Pengertian Koloid, Sifat-Sifat, Jenis, dan Contohnya yang Perlu Diketahui

Pengertian koloid adalah campuran hampir homogen antara fase terdispersi dan fase pendispersi.

oleh Ayu Rifka Sitoresmi diperbarui 01 Feb 2022, 11:20 WIB
Diterbitkan 01 Feb 2022, 11:20 WIB
Pengertian Koloid, Sifat-Sifat, Jenis, dan Contohnya yang Perlu Diketahui
Ilustrasi penelitian. (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Pengertian koloid adalah suatu bentuk campuran (sistem dispersi) dua atau lebih zat yang bersifat heterogen namun memiliki ukuran partikel terdispersi yang cukup besar (1-10000 nm), sehingga mengalami Efek Tyndall.

Secara sederhana, pengertian koloid adalah campuran hampir homogen antara fase terdispersi dan fase pendispersi. Campuran ini hampir homogen, artinya campuran dua zat hampir menyatu dan sulit dibedakan.

Dalam kehidupan sehari-hari, kita dapat menemukan campuran yang tergolong koloid. Misalnya susu, santan, sabun, selai, mentega, dan mayonnaise. Bahkan di dalam awan juga ditemukan senyawa koloid.

Untuk lebih rinci, berikut ini ulasan mengenai pengertian koloid menurut para ahli, beserta sifat-sifat, jenis, dan contohnya yang telah dirangkum oleh Liputan6.com dari berbagai sumber, Selasa (1/2/2022).

Pengertian Koloid Menurut Para Ahli

Pengertian Koloid, Sifat-Sifat, Jenis, dan Contohnya yang Perlu Diketahui
Ilustrasi zat kimia (Foto: PublicDomainPictures/ Pixabay)

Berikut ini terdapat sejumlah pendapat mengenai pengertian koloid menurut para ahli, yaitu:

Purba

Pengertian koloid adalah suatu campuran zat heterogen (dua fase) antara dua zat atau lebih dimana partikel-partikel zat yang berukuran koloid (fase terdipersi/yang dipecah) tersebar secara merata di dalam zat lain (medium pendispersi/ pemecah). Ukuran partikel koloid berkisar antara 1–100 nm, ukuran yang dimaksud dapat berupa diameter, panjang, lebar, maupun tebal dari suatu partikel.

Retnowati

Pengertian koloid merupakan suatu sistem dispersi yang ukuran partikelnya lebih besar dari larutan, tetapi lebih kecil dari suspensi (campuran kasar).

Kamaludin

Koloid terdiri dari dua bentuk, yaitu fase terdispersi (zat yang didispersikan) dan medium pendispersi (medium yang digunakan untuk mendispersikan).

Sifat-Sifat Koloid

Pengertian Koloid, Sifat-Sifat, Jenis, dan Contohnya yang Perlu Diketahui
Ilustrasi (iStock)

Setelah mengetahui pengertian koloid, berikut ini terdapat beberapa sifat-sifat koloid, yaitu:

1. Efek Tyndall

Efek Tyndall adalah cahaya yang berhamburan oleh partikel koloid, di mana partikel larutan berukuran lebih kecil daripada partikel koloid. Oleh karena itu, berkas cahaya dapat dihamburkan.

2. Gerak Brown

Gerak Brown adalah gerak acak dari partikel koloid yang bisa dilihat hanya lewat mikroskop ultra. Pergerakan acak tersebut disebabkan adanya tumbukan.

3. Absorpsi

Absorpsi adalah proses penyerapan, atau tepatnya penyerapan ion oleh partikel koloid karena ukuran luas partikel koloid yang cukup besar. Dengan begitu ion dapat menempel di permukaannya, baik ion positif maupun negatif. Lebih jauh lagi, koloid pun dapat bermuatan sesuai muatan ion yang telah diserap.

4. Koagulasi koloid

Koagulasi koloid merupakan penggumpalan partikel koloid karena koloid mengandung muatan yang dinetralkan. Pada koloid bermuatan sejenis, koloid tidak akan menggumpal karena ion saling tolak-menolak. Sedangkan koloid yang muatannya telah dinetralkan tidak lagi tolak-menolak sehingga koloid bisa berkelompok atau menyatu.

5. Dialisis

Dialisis adalah pemurnian koloid agar bebas dari ion-ion pengganggu. Contoh pengaplikasiannya adalah proses cuci darah alias hemodialisis.

6. Elektroforesis

Elektroforesis adalah pergerakan partikel koloid di dalam medan listrik karena adanya muatan yang terkandung di dalam partikel koloid tersebut. Kutub negatifnya disebut katoda, sementara kutub positifnya disebut anoda.

7. Koloid liofil dan liofob

Sifat ini dapat ditemukan dalam sol, yang terbagi jadi dua jenis: liofil dan liofob. Sol liofil merupakan partikel dengan zat terdispersi yang bisa menarik mediumnya, sehingga ada gaya tarik-menarik antara keduanya. Sedangkan sol liofob merupakan partikel dengan zat terdispersi yang tidak bisa menarik mediumnya dan cenderung encer.

8. Koloid pelindung

Sol liofil pun dapat digunakan sebagai koloid pelindung dari sol liofob. Dengan begitu, partikel sol liofil akan menjadi pelindung sol liofob dari koagulasi.

Jenis-Jenis Koloid dan Contohnya

Pengertian Koloid, Sifat-Sifat, Jenis, dan Contohnya yang Perlu Diketahui
Ilustrasi penelitian. Photo by Trnava University on Unsplash

Pada sistem koloid, fase terdispersi dan medium pendispersi dapat berupa zat padat, zat cair, atau gas. Berdasarkan fase terdispersi dan medium pendispersi sistem koloid dikelompokkan menjadi berikut ini:

1. Sol

Sistem koloid ini terbentuk dari fasa terdispersi berupa padatan dan fasa pendispersinya berupa cairan. Contohnya: sol emas, tinta, dan cat.

2. padat

Sistem koloid ini terbentuk dari fasa terdispersi berupa padatan dan fasa pendispersinya padatan. Contohnya: gelas berwarna, dan intan hitam.

3. Emulsi

Sistem koloid ini terbentuk dari fasa terdispersi berupa cairan dan fasa pendispersinya cairan. Contohnya: susu, santan, dan minyak ikan.

4. Emulsi padat atau gel

Sistem koloid ini terbentuk dari fasa terdisfersi berupa cairan dan fasa pendispersinya berupa padatan. Contohnya: jelly, mutiara, dan keju.

5. Aerosol padat

Sistem koloid ini terbentuk dari fasa terdispersi berupa padatan dan fasa pendispersinya berupa gas. Contohnya: asap dan debu.

6. Aerosol cair

Sistem koloid ini terbentuk dari fasa terdispersi berupa cairan dan fasa pendispersinya berupa gas. Contohnya: kabut, awan, dan hair spray.

7. Buih

Sistem koloid ini terbentuk dari fasa terdispersi berupa gas dan fasa pendispersinya berupa cairan. Contohnya: buih sabun, dank rim kocok.

8. Buih padat

Sistem koloid ini terbentuk dari fasa terdispersi berupa gas dan fasa pendispersinya berupa padatan. Contohnya: karet busa dan batu apung.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya