraasi foto Liputan 6

Mangga adalah sumber nutrisi penambah kekebalan tubuh yang baik. Mangga mengandung vitamin A yang sangat penting untuk sistem kekebalan tubuh yang sehat, karena membantu melawan infeksi. Satu cangkir mangga menyediakan sekitar seperempat dari target harian untuk vitamin A.

Selain itu, jumlah mangga yang sama menyediakan hampir tiga perempat dari kebutuhan vitamin C harian. Mangga juga mengandung folat, vitamin K, vitamin E dan beberapa vitamin B, yang membantu kekebalan tubuh. Tidak mendapatkan cukup vitamin dan nutrisi ini dikaitkan dengan kerentanan yang lebih besar terhadap infeksi.

Semangka

Liputan 6 default 5
Ilustraasi foto Liputan 6

Tidak hanya menyegarkan, saat matang, semangka juga punya banyak antioksidan yang disebut glutathione. Kandungan ini memperkuat sistem kekebalan tubuh sehingga dapat melawan infeksi. Likopen yang memberi warna merah pada daging semangka juga menawarkan beragam manfaat kesehatan, termasuk mengurangi peradangan pernapasan, yang membantu mencegah infeksi.

Semangka dapat membantu menurunkan peradangan dan kerusakan oksidatif, karena kaya akan antioksidan anti-inflamasi, likopen dan vitamin C. Sebagai antioksidan, likopen juga dapat bermanfaat bagi kesehatan otak. Sebagai contoh, ini dapat membantu menunda onset dan perkembangan penyakit Alzheimer.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya