8 Bahaya Kekurangan Berat Badan, Jangan Sepelekan

Jangan remehkan kekurangan berat badan.

oleh Anugerah Ayu Sendari diperbarui 10 Agu 2020, 21:00 WIB
Diterbitkan 10 Agu 2020, 21:00 WIB
mengukur lingkar pinggang
ilustrasi perut rata diet/Photo by Bill Oxford on Unsplash

Liputan6.com, Jakarta Kekurangan berat badan sama buruknya dengan kelebihan berat badan. Kekurangan berat badan bisa memengaruhi kesehatan secara keseluruhan. Kekurangan berat badan bisa disebabkan banyak hal. Mulai dari genetik, penyakit, atau gaya hidup yang tidak sehat, kekurangan berat badan bisa sangat merugikan.

Orang dengan kekurangan berat badan didefiknisikan sebagai orang yang memiliki indeks massa tubuh di bawah 18.5. Menjaga berat badan di kisaran ideal sangat penting.

Kekurangan nutrisi, gangguan kekebalan, dan masalah hormonal adalah tiga risiko kesehatan teratas yang terkait dengan kekurangan berat badan. Selain itu ada banyak risiko lainnya, termasuk meningkatnya risiko kematian.

Seseorang yang kekurangan berat badan mungkin berisiko tinggi mengalami komplikasi, termasuk masalah tulang, gigi, dan kesuburan. Berikut bahaya kekurangan berat badan, dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Senin (10/8/2020).

Kekurangan nutrisi

[Fimela] Diet
Ilustrasi Diet | unsplash.com/@louishansel

Bahaya kekurangan berat badan yang paling utama adalah malnutrisi atau kekurangan nutrisi. Saat kekurangan berat badan, tubuh mungkin tidak mendapat cukup makan makanan sehat dengan nutrisi utama di dalamnya.

Saat indeks massa tubuh di bawah rata-rata, tubuh berisiko kekurangan nutrisi yang mendukung kesehatan yang baik secara keseluruhan. Kekurangan nutrisi juga bisa menguras energi sehingga tubuh akan merasa lesu atau lemah.

Kondisi kekurangan berat badan juga bisa menjadi tanda gangguan mental atau emosional yang mendasarinya, seperti anoreksia nervosa.

Osteoporosis

Ilustrasi Osteoporosis
Ilustrasi Osteoporosis (sumber: iStockphoto)

Kekurangan nutrisi juga dapat memengaruhi fungsi tulang dan sendi. Berat badan rendah dapat meningkatkan risiko terganggunya kepadatan mineral tulang.

Kekurangan kalsium dan vitamin D dalam makanan, dapat menyebabkan tulang rapuh dan osteoporosis. Orang yang kekurangan berat badan cenderung dapat mengembangkan osteoporosis lebih besar.

Kekebalan terganggu

[Fimela] Sakit Kepala
Ilustrasi Sakit | unsplash.com

Sistem kekebalan yang melemah adalah risiko kesehatan teratas lainnya yang terkait dengan kondisi kekurangan berat badan. Ketika tidak mendapatkan cukup nutrisi, kekebalan cenderung akan melemah. Orang jadi akan mudah sakit karena tubuh tidak mendapatkan cukup nutrisi untuk melawan infeksi.

Misalnya, jika kekurangan protein, tubuh tidak dapat membuat hormon dan enzim yang penting untuk menyembuhkan luka dan mensintesis sel yang melawan infeksi. Dengan tingkat rendah antioksidan peningkat kekebalan seperti vitamin A, C dan E, serta mineral seng dan selenium, tubuh akan mengalami kesulitan melawan infeksi umum seperti flu. Risiko berat seperti kanker juga akan meningkat.

Sering merasa lelah

Stres - sakit kepala - lelah (iStock)
Ilustrasi lelah (iStockphoto)

Seseorang yang kekurangan berat badan juga akan sering merasa lelah. Ini terutama disebabkan oleh malnutrisi yang terjadi. Tubuh tak punya cukup energi yang dibakar untuk melakukan aktivitas.

Kelelahan biasanya disebabkan oleh kekurangan kalori. Orang yang kekurangan berat badan biasanya tak memiliki kalori cukup dalam tubuhnya Kalori adalah ukuran energi yang dapat diberikan makanan tertentu kepada seseorang. Tidak mendapatkan cukup kalori untuk menjaga berat badan yang sehat bisa membuat seseorang merasa lelah.

Anemia

Ilustrasi anemia (iStock)
Ilustrasi anemia (iStock)

Malnutrisi juga dapat menyebabkan anemia atau kekurangan vitamin esensial. Anemia juga bisa disebabkan oleh malabsorpsi nutrisi. Kekurangan zat besi, folat dan vitamin B-12 dapat menyebabkan anemia.

Seseorang yang kekurangan berat badan lebih cenderung memiliki jumlah darah yang rendah. Kondisi ini dikenal sebagai anemia. Gejala anemia biasanya meliputi pusing, sakit kepala, dan kelelahan.

Masalah kesuburan

Vagina - Alat Reproduksi wanita (iStockphoto)
Alat Reproduksi wanita (iStockphoto)

Kekurangan berat badan terutama sangat buruk bagi sistem reproduksi wanita. Berat badan yang rendah menyebabkan ketidakseimbangan hormon yang dapat menghentikan atau mengganggu siklus menstruasi.

Wanita yang kekurangan berat badan mungkin tidak mengalami menstruasi yang teratur, menstruasi yang berhenti, atau menstruasi pertama pada remaja yang tertunda. Haid yang tidak teratur atau sama sekaki tidak berlangsung bisa menyebabkan kemandulan.

Siklus menstruasi yang tidak teratur atau terlewat mungkin merupakan indikator anovulasi, atau tidak berovulasi. Wanita dengan indeks massa tubuh di bawah normal akan lebih sulit untuk hamil. Jika Anda mencoba untuk hamil dan mengalami kekurangan berat badan, bicarakan dengan dokter.

Bayi lahir prematur

operasi bayi 2
Ilustrasi./Copyright unsplash.com/wes hicks

Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam An International Journal of Obstetrics & Gynecology, seorang wanita yang hamil dan memiliki berat badan kurang memiliki risiko lebih tinggi untuk melahirkan prematur.

Tak cuma itu, menurut European Food Information Council, wanita dengan berat badan di bawah normal yang hamil memiliki kemungkinan 72 persen mengalami keguguran pada trimester pertama.

Keterlambatan perkembangan pada anak

Bayi Meninggal
Ilustrasi Bayi (iStockphoto)

Bahaya kekurangan berat badan juga bisa mengintai anak. Anak dan remaja membutuhkan nutrisi untuk menumbuhkan dan mengembangkan tulang yang sehat. Kekurangan berat badan membuat anak kekurangan nutrisi yang bisa menghambat tumbuh kembangnya.

Keterlambatan perkembangan bisa dilihat pada anak dengan berat badan kurang, terutama anak di bawah usia 3 tahun saat otak berkembang pesat. Otak membutuhkan nutrisi untuk berkembang dengan baik. Anak dengan berat badan kurang mungkin kehilangan nutrisi utama karena malnutrisi dan malabsorpsi. Ini dapat berdampak pada perkembangan otak dan menyebabkan keterlambatan perkembangan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya