Unsur-unsur Drama dan Penjelasannya yang Perlu Diketahui

Unsur-unsur drama terdiri dari unsur intrinsik dan ekstrinsik.

oleh Husnul Abdi diperbarui 03 Sep 2020, 21:30 WIB
Diterbitkan 03 Sep 2020, 21:30 WIB
Unsur-unsur Drama
Unsur-unsur Drama (Sumber: Pixabay)

Liputan6.com, Jakarta Unsur-unsur drama perlu kamu kenali agar lebih memahaminya. Drama merupakan jenis karya sastra yang menggambarkan kehidupan manusia dengan gerak. Menonton pertunjukan drama dapat menjadi hiburan untuk melepaskan penat bagi banyak orang.

Menurut KBBI, drama merupakan komposisi syair atau prosa yang diharapkan dapat menggambarkan kehidupan atau watak melalui tingkah laku atau dialog yang dipentaskan. Lantaran menggambarkan perilaku manusia dalam kehidupan sehari-hari, drama memiliki konflik yang dapat menghibur penonton.

Unsur-unsur drama terdiri dari unsur intrinsik dan ekstrinsik. Unsur-unsur inilah yang membangun sebuah cerita drama dapat dipentaskan. Selain itu, ada berbagai jenis drama yang dapat kamu tonton sesuai dengan selera.

Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Kamis (3/9/2020) tentang unsur-unsur drama.

Unsur Intrinsik Drama

Unsur-unsur Drama (Sumber: Pixabay)
Unsur-unsur Drama (Sumber: Pixabay)

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, unsur-unsur drama terdiri dari unsur intrinsik dan ekstrinsik. Unsur intrinsik merupakan unsur-unsur drama yang membangun atau membentuk suatu drama dari dalam. Adapun komponennya yaitu tema, alur, tokoh, watak, latar, dan amanat.

1. Tema

Unsur-unsur drama yang wajib ada yang pertama adalah tema. Tema merupakan ide pokok atau gagasan utama dalam sebuah cerita drama.  Jika sebuah drama tak memiliki tema yang jelas, pementasan drama tidak akan berjalan dengan lancar, para pemain pun akan kesulitan memerankan karakter yang diminta. 

Tema juga berfungsi untuk membantu para penonton memahami dan menangkap maksud dan tujuan pementasan tersebut. Tema yang jelas juga dapat menentukan sasaran penonton yang ingin dituju. Misalnya, tema percintaan, yang lebih banyak ditonton kalangan remaja hingga dewasa. 

2. Alur

Unsur-unsur drama selanjutnya adalah alur. Alur adalah jalan cerita dari sebuah pertunjukkan drama, sejak narasi awal hingga akhir drama. Alur inilah yang nantinya berperan menciptakan permasalahan, konflik, klimaks, dan penyelesaian permasalahan. Adanya alur dalam drama akan membuat drama menjadi lebih menarik.

3. Tokoh

Tokoh atau pelaku drama terdiri dari tokoh utama dan tokoh pembantu. Tokoh utama atau peran utama disebut primadona sedangkan peran pembantu disebut figuran. Agar pementasan drama lebih menarik, tokoh harus memiliki watak yang menonjol. Dengan adanya unsur-unsur drama satu ini, penonton akan lebih mudah memahami dan menghayati drama yang dipentaskan.

Unsur Intrinsik Drama

4. Watak

Unsur-unsur drama selanjutnya adalah watak. Watak adalah perilaku yang diperankan oleh tokoh drama. Dalam drama ada beberapa watak yang biasanya selalu muncul, yakni protagonis dan antagonis.

Watak protagonis adalah watak (karakter) baik yang diperankan oleh tokoh drama, contohnya: penyabar, kasih sayang, santun, pemberani, pembela yang lemah, baik hati dan sebagainya. Sedangkan watak antagonis adalah watak (perilaku) jahat yang diperankan oleh tokoh drama, contohnya: sifat iri dan dengki, kejam, penindas dan sebagainya

5. Latar

Latar atau setting adalah gambaran tempat, waktu dan situasi peristiwa dalam cerita drama. Latar menjadi salah satu unsur-unsur drama yang juga tak boleh dilewatkan dalam sebuah pementasan drama. 

Pada umumnya, latar akan disesuaikan dengan kondisi suasana saat cerita berlangsung. Sehingga penonton lebih bisa memahami kapan, di mana, serta suasana dalam drama. Selain latar yang tak boleh dilewatkan, dekorasi panggung juga bisa dibuat sedemikian mirip dengan setiap adegan. Berbagai jenis properti dapat mendukung pementasan lebih hidup dan mengesankan. 

6. Amanat

Amanat adalah pesan yang ingin disampaikan pengarang kepada penonton. Biasanya, amanat atau pesan ini disampaikan tersirat ataupun tersurat dalam dialog tokoh utama. 

Unsur Ekstrinsik Drama

Selain unsur intrinsik drama, kamu juga perlu mengenali unsur ekstrinsik sebagai unsur-unsur drama. Unsur ekstrinsik adalah unsur yang membangun atau membentuk sebuah drama dari luar. Unsur ekstrinsik sangat berengaruh pada suatu karya sastra tetapi tidak menjadi bagian dari karya sastra tersebut.

Unsur ekstrinsik ini bisa berbagai macam hal, seperti latar belakang penulis dari suatu karya sastra tersebut, misalnya asal usul penulis, pendidikannya, agamanya, dan lain-lain. Bisa juga terkait dengan latar belakang masyarakat pada suatu karya sastra baik novel, drama maupun cerpen, misalnya bagaimana kondisi ekonomi, kondisi sosial masyarakat, politik, dan lain-lain.

Selain itu, unsur ekstrinsik ini juga bisa merupakan nilai nilai yang terkandung pada karya sastra baik itu novel, drama maupun cerpen, misalnya nilai nilai agama, sosial, dan lain-lain. Serta latar belakang dalam pembuatan karya sastra, misalnya motivasi penulis pada saat akan membuat dan ingin menyelesaikan karya sastra tersebut.

 

Jenis-jenis Drama

Jenis-jenis Drama
Jenis-jenis Drama (Sumber: Pixabay)

Berikut jenis-jenis drama yang perlu kamu ketahui:

1. Opera

Opera merupakan jenis drama yang dialognya dinyanyikan dengan diiringi musik. Biasanya para tokoh yang memainkan opera bernyanyi berbagai judul lagu yang berbeda. Para penonton yang menyaksikan opera bisa dimanjakan dengan nyanyian bersuara merdu. 

2. Tragedi

Tragedi merupakan jenis drama yang menggambarkan kesedihan. Dari awal hingga akhir ceritanya, kamu akan diperlihatkan kesedihan dan berbagai kegagalan sang tokoh utama. Di akhir cerita, tragedi biasanya akan ditutup dengan duka atau kematian dari tokoh utama. Para penonton akan dibawa emosinya untuk ikut merasakan kesedihan yang terjadi dalam tragedi. 

3. Komedi

Komedi adalah jenis drama yang bermaksud untuk menimbulkan kelucuan dan menarik gelak tawa para penonton. Komedi dibuat bertujuan sebagai hiburan. Meski begitu, komedi dan acara lawak tidak sama. Komedi masih memperhatikan unsur yang terdapat dalam drama. 

4. Tragikomedi

Tragikomedi adalah jenis drama yang memadukan antara drama tragedi dan komedi. Selain menampilkan kisah sedih sang tokoh utama, alur cerita tragedi akan diselingi dengan candaan untuk mewarnai sebuah drama yang dipentaskan. 

5. Farce

Farce adalah jenis drama yang menyerupai dagelan, tetapi tidak sepenuhnya dagelan. Farce mulai dikenal luas sejak abad ke-14. Farce biasanya bersifat satir (menyindir), namun ringan. Dengan komposisi dramatis, pertunjukan farce akan memperlihatkan situasi yang diniliai cukup mustahil

6. Tablo

Tablo adalah jenis drama yang mengutamakan gerak-gerik para pemainnya. Karena itu, jenis drama ini tidak mengucapkan dialog seperti drama lainnya. Penonton harus menebak sendiri alur cerita yang disajikan melalui gerakan yang dibuat.

7. Melodrama

Melodrama adalah salah satu jenis drama yang dialognya diucapkan dengan diiringi musik tertentu. Musik yang digunakan dalam melodrama dimaksudkan untuk membuat para penonton terbawa emosi dan menunjukkan karakter dari para pemainnya.  Biasanya, melodrama selalu berakhir bahagia. 

8. Sendratari

Sendratari adalah jenis drama yang menggabungkan antara seni drama dan seni tari. Sendratari mengutamakan gerak-gerak penguat ekspresi sebagai pengganti dialog. Di Indonesia, sendratari banyak digunakan untuk menceritakan kisah ramayana yang menyelamatkan Dewi Sinta.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya