Liputan6.com, Jakarta Setiap kejadian yang tak terduga akan selalu ada di dunia. Bahkan kejadian tersebut, termasuk hal-hal unik yang tak biasa. Seperti desa yang tiba-tiba muncul di Spanyol ini. Menurut laporan yang beredar, desa tersebut telah tenggelam selama 30 tahun.
Baca Juga
Advertisement
Desa itu muncul kembali usai tenggelam akibat pembangunan sebuah bendungan di perbatasan dengan Portugis. Desa itu muncul kembali ke permukaan setelah tiga dekade lantaran ketinggian air bendungan itu sudah menurun.
Rupanya, desa itu sengaja ditenggelamkan pada 1992 silam sewaktu perusahaan pembangkit listrik tenaga air Portugis menutup pintu airnya. Adanya hal itu, sungai Limea meluap dan membanjiri tanah serta bangunan di kawasan desa dan sekitarnya.
Namun setelah menghilang dan tenggelam selama 30 tahun, desa tersebut kembali muncul ke permukaan. Beberapa foto yang dibagikan, tampak ketinggian air di bendungan mulai surut sehingga menyebabkan rumah, jalan, dan bangunan lainnya milik warga desa Aceredo kembali muncul.
Berikut kisah selengkapnya, dilansir Liputan6.com dari Daily Mail, Jumat (26/11/2021).
Menggunakan Sungai Sebagai Perbatasan Antara Kedua Negara
Tragedi Acedero berawal dari kesepakatan yang dibuat pada 1968 antara kepala negara Spanyol dan Portugis, Francisco Franco dan António de Oliveira Salazar. Kesepakatan itu berisi perjanjian untuk menggunakan sungai sebagai perbatasan antara kedua negara.
Tujuan dari perjanjian tersebut adalah untuk membangun bendungan Lindoso. Namun, untuk mengosongkan desa tempat bendungan akan dibangun, PLN Portugis mencoba bernegosiasi dengan warga. Perusahaan pun berhasil meyakinkan hampir 51% warga yang tinggal di sekitar sungai.
Beberapa dari mereka meninggalkan rumah setelah menerima ganti rugi yang ditawarkan, namun lainnya tetap berpegang teguh untuk tidak meninggalkan desa itu. Namun, karena tekanan pihak penguasa dan tidak ada jalan untuk penyelesaian yang lebih baik, sebagian warga terpaksa pindah pada 1992.
Advertisement
Barang-Barang yang Ditemukan
Setelah ditenggelamkan, warga desa Acerdo terpaksa menyerahkan kawasan itu dan memutuskan pindah. Dalam foto yang beredar, terlihat tembok dan bangunan di kota itu runtuh, namun struktur bangunan tampak masih kokoh.
Dilaporkan juga sekitar 70 rumah yang terbuat dari batu dan kayu masih berdiri, meski beberapa bagian rumah sudah ambruk atau hanyut. Kendati demikian, atapnya masih bertahan meski terendam puluhan tahun.
Selain Aceredo, ada empat desa lain yakni O Bao, Buscalque, A Reloeira dan Lantemil yang hilang akibat banjir saat pintu bendungan ditutup. Pada foto tersebut, terlihat barang-barang apa saja yang ditemukan. Tak hanya tempat tinggal, terdapat mobil truk, air mancur untuk minum, api unggun dan tanda batas tanah terbuat dari tembok batu.