Unsur-unsur Intrinsik Drama dan Perbedaannya dengan Unsur Ekstrinsik

Ulasan tentang perbedaan antara unsur intrinsik dan ekstrinsik dalam drama.

oleh Mardella Savitri Murtisari diperbarui 05 Nov 2020, 17:30 WIB
Diterbitkan 05 Nov 2020, 17:30 WIB
Unsur-unsur Drama (Sumber: Pixabay)
Unsur-unsur Drama (Sumber: Pixabay)

Liputan6.com, Jakarta Unsur-unsur intrinsik drama merupakan hal terpenting dalam sebuah karya sastra dan pementasan. Drama merupakan salah satu jenis karya sastra yang menampilkan cuplikan kehidupan manusia di atas panggung sandiwara. Dengan jalan cerita yang menarik, membuat pementasan drama memiliki banyak penggemar. 

Dilansir dari KBBI, drama adalah komposisi syair atau prosa yang diharapkan dapat menggambarkan kehidupan atau watak melalui tingkah laku atau dialog yang dipentaskan. Lantaran menggambarkan perilaku manusia dalam kehidupan sehari-hari, drama memiliki konflik yang dapat menghibur penonton.

Dalam sebuah lakon terdapat unsur-unsur intrinsik drama dan ekstrinsik. Kedua hal inilah yang membangun drama menjadi sebuah pementasan yang layak untuk disaksikan. Meski berbeda, namun ternyata masih ada banyak orang yang kesulitan untuk membedakan unsur-unsur intrinsik drama dan unsur ekstrinsiknya.

Berikut ini merupakan unsur-unsur intrinsik drama dan perbedaannya dengan unsur ekstrinsik yang telah dirangkum dari berbagai sumber oleh Liputan6.com, Kamis (5/10/2020).

 

 

Perbedaan Unsur-unsur Intrinsik Drama dan Unsur Ekstrinsik

Unsur-unsur Drama
Unsur-unsur Drama (Sumber: Pixabay)

Seperti yang telah disebutkan secara singkat di atas, dalam sebuah lakon pementasan dibangun oleh dua hal, yakni unsur-unsur intrinsik drama dan unsur ekstrinsik. Meski sering disandingkan sebagai satu paket, namun keduanya tentu memiliki perbedaan yang mendasar.

Unsur-unsur intrinsik drama merupakan komponen-komponen yang membentuk dari dalam drama itu sendiri. Komponen tersebut ialah alur, tokoh dan penokohan, tema, latar atau setting, bahasa, dialog, konflik, dan amanat.

Sedangkan unsur ekstrinsik dalam drama merupakan komponen-komponen yang membentuk drama dari luar. Komponen tersebut ialah latar belakang pengarang, nilai agama, kepercayaan, dan lain sebagainya.

 

 

Penjelasan Unsur-unsur Intrinsik Drama

Unsur Intrinsik
Unsur Intrinsik (sumber: Pixabay)

1. Judul

Judul adalah komponen utama yang harus ada dalam sebuah drama atau pementasan. Jika tak ada judul, tentu saja orang akan kesulitan untuk mengetahui drama apa yang sedang dipentaskan. Selain itu, judul juga dapat menarik minat penonton untuk menyaksikan drama yang ditampilkan.

2. Tema

Unsur-unsur intrinsik drama kedua yakni tema. Komponen ini memiliki peran penting sebagai ide pokok yang menjadi dasar atau pokok utama dari drama. Dapat dikatakan tema sebagai “akar” pada suatu drama. Berdasarkan tema, unsur intrinsik dalam drama dikembangkan dan dikarang sedemikian rupa mengikuti tema yang telah ditentukan, seperti alur, penokohan, latar, gaya bahasa, judul, dan lainnya.

3. Alur atau Plot

Alur cerita merupakan komponen ketiga yang mendukung suatu drama. Memperhatikan alur tentunya membuat drama menjadi lebih menarik. Plot atau Alur disebut juga sebagai jalan cerita yang disusun sedemikian rupa dari tahapan-tahapan peristiwa sehingga membentuk rangkaian cerita. Tahapan-tahapan dalam alur meliputi :

- Tahap awal/perkenalan

- Pemunculan konflik

- Komplikasi

- Klimaks

- Resolusi

- Akhir

 

4. Latar atau Setting

Latar atau setting merupakan salah satu unsur-unsur intrinsik drama yang banyak mencuri perhatian penonton. Latar terdiri dari latar tempat untuk menggambarkan lokasi drama, latar waktu untuk memberi info kapan terjadinya adegan dalam drama serta latar situasi untuk menjelaskan suasana dalam cerita di drama tersebut.

 

 

 

 

Penjelasan Unsur-unsur Intrinsik Drama

Atiqah Hasiholan
Atiqah Hasiholan saat mementaskan drama musikal Puisi-Puisi Cinta bertajuk Cinta Tak Pernah Sederhana di Teater Jakarta, Taman Ismail Marzuki (TIM), Cikini, Jakarta Pusat (Fimela)

5. Dialog

Kemudian ada pula dialog yang merupakan percakapan antara satu tokoh dengan tokoh lainnya. Dialog bisa terdiri satu tokoh dengan tokoh yang lain, bisa juga berupa dialog sendiri atau disebut sebagai monolog. Adanya dialog memberi penjelasan terkait jalannya cerita, biasanya juga disertai gaya atau mimik wajah.

6. Konflik

Konflik juga termasuk unsur intrinsik drama. Arti konflik adalah pertentangan atau masalah yang terjadi pada suatu drama. Adanya konflik menjadi inti permasalahan yang ada dalam drama. Dalam sebuah drama bisa terjadi 1 konflik atau bahkan lebih.

Dengan adanya konflik, dapat menambah ketertarikan penonton terhadap drama tersebut. Bahkan sebaiknya mampu mengajak penonton seolah-olah larut dalam merasakan pertikaian yang terjadi antar tokoh. Konflik antar tokoh menyimpan teka-teki yang membuat penonton semakin penasaran dengan kelanjutan cerita dan bagaimana endingnya.

7. Bahasa

Unsur intrinsik drama selanjutnya adalah bahasa atau gaya bahasa. Bahasa merupakan kata-kata yang digunakan dalam percakapan cerita drama. Bahasa yang digunakan dalam sebuah drama memiliki kekhasan yang mengacu pada budaya, kehidupan sehari-hari, sosial budaya, serta pendidikan. Bahasa digunakan untuk menghidupkan cerita, agar cerita senantiasa komunikatif.

8. Amanat

Unsur intrinsik yang terakhir adalah amanat. Amanat merupakan pesan atau hal yang ingin disampaikan oleh pengarang kepada penonton. Amanat drama atau pesan disampaikan melalui peran para tokoh dalam cerita drama.

 

 

Penjelasan Unsur-unsur Ekstrinsik Drama

Drama Musikal Meriahkan HUT ke-72 Megawati Soekarnoputri
Penari memainkan drama musikal saat perayan HUT ke-72 Megawati Soekarnoputri di Jakarta, Rabu (23/1). Pementasan musik tersebut bertemakan 'Bangkit Pemudi Pemuda'. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Seperti yang telah disebutkan di atas bahwa unsur-unsur ekstrinsik drama merupakan pembentuk dari luar. Hal ini merupakan komponen-komponen yang membentuk drama dan mempengaruhi drama tersebut dari segi pengarang. Komponen-komponen yang termasuk sebagai unsur ekstrinsik drama antara lain adalah :

1. Latar belakang pengarang

2. Nilai agama dan kepercayaan

3. Kondisi politik negara

4. Psikologis pengarang

5. Situasi sosial budaya

Hal-hal di atas termasuk dalam unsur ekstrinsik drama. Hal-hal tersebut menjadi faktor luar yang mempengaruhi dibuatnya suatu drama. Misalnya latar belakang pengarang, tentu berbeda-beda, sehingga menghasilkan karya drama yang berbeda-beda pula antar satu pengarang dengan pengarang lain.

Nilai-nilai lain seperti nilai agama, politik, sosial dan budaya juga turut mempengaruhi drama. Hal ini melandasi jalan cerita hingga perwatakan yang dibuat oleh pengarang. Kondisi psikologis pengarang juga turut menjadi unsur ekstrinsik drama yang cukup penting.

 

 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya