Bikin Merinding, Dokter Ini Tiba-Tiba Dengar Termometer Berbunyi Kencang saat Maghrib

Termometer juga berbunyi saat dihadapkan ke kursi pasien yang kosong.

oleh Dyah Mulyaningtyas diperbarui 05 Feb 2021, 18:30 WIB
Diterbitkan 05 Feb 2021, 18:30 WIB
Bikin Merinding, Dokter Ini Tiba-Tiba Dengar Termometer Berbunyi Kencang saat Maghrib
Bikin Merinding, Dokter Ini Tiba-Tiba Dengar Termometer Berbunyi Kencang saat Maghrib (Sumber: mStar)

Liputan6.com, Jakarta Sejak dulu sebagian besar orang tua selalu melarang anaknya untuk keluar atau bermain di luar rumah jika matahari sudah mulai terbenam. Bukan tanpa alasan, senja yang bersamaan dengan Maghrib sering disebut sebagai waktu di mana setan dan jin keluar berkeliaran.

Pada waktu inilah gangguan makhluk halus yang tak kasat mata sering terjadi. Hal tersebut pun juga dialami oleh dokter asal Malaysia ini. Dokter yang bernama Kamarul Ariffin Nor Sadan ini mengalami kejadian menyeramkan saat menunggu giliran salat Maghrib di kliniknya.

Tak ada angin tak ada hujan, tiba-tiba ia mendengar termometer berbunyi kencang. Saat melihat sekeliling, tidak ada orang yang lewat dalam ruangan tersebut. Dr Ariffin Nor Sadan pun menjelaskan bahwa termometer itu jenis otomatis yang akan berbunyi jika ada orang di hadapannya. Jika suhu 57.5 Celcius atau lebih, termometer akan mengeluarkan bunyi yang sangat kencang.

"Aku sedang menunggu giliran salat, tiba-tiba peringatan suhu tinggi berbunyi kencang dari termometer di ruangan yang terletak di depan pintu klinik," kata Dr Ariffin Nor Sadan dikutip oleh Liputan6.com dari mStar, Jumat (5/2/2021).

Kejadian termometer yang tiba-tiba berbunyi kencang itu membuat Dr Ariffin Nor Sadan, mengingat ia sendirian dan tak ada siapapun orang di sekitarnya. Dilansir oleh Liputan6.com dari mStar, berikut kisah selengkapnya, Jumat (5/2/2021).

Mencoba Mengecek Termometer di Kursi Pasien

Bikin Merinding, Dokter Ini Tiba-Tiba Dengar Termometer Berbunyi Kencang saat Maghrib
Bikin Merinding, Dokter Ini Tiba-Tiba Dengar Termometer Berbunyi Kencang saat Maghrib (Sumber: mStar)

Setelah mendengar termometer tiba-tiba berbunyi kencang, Dr Ariffin Nor Sadan merasa curiga. Akhirnya ia keluar dari ruangan konsultasi ke ruangan depan untuk mengecek ada orang atau tidak. Ternyata memang benar tak ada siapapun di sana.

Meskipun, ia merasa situasi yang terjadi beberapa saat yang lalu adalah karena masalah teknis, tetapi pikiran masih bertanya-tanya mengapa termometer berbunyi. Dr Ariffin Nor Sadan pun mencoba untuk memindai suhu udara di tempat yang biasanya ada pasien dengan menggunakan termometer tersebut.

"Tiba-tiba saya merasa ingin mencoba memindai suhu udara, jadi saya meraih termometer dan memindai suhu di sisi saya. Di sebelah saya ada kursi tempat pasien yang akan duduk jika dia melihat saya," tutur dokter asal Malaysia ini.

Dr Ariffin Nor Sadan merasakan sesuatu yang aneh. Tak ada pasien, namun termometer tersebut berbunyi dan menampilkan angka hasil pengukuran suhu, yakni 37.5 dan 38 Celcius. Untuk memastikan lagi, akhirnya ia mencoba mengukur di bagian tempat kepala biasanya saat ada pasien.

"Saya memindai ketinggian di mana kepala pasien seharusnya berada jika dia duduk di sana. Berbunyi lagi! Kali ini suhunya 38 Celcius. Sekali lagu aku coba di kursi pasien di bagian tempat kepala," kata Dr Ariffin Nor Sadan.

"Layar tampilan termometer berubah menjadi merah terang, dan bacaannya adalah 42 derajat Celcius. Alarm berbunyi keras, dan saya menjadi takut. Ada benda bersuhu tinggi duduk di kursi pasien di sebelah saya," tambahnya.

Berdoa Agar Dijauhkan dari Gangguan Makhluk Halus

Meski merasa takut, dokter itu tetap ingin melakukan sesuatu guna memastikan apa yang ada di pikirannya. Dr Ariffin Nor Sadan meletakkan tangannya dan menyentuh kursi terebut. Rupanya kursi tempat pasien itu memang panas. Merasa merinding, akhirnya ia bangun dan bergegas untuk salat Maghrib.

Kemudian usai menjalankan ibadah salat, Dr Ariffin Nor Sadan membacakan doa-doa khusus untuk memohon perlindungan Allah untuk dijauhkan dari gangguan makhluk halus atu yang tidak dapat dilihat oleh mata.

"Alhamdulillah setelah itu, tidak ada situasi seperti sebelumnya. Mungkin benar, waktu maghrib adalah waktu mereka berkeliaran," tutup Dr Ariffin Nor Sadan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya