Liputan6.com, Jakarta Identifikasi adalah salah satu proses yang dilakukan dalam kehidupan sehari-hari. Dalam psikologi sosial, identifikasi adalah interaksi antara identitas pribadi dan sosial. Identifikasi adalah konsep yang berkaitan dengan identitas diri atau orang lain.
Tiap orang pasti melakukan proses identifikasi dalam dirinya. Identifikasi adalah perilaku yang dipelajari dalam psikologi dan sosiologi. Proses identifikasi adalah keadaan di mana individu menganggap diri mereka sebagai individu atau sebagai anggota kelompok.
Baca Juga
Advertisement
Dari serangkaian identifikasi, kepribadian dibentuk dan dikenali. Orang mengidentifikasikan diri dengan orang lain karena mereka merasa memiliki kesamaan. Identifikasi adalah proses yang sangat umum terjadi.
Identifikasi adalah tingkat penyesuaian yang dilakukan seseorang terhadap lingkungannya. Berikut pengertian tentang identifikasi dan contohnya, dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Rabu(12/01/2022).
Arti identifikasi secara umum
Identifikasi adalah apa yang ditunjukkan ketika seseorang menginginkan bukti tentang sesuatu. Identifikasi juga dapat berarti proses mengenali atau mengidentifikasi sesuatu. Menurut Cambridge Dictonary, identifikasi adalah tindakan mengenali dan memberi penamaan terhadap seseorang atau sesuatu. Identifikasi diartikan sebagai tindakan menentukan siapa seseorang atau sesuatu itu.
KBBI mendefinisikan identifikasi sebagai tanda kenal diri atau bukti diri. Identifikasi juga bisa berarti penentu atau penetapan identitas seseorang, benda, dan sebagainya. Dalam psikologi, arti identifikasi adalah proses psikologi yang terjadi pada diri seseorang karena secara tidak sadar dia membayangkan dirinya seperti orang lain yang dikaguminya, lalu dia meniru tingkah laku orang yang dikaguminya itu.
Advertisement
Identifikasi menurut ahli
Chaplin
Menurut Chaplin, identifikasi adalah proses pengenalan, menempatkan obyek atau individu dalam suatu kelas sesuai dengan karakteristik tertentu.
Poerwadarminto
Identifikasi adalah penentuan atau penetapan identitas seseorang atau benda.
Sudarsono
Menurut Sudarsono, identifikasi memiliki tiga arti yaitu bukti diri, proses secara kejiwaan yang terjadi pada seseorang karena secara tidak sadar membayangkan dirinya seperti orang lain yang dikaguminya, dan penentuan seseorang berdasarkan bukti-bukti sebagai petunjuknya.
Identifikasi dalam psikologi
Dalam psikologi, identifikasi adalah orientasi psikologis diri dalam kaitannya dengan sesuatu (seperti seseorang atau kelompok) dengan perasaan yang dihasilkan dari asosiasi emosional yang erat. Identifikasi adalah proses yang sebagian besar tidak disadari di mana seorang individu memodelkan pikiran, perasaan, dan tindakan setelah yang dikaitkan dengan objek yang telah dimasukkan sebagai citra mental.
Identifikasi adalah proses psikologis di mana individu mengasimilasi aspek, properti, atau atribut orang lain dan diubah seluruhnya atau sebagian oleh model yang disediakan orang lain. Melalui serangkaian identifikasilah kepribadian dibentuk dan ditentukan.
Menurut APA Dictionary of Psychology, identifikasi adalah proses mengasosiasikan diri secara erat dengan individu lain dan karakteristik atau pandangan mereka. Contohnya, bayi menjadi bagian dari ibunya; anak secara bertahap mengadopsi sikap, standar, dan ciri-ciri kepribadian orang tua; remaja mengambil karakteristik kelompok sebaya; orang dewasa mengidentifikasi diri dengan profesi atau partai politik tertentu.
Advertisement
Identifikasi dalam proses sosial
Identifikasi dalam proses sosial berkaitan dengan teori identitas sosial. Teori identitas sosial adalah bagian dari konsep diri individu yang berasal dari keanggotaan yang dirasakan dalam kelompok sosial yang relevan. Identifikasi diakui sebagai bagian penting dari nilai yang dapat dinikmati orang dalam hidup mereka. Dengan mengidentifikasi hubungan, proyek, pekerjaan, dan tujuan, hidup dapat berjalan dengan baik.
Melansir Britannica, identifikasi sosial mencerminkan gagasan bahwa orang umumnya tidak menganggap situasi sosial sebagai pengamat yang terpisah. Sebaliknya, perasaan mereka sendiri tentang siapa mereka dan bagaimana mereka berhubungan dengan orang lain biasanya berimplikasi pada cara mereka memandang individu dan kelompok lain di sekitar mereka.
Identitas sosial seseorang kemudian dilihat sebagai hasil dari ketiga proses tersebut (kategorisasi sosial, perbandingan sosial, dan identifikasi sosial). Identitas sosial dapat didefinisikan sebagai pengetahuan individu tentang kepemilikan kelompok sosial tertentu, bersama dengan beberapa signifikansi emosional dan penilaian dari keanggotaan kelompok tersebut. Identifikasi terjadi ketika seseorang menyesuaikan diri dengan tuntutan peran sosial tertentu dalam masyarakat.
Beda identifikasi dan imitasi
Identifikasi sering disalahartikan sebagai tindakan imitasi. Identifikasi merupakan kecenderungan yang terdapat dalam diri seseorang untuk menjadi sama dengan orang lain. Sementara imitasi adalah tindakan meniru seseorang secara berlebihan.
Beda identifikasi dan imitasi terletak pada proses peniruannya. Proses imitasi biasanya hanya meniru tanpa memikirkan lebih jauh baik buruk konsekuensi yang didapat. Sementara proses meniru dalam identifikasi telah melalui proses yang lebih dalam. Ia tak hanya meniru yang bersifat fisik, tapi juga secara psikologis.
Menurut Freud, seiring perkembangan anak, ada saatnya anak harus mengadopsi karakteristik salah satu orang tuanya. Selama proses identifikasi ini, anak mengadopsi karakteristik orang tua sesama jenis dan mulai mengasosiasikan diri dengan dan meniru perilaku orang penting lainnya.
Advertisement
Contoh identifikasi
Dalam kehidupan sehari-hari, seseorang bisa melakukan proses identifikasi. Contoh proses identifikasi adalah:
- Sari sangat mengindolakan penyanyi Taylor Swift. Ia kemudian menggunakan baju yang mirip dipakai oleh Taylor Swift. Ia juga akan mencoba gaya bicara hingga cara menyanyinya.
- Toni begitu mengagumi cara berbicara kakak kelasnya, Beni. Ia lalu mencoba untuk berbicara seperti beni saat di depan umum.