Liputan6.com, Jakarta Pemerintah kembali memperpanjang periode PPKM di Jawa-Bali selama dua minggu. PPKM yang akan berlangsung 16-29 November 2021 ini tertuang aturannya dalam Inmendagri No 60 tahun 2021. Di periode PPKM ini ada sejumlah daerah yang mengalami penurunan level PPKM.
Tercatat ada lima kabupaten/kota baru yang masuk dalam kategori PPKM Level 1. Ada juga penambahan 10 kabupaten/kota yang masuk dalam kategori PPKM Level 2. Namun, masih ada 41 daerah yang menerapkan PPKM Level 3 di Jawa-Bali.
Baca Juga
Advertisement
Meski terdapat penurunan, masyarakat diminta untuk tetap waspada menghadapi gelombang 3 di akhir tahun. Luhut juga meminta agar seluruh masyarakat tetap berhati-hati mengingat masih terdapat 47 persen Kabupaten/Kota di Jawa Bali yang capaian vaksinasinya masih kurang.
“Kehati-hatian harus dilakukan terutama untuk menghadapi Nataru (Natal dan Tahun Baru). Saat ini indikator Google Mobility yang memantau pergerakan masyarakat di Jawa Bali menunjukkan kenaikan yang cukup signifikan di atas periode Nataru tahun lalu dan mendekati posisi Periode Idul Fitri pada Mei-Juni 2021,” ujarnya.
Berikut daftar daerah PPKM level 1 dan 2 Jawa-Bali, dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Selasa(16/11/2021).
Kriteria penurunan level PPKM
Penurunan level 3 ke 2
Penurunan level Kabupaten/Kota dari level 3 menjadi level 2, dengan capaian total vaksinasi dosis 1 minimal sebesar 50 persen dan capaian vaksinasi dosis 1 lanjut usia di atas 60 tahun minimal sebesar 40 persen.
Penurunan level 2 ke 1
Penurunan level Kabupaten/Kota dari level 2 menjadi level 1 (satu), dengan capaian total vaksinasi dosis 1 minimal sebesar 70 persen dan capaian vaksinasi dosis 1 lanjut usia di atas 60 tahun minimal sebesar 60 persen.
Advertisement
Daftar daerah PPKM level 1 dan 2 Jawa-Bali
Berikut daftar daerah PPKM level 1 dan 2 Jawa-Bali:
DKI Jakarta
Level 1
Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu, Kota Administrasi Jakarta Barat, Kota Administrasi Jakarta Timur, Kota Administrasi Jakarta Selatan, Kota Administrasi Jakarta Utara dan Kota Administrasi Jakarta Pusat.
Banten
Level 1
Kota Tangerang, Kabupaten Tangerang
Level 2
Kota Tangerang Selatan
Jawa Barat
Level 1
Kota Cirebon, Kota Bogor, Kabupaten Pangandaran, Kota Banjar, Kabupaten Bekasi
Level 2
Kota Sukabumi, Kota Bekasi, Kota Bandung, Kabupaten Tasikmalaya, Kabupaten Majalengka, Kota Depok, Kota Cimahi, Kabupaten Karawang, Kabupaten Cianjur, Kabupaten Ciamis, Kabupaten Bandung Barat, Kabupaten Sumedang, Kabupaten Subang.
Daftar daerah PPKM level 1 dan 2 Jawa-Bali
Berikut daftar daerah PPKM level 1 dan 2 Jawa-Bali:
Jawa Tengah
Level 1
Kota Tegal, Kota Semarang, Kota Magelang, Kabupaten Semarang, Kabupaten Demak.
Level 2
Kabupaten Wonosobo, Kabupaten Wonogiri, KabupatenTemanggung, Kabupaten Sukoharjo, Kabupaten Sragen, Kabupaten Rembang, Kabupaten Purworejo, Kabupaten Magelang, Kota Surakarta, Kota Salatiga, Kota Pekalongan, Kabupaten Klaten, Kabupaten Kendal, Kabupaten Kebumen, Kabupaten Karanganyar, Kabupaten Cilacap, Kabupaten Banyumas, Kabupaten Grobogan, Kabupaten Brebes, Kabupaten Boyolali.
DIY
Level 2
Kabupaten Sleman, Kabupaten Bantul, Kota Yogyakarta, Kabupaten Kulonprogo, dan Kabupaten Gunungkidul.
Advertisement
Daftar daerah PPKM level 1 dan 2 Jawa-Bali
Berikut daftar daerah PPKM level 1 dan 2 Jawa-Bali:
Jawa Timur
Level 1
Kota Surabaya, Kota Mojokerto, Kota Madiun, Kota Kediri, Kota Blitar, Kabupaten Jombang, Kabupaten Lamongan, dan Kota Pasuruan.
Level 2
Kabupaten Sidoarjo, Kabupaten Pacitan, Kabupaten Ngawi, Kabupaten Magetan, Kabupaten Madiun, Kota Probolinggo, Kota Malang, Kota Batu, Kabupaten Kediri, Kabupaten Banyuwangi, Kabupaten Mojokerto, Kabupaten Malang, Kabupaten Gresik.
Bali
Level 2
Kabupaten Jembrana, Kabupaten Bangli, Kabupaten Karangasem, Kabupaten Badung, Kabupaten Gianyar, Kabupaten Klungkung, Kabupaten Tabanan, Kabupaten Buleleng, dan Kota Denpasar.
Kenaikan kasus akibat PTM dan takziah
Hingga kini ada 126 kabupaten/kota yang mengalami kenaikan kasus positif. Beberapa di antaranya bahkan sudah tiga minggu berturut-turut naik. Kenaikan ini setelah ditelusuri disebabkan oleh pembelajaran tatap muka dan kegiatan takziah.
"sebagian besar kenaikannya memang disebabkan karena adanya kasus positif di sekolah dan takziah" kata Menkes Budi Gunadi Sadikin dalam keterangan pers di Kantor Presiden, Senin(15/11/2021).
Maka dari itu, Kementerian Kesehatan akan segera melakukan konsolidasi dengan Kementerian Pendidikan. Ini dilakukan untuk mencari solusi bagaimana bisa tetap melakukan pembelajaran tatap muka tapi dengan surveilans yang aktif dan yang lebih proaktif.
Advertisement
Capaian vaksinasi
Saat ini sudah 216 juta suntikan yang diberikan ke 130.6 juta rakyat Indonesia. 84.5 juta sudah mendapatkan vaksinasi lengkap.
"Dari target populasi yang 208 juta orang yang harus kita vaksinasi, 62 persen sudah mendapatkan vaksinasi dosis pertama dan 40 persen sudah mendapatkan dosis lengkap" ujar Budi.
Vaksinasi juga terus konsisten antara 1.6 sampai 2 juta suntikan. Diperkirakan sampai akhir tahun bisa mencapai 209 juta sampai 300 suntikan dengan perkiraan untuk dosis satu yaitu 161 juta orang atau 78 persen dari target populasi dan proyeksi dosis duanya bisa mencapai sekitar 118 juta yaitu mendekati 60 persen. Dibandingkan dengan target WHO yang akhir tahun 40 persen lengkap di dosis kedua.