Liputan6.com, Jakarta Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) menerjemahkan istilah takwa adalah kesalehan hidup. Bentuk tidak baku takwa adalah taqwa, artinya bentuk keinsafan diri yang diikuti dengan kepatuhan dan ketaatan dalam melaksanakan perintah Allah SWT dan menjauhi segala larangan-Nya. Umat Islam wajib tahu soal takwa.
Perawi Hadis sekaligus sahabat Rasulullah SAW, Abu Hurairah RA mengungkapkan takwa adalah diistilahkan seperti menghindari jalan yang penuh duri. “Pernahkah engkau melewati suatu jalan dan engkau melihat jalan itu penuh dengan duri? Bagaimana tindakanmu untuk melewatinya?”
Baca Juga
Advertisement
Orang itu menjawab, “Apabila aku melihat duri, maka aku menghindarinya dan berjalan di tempat yang tidak ada durinya, atau aku langkahi duri-duri itu, atau aku mundur.” Abu Hurairah cepat berkata, “Itulah dia takwa!” (HR Ibnu Abi Dunya).
Secara bahasa, istilah takwa adalah memiliki makna “penghindaran” dan “pencegahan”. Dalam Al-Qur’an surat Al-Maidah ayat 35 diungkap, takwa kepada Allah SWT bisa dilakukan dengan mencari jalan yang mendekatkan diri kepada-Nya dan berjihad dijalan-Nya, supaya mendapat keberuntungan.
“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan carilah jalan yang mendekatkan diri kepada-Nya, dan berjihadlah pada jalan-Nya, supaya kamu mendapat keberuntungan.” (QS. Al-Maidah Ayat 35).
Berikut Liputan6.com ulas tentang takwa lebih dalam dari berbagai sumber, Kamis (4/11/2021).
Ciri-Ciri Orang Bertakwa
1. Ciri-ciri orang yang takwa adalah selalu menjaga diri dari segala perbuatan dosa dan merasa sanggup menjauhi segala larangan-Nya.
2. Ciri-ciri orang yang takwa adalah selalu merasa mudah untuk menaati segala perintah-perintah-Nya
3. Ciri-ciri orang yang takwa adalah tidak meragukan segala berita di dalam Al-Qur’an dan hadis.
4. Ciri-ciri orang yang takwa adalah menjadikan Al-Qur’an dan hadis sebagai petunjuk hidup di dunia.
5. Ciri-ciri orang yang takwa adalah beribadah bukan untuk surga, tetapi untuk memeroleh rida-Nya.
6. Ciri-ciri orang yang takwa adalah tidak ragu untuk beriman kepada segala sesuatu yang gaib.
7. Ciri-ciri orang yang takwa adalah senantiasa selalu mendirikan salat dan tidak merasa berat karenanya.
8. Ciri-ciri orang yang takwa adalah merasa mudah bila harus menafkahkan sebagian rezekinya di jalan Allah SWT.
9. Ciri-ciri orang yang takwa adalah meneladani Nabi Muhammad SAW dan nabi-nabi yang lainnya.
10. Ciri-ciri orang yang takwa adalah tidak merasa ragu untuk melakukan amar makruf nahi mungkar.
Advertisement
Keutamaan Bertakwa
1. Mendapat Pujian dan Balasan dari Allah SWT
Keutamaan ini terdapat dalam surat Ali Imran ayat 171-172.
"Yastabsyiruna bini'matim minallaahi wa fadl, wa annallaaha laa yudii'u ajral-mu'miniin."
Artinya:
"Mereka bergirang hati dengan nikmat dan karunia yang yang besar dari Allah, dan bahwa Allah tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang beriman."
"Allaziinastajaabu lillaahi war-rasuli mim ba'di maa asaabahumul-qar-hu lillaziina ahsanu min-hum wattaqau ajrun 'aziim."
Artinya:
"(Yaitu) orang-orang yang mentaati perintah Allah dan Rasul-Nya sesudah mereka mendapat luka (dalam peperangan Uhud). Bagi orang-orang yang berbuat kebaikan di antara mereka dan yang bertakwa ada pahala yang besar."
2. Mendapatkan Penghormatan dari Allah SWT
Orang yang bertakwa tak hanya mendapatkan penghargaan dari manusia lain di sekelilingnya, namun juga diberi penghormatan dari Allah
3. Dicintai oleh Allah SWT
Dalam surat At Taubah ayat 7, Allah mengungkapkan bahwa Ia akan mencintai orang-orang yang bertakwa.
"Kaifa yakunu lil-musyrikiina 'ahdun 'indallaahi wa 'inda rasulihii illallaziina 'aahattum 'indal-masjidil-haraam, famastaqaamu lakum fastaqiimu lahum, innallaaha yuhibbul-muttaqiin."
Artinya:
"Bagaimana bisa ada perjanjian (aman) dari sisi Allah dan Rasul-Nya dengan orang-orang musyrikin, kecuali orang-orang yang kamu telah mengadakan perjanjian (dengan mereka) di dekat Masjidil haraam? maka selama mereka berlaku lurus terhadapmu, hendaklah kamu berlaku lurus (pula) terhadap mereka. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertakwa."
4. Dijaga dan Diawasi Allah SWT
Orang yang bertakwa urusannya ditangani, diatur, dan diawasi langsung oleh Allah, sebagaimana ayat perintah takwa berikut ini, yang diakhiri dengan janji pengawasan-Nya dalam surat An-Nisa ayat 1 yang berbunyi:
"Yaa ayyuhan-naasuttaqu rabbakumullazii khalaqakum min nafsiw waahidatiw wa khalaqa min-haa zaujahaa wa bassa min-humaa rijaalang kasiiraw wa nisaa'aa, wattaqullaahallazii tasaa'aluna bihii wal-ar-haam, innallaaha kaana 'alaikum raqiibaa."
Artinya:
"Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang telah menciptakan kamu dari seorang diri, dan dari padanya Allah menciptakan isterinya; dan dari pada keduanya Allah memperkembang biakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Dan bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan silaturrahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu."
5. Dihilangkan Kesulitannya
Seperti firman Allah dalam Alquran surat At Thalaq ayat 2-3 yang berbunyi sebagai berikut.
"Fa izaa balagna ajalahunna fa amsikuhunna bima'rufin au faariquhunna bima'rufiw wa asy-hidu zawai 'adlim mingkum wa aqiimusy-syahaadata lillaah, zaalikum yu'azu bihii mang kaana yu'minu billaahi wal-yaumil-aakhir, wa may yattaqillaaha yaj'al lahu makhrajaa."
Artinya:
"Apabila mereka telah mendekati akhir iddahnya, maka rujukilah mereka dengan baik atau lepaskanlah mereka dengan baik dan persaksikanlah dengan dua orang saksi yang adil di antara kamu dan hendaklah kamu tegakkan kesaksian itu karena Allah.
Demikianlah diberi pengajaran dengan itu orang yang beriman kepada Allah dan hari akhirat. Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar."
"Wa yarzuq-hu min haisu laa yahtasib, wa may yatawakkal 'alallaahi fa huwa hasbuh, innallaaha baaligu amrih, qad ja'alallaahu likulli syai'ing qadraa."
Artinya:
"Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang (dikehendaki)Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu."
6. Mendapat Pertolongan dan Perlindungan
Seorang muslim yang bertakwa akan selalu ditolong dan dilindungi Allah dari perbuatan orang-orang yang zalim dan berniat buruk.
7. Dilimpahi Ketenangan
Di dalam hati orang yang bertakwa selalu merasa ditemani dan diberi ketenangan, sehingga tidak takut terhadap keadaan apa pun, tidak takut terhadap perubahan dan kesulitan apa pun
8. Dianugerahi Kemuliaan
Allah akan menganugerahkan kemuliaan diri bagi umatnya yang bertakwa. Karena orang bertakwa interaksinya dengan dunia hanya sebatas di tangan saja, tidak sampai ke dalam hati kecuali yang berkaitan dengan urusan akhirat.
Seperti firman Allah dalam surat Al An'am ayat 32
"Wa mal-hayaatud-dun-yaa illaa la'ibuw wa lahw, wa lad-daarul-aakhiratu khairul lillaziina yattaqun, a fa laa ta'qilun."
Artinya:
"Dan tiadalah kehidupan dunia ini, selain dari main-main dan senda gurau belaka. Dan sungguh kampung akhirat itu lebih baik bagi orang-orang yang bertakwa. Maka tidakkah kamu memahaminya?"
9. Memiliki Kelapangan Hati
Orang yang bertakwa hatinya akan selalu diliputi ketenangan, tidak risau dengan ujian dan tipu daya makhluk, tidak sedih karena kehilangan sesuatu, sebab hatinya yakin apa pun yang menimpanya berasal dari Allah, sedangkan Dia adalah Dzat yang dicintainya.
10. Hatinya Terang
Allah memberikan keterangan hati dan petunjuk bagi umatnya yang senantiasa bertakwa pada-Nya.
Mengenal Pakaian Takwa
Apa yang dimaksud dengan pakaian takwa? Cendikiawan muslim Quraish Shihab menjelaskan, bahwa pakaian itu ada dua macam, yaitu pakaian lahiriyah dan batin.
Pakaian takwa adalah pakaian batin. Adanya pakaian tersebut tidak sekedar melindungi pemakainya dari sengatan matahari, tapi juga mampu melindungi manusia saat dalam kondisi pahit dan manis.
Selama menjalani ibadah puasa, menurut Quraish Shihab, orang tersebut berarti telah menenun pakaian takwa. Lalu apa sajakah bahan-bahan untuk membuatnya? Terdiri dari ilmu dan iman, sabar dan syukur, takut dan harapan, usaha dan tawakal, perjuangan dan optimisme.
"Pakaian juga berfungsi menutup keburukan aurat lahir dan batin. Jadi, jangan pernah merombak kembali tenunan Anda sehelai demi sehelai, karena itu berarti kita gagal dalam menenun pakaian takwa," ucap Quraish Shihab.
Pakaian juga berfungsi menutup keburukan aurat lahir dan batin.
Advertisement