Liputan6.com, Jakarta Manfaat dan risiko latihan CrossFit untuk kesehatan perlu diperhatikan lagi. CrossFit adalah program latihan dengan menggunakan kegiatan sehari-hari (fungsional) yang dilakukan dalam waktu singkat serta intensitas yang tinggi. Setiap harinya, latihan CrossFit akan berbeda-beda. Mungkin hari ini latihannya adalah mendorong dan menarik, besok akan beda lagi.
Sekilas olahraga ini mirip dengan jenis olahraga yang ada di pusat kebugaran (gym). Namun ternyata, CrossFit berbeda dengan fitness (gym atau convensional gym). Dalam olahraga ini, gerakan yang digunakan lebih fungsional, sedangkan di gym gerakannya lebih kepada pembentukan tubuh, perut, dan juga kaki. Gerakan pada olahraga CrossFit lebih kepada gerakan sehari-hari, seperti squat, dorong, tarik, lari, lempar.
Advertisement
Baca Juga
Dalam praktiknya, para atlet melakukan olahraga dalam waktu singkat dengan intensitas gerakan sangat tinggi. Ketika atlet melakukan secepat mungkin, bisa jadi ada rasa tidak nyaman. Meski begitu, semua rasa tidak nyaman itu harus dilawan dan semua latihan yang diberikan sang pelatih harus diselesaikan.
Inilah yang membuat CrossFit disebut sebagai olahraga yang melewati batas kemampuan. Meski begitu, bagi kamu yang berminat untuk bergabung dalam olahraga satu ini, semua gerakan yang dilakukan para atlet berada di dalam pengawasan sang pelatih, dan semua dalam kondisi yang sewajarnya. Jadi pastikan kamu melakukannya dengan arahan pelatih professional. Berikut Liputan6.com rangkum tentang manfaat dan risiko latihan CrossFit untuk kesehatan dari Healthline, Rabu (19/2/2020).
Manfaat Latihan CrossFit untuk Kesehatan
Dapat Meningkatkan Kekuatan Fisik
Pergerakan sendi dengan intensitas tinggi pada CrossFit dapat membantu kamu dalam meningkatkan kekuatan otot dan stamina. Bahkan, jika kamu menambahkan beban pada latihanmu, hal ini dapat lebih meningkatkan kekuatan otot karena penambahan tekanan yang terjadi.
Kamu juga dapat terus meningkatkan kekuatan ototmu dengan berpartisipasi dalam WOD (Workout of the Day), yang akan memberikan variasi pada latihan ototmu. WOD ini merupakan salah satu bagian dari program latihan CrossFit.
Setiap harinya, kamu akan mendapatkan rangkaian latihan yang berbeda. Tujuannya adalah untuk menyelesaikan setiap latihan secara berulang kali dalam waktu tertentu.
Meningkatkan Kelincahan, Keseimbangan, dan FleksibilitasÂ
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, latihan CrossFit sering kali menerapkan latihan fungsional, atau latihan yang meniru gerakan yang biasa kamu lakukan dalam kehidupan sehari-hari. Gerakan fungsional, seperti squat, kettlebell swings, atau overhead presses, dapat membantu meningkatkan kelincahan, keseimbangan, dan fleksibilitas.
Hal ini juga dapat mengurangi risiko cedera dan meningkatkan kualitas hidup kamu seiring bertambahnya usia. Â
Membakar Kalori dan Menurunkan Berat Badan
Latihan CrossFit dapat membantu kamu membakar lebih banyak kalori daripada latihan fitness lainnya. Rata-rata, pria dengan berat 88 kilogram dapat membakar 15 hingga 18 kalori per menit dalam sekali tahapan latihan CrossFit. Sedangkan wanita dengan berat 74 kilogram dapat membakar 13 hingga 15 kalori per menit dalam sekali tahapan latihan CrossFit.
Bahkan, tubuh akan terus membakar kalori dalam masa pemulihan saat kamu beristirahat. Jika kamu ingin menurunkan berat badan, kamu juga harus mengikuti diet sehat selain mengikuti latihan CrossFit.Â
Advertisement
Risiko Latihan CrossFit
CrossFit merupakan bentuk latihan dengan intensitas yang tinggi. Risiko kamu mengalami cedera tentunya semakin meningkat saat kamu meningkatkan intensitas latihan atau menambah jumlah beban yang diangkat.
Beberapa cedera yang biasanya dialami oleh seseorang yang mengikuti latihan CrossFit adalah nyeri punggung bawah, cedera lutut, masalah pada tendon Achilles, peradangan pada sendi putar bahu, dan nyeri dan peradangan pada sendi di sisi luar siku.
Dengan berbagai risiko tersebut, sebaiknya kamu berlatih dengan didampingi oleh pelatih profesional agar latihan yang kamu jalani menghasilkan manfaat secara optimal. Melakukan gerakan yang tidak sesuai, mencoba bergerak terlalu cepat, atau mengangkat beban lebih dari yang bisa kamu tangani tentunya dapat menyebabkan cedera.
CrossFit harus dilakukan secara bertahap sebelum akhirnya mencapai tahap akhir. CrossFit tidak bisa langsung dilakukan pada tingkat paling berat tanpa melalui tahap demi tahap.
Berdasarkan survei yang melibatkan 3.000 partisipan CrossFit, orang-orang yang lebih berisiko cedera adalah orang-orang yang baru melakukan CrossFit atau baru latihan kurang dari tiga hari per minggu. Cedera cenderung terjadi karena mereka belum terbiasa dengan gerakan yang dilakukan.