Liputan6.com, Jakarta Kolaborasi adalah bentuk kerja sama, interaksi, kompromi beberapa elemen yang terkait baik individu, lembaga dan atau pihak-pihak yang terlibat secara langsung dan tidak langsung yang menerima akibat dan manfaat.
Advertisement
Baca Juga
Advertisement
Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI, pengertian kolaborasi adalah bentuk kerja sama. Dengan kata lain, pengertian kolaborasi adalah kerja sama untuk membuat sesuatu.
Nilai-nilai yang mendasari sebuah kolaborasi adalah tujuan yang sama, kesamaan persepsi, kemauan untuk berproses, saling memberikan manfaat, serta kejujuran. Untuk itu, banyak manfaat yang akan didapatkan apabila melakukan kolaborasi.
Berikut ini ulasan mengenai definisi kolabirasi menurut para ahli beserta manfaat dan macam-macamnya yang telah dirangkum oleh Liputan6.com dari berbagai sumber, Kamis (6/1/2021).
Definisi Kolaborasi Menurut Para Ahli
Secara umum, pengertian kolaborasi adalah bekerja sama dengan satu orang atau lebih untuk menyelesaikan proyek atau tugas atau mengembangkan ide atau proses tertentu. Sementara, ada sejumlah pendapat lain mengenai definisi kolaborasi menurut para ahli, yaitu:
Jonathan
Pengertian kolaborasi adalah proses interaksi di antara beberapa orang yang berkesinambungan.
Gray
Kolaborasi adalah suatu proses berpikir dimana pihak yang terlibat memandang aspek-aspek perbedaan dari suatu masalah serta menemukan solusi dari perbedaan tersebut dan keterbatasan pandangan mereka terhadap apa yang dapat dilakukan.
Roucek dan Warren
Kolaborasi adalah bekerja bersama-sama untuk mencapai tujuan bersama. Ia adalah suatu proses sosial yang paling dasar. Biasanya, kolaborasi melibatkan pembagian tugas, dimana setiap orang mengerjakan setiap pekerjaan yang merupakan tanggung jawabnya demi tercapainya tujuan bersama.
Advertisement
Manfaat Kolaborasi
Bekerja sama sebagai tim tidak hanya mendorong produktivitas yang lebih besar, tetapi juga membina hubungan yang sehat antara karyawan. Manfaat lainnya dari kolaborasi adalah sebagai berikut:
1. Membantu memecahkan masalah
Kolaborasi memungkinkan hasil yang lebih maksimal karena melibatkan berbagai profesional dengan keterampilan dan pengetahuan yang beragam. Hal ini membuat anda dapat melihat dari berbagai perspektif. Ketika anda dapat memanfaatkan keahlian banyak orang, kemungkinan besar juga akan menyelesaikan masalah lebih cepat dan mendorong hasil yang lebih baik dalam jangka panjang.
2. Mengetahui dan menganalisis potensi diri
Bekerja secara kolaboratif dapat membantu anda lebih sadar akan kekuatan dan juga kelemahan yang dimiliki. Kolaborasi akan membantu meningkatkan keterampilan terbaikm dan mengidentifikasi bagian mana yang memerlukan bantuan dari orang-orang dengan keahlian berbeda. Hasilnya, anda dan rekan tim dapat bekerja sama lebih baik untuk mengisi kesenjangan kompetensi.
3. Saling berbagi ilmu
Anda dapat belajar banyak hal dari anggota tim lain setiap kali berkumpul untuk berkolaborasi. Sebuah perusahaan yang menghargai kolaborasi akan dengan terbuka mendorong karyawannya untuk saling berbagi ilmu.
4. Meningkatkan efisiensi pekerjaan
Lebih mudah bekerja sama untuk menyelesaikan proyek dan memenuhi tenggat waktu ketika mendapat dukungan dari tim. Beberapa orang yang bekerja bersama dapat membagi tugas dengan cara memanfaatkan kekuatan terbesar masing-masing individu. Hal ini dapat meningkatkan efisiensi dalam pekerjaan.
5. Kemudahan Berkomunikasi
Melalui kolaborasi, akan dapat dengan bebasnya melakukan diskusi terbuka sehingga setiap anggota tim akan mendapatkan informasi yang memadai berkaitan dengan proyek tersebut.
6. Mendapatkan Ide-Ide Baru
Salah satu keuntungan terbesar yang akan diterima setelah melakukan kolaborasi adalah mendapatkan inspirasi serta ide-ide baru dari diskusi bersama tim. Ketika saling bertukar ide dengan anggota lainnya, ada sebuah ruang lingkup kreativitas yang jauh lebih banyak dan luas dibandingkan ketika memikirkan ide tersebut sendirian.
Macam-Macam Kolaborasi
Terdapat beberapa macam-macam kolaborasi adalah sebagai berikut:
1. Kolaborasi Primer
Di sini grup dan individu sungguh-sungguh dilebur menjadi satu. Grup berisi seluruh kehidupan daripada individu, dan masing-masing saling mengejar untuk masing-masing pekerjaan, demi kepentingan seluruh anggota dalam grup itu. Contohnya adalah kehidupan rutin sehari-hari dalam bicara, kehidupan keluarga pada masyarakat primitif dan lain-lainnya. Di dalam kelompok-kelompok ini individu-individu cenderung membaurkan diri dengan sesamanya di dalam kelompok, dan masing-masing berusaha menjadi bagian dari kelompoknya. Orang perorangan cenderung lebih senang bekerja dalam tim selaku anggota tim dari pada bekerja sebagai perorangan.
2. Kolaborasi Sekunder
Apabila kolaborasi primer karakteristik dan masyarakat primitif, maka kolaborasi sekunder adalah khas pada masyarakat modern. Kolaborasi sekunder ini sangat diformalisir dan spesialisir, dan masing-masing individu hanya membanktikan sebagian dari pada hidupnya kepada grup yang dipersatukan dengan itu. Sikap orang-orang di sisi lebih individualistis dan mengadakan perhitungan-perhitungan. Contohnya adalah kolaborasi dalam kantor-kantor dagang, pabrik-pabrik, pemerintahan dan sebagainya.
3. Kolaborasi Tertier
Dalam hal ini yang menjadi dasar kolaborasi yaitu konflik yang laten. Sikap-sikap dari pihak-pihak yang kolaborasi adalah murni oportunis. Organisasi mereka sangat longgar dan gampang pecah. Bila alat bersama itu tidak lagi membantu masing-masing pihak dalam mencapai tujuannya. Contohnya adalah hubungan buruh dengan pimpinan perusahaan, hubungan dua partai dalam usaha melawan partai ketiga.
Advertisement