Mengenal Son of Omicron, Subvarian Baru yang Dominasi 10 Negara

COVID-19 terus bermutasi dan melahirkan varian-varian baru.

oleh Anugerah Ayu Sendari diperbarui 21 Feb 2022, 17:00 WIB
Diterbitkan 21 Feb 2022, 17:00 WIB
Omicron
Omicron (sumber: Freepik)

Liputan6.com, Jakarta COVID-19 terus bermutasi dan melahirkan varian-varian baru. Salah satu varian yang kini menjadi perhatian adalah Omicron. Kini, varian Omicron menyumbang setengah dari infeksi dunia. Belum usai masalah persebaran Omicron yang kuat, kini muncul sub varian dari Omicron, yang dikenal dengan 'Son of Omicron'. 

Son of Omicron disebut-sebut memiliki penyebaran yang cepat. Son of Omicron ditemukan di sejumlah negara Asia, Eropa, dan Amerika. Kemunculan Son of Omicron ini harus membuat siapa saja waspada.

Hingga saat ini, para ilmuwan masih terus meneliti tingkat penularan dan keparahan dari Son of Omicron. Studi, bagaimanapun, masih berlangsung untuk memahami penularan BA.2, di samping seberapa efektif vaksin melawannya. Berikut penjelasan tentang apa itu Son of Omicron, dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Senin(21/2/2022).

Apa itu Son of Omicron?

Tracing Omicron di Indonesia Tembus 60 Kasus, Stop Panik Saatnya Jaga Daya Tahan Tubuh
(c) Shutterstock

Son of Omicron adalah sebutan dari sub varian Omicron yang muncul pada khir Desember 2021. Sub varian ini juga disebut dengan Stealth Omicron atau Omicron Siluman. Nama asli dari sub varian ini adalah BA.2, yang merupakan turunan dari BA.1.

Melansir BBC, irus yang bermutasi menjadi varian baru, bisa membelah menjadi sub varian. Delta misalnnya, memiliki 200 sub-varian yang berbeda. Hal yang sama terjadi dengan Omicron, yang mencakup garis keturunan BA.1, BA.2, BA.3 dan B.1.1.529.

Melansir CNN Health, Son of Omicron diperkirakan sekitar 30% lebih menular daripada Omicron, menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Bagaimana penyebaran cepat subvarian BA.2 dapat mempengaruhi kesehatan masyarakat masih dalam penyelidikan.

Susunan gentik Son of Omicron

Ilustrasi tulisan pandemi Covid-19 (pexels)
Ilustrasi tulisan pandemi Covid-19 (pexels)

Melandir Times of India, meskipun BA.2 diberi label subvarian Omicron, susunan genetiknya sangat berbeda dari yang terakhir. Menurut peneliti, varian siluman memiliki sekitar 20 mutasi yang berbeda dari Omicron asli. Ini membuatnya sangat berbeda dari varian Omicron dalam beberapa hal dan juga menjadi perhatian.

Karena varian Son of Omicron sangat beragam dari varian Omicron, sulit untuk melacak sifat dan agresivitasnya. Memprediksi apa pun pada tahap ini akan salah dan dapat menyesatkan orang lain.

Di mana Son of Omicron ditemukan?

Gambar ilustrasi Virus Corona COVID-19 ini diperoleh pada 27 Februari 2020 dengan izin dari Centers For Desease Control And Prevention (CDC). (AFP)
Gambar ilustrasi Virus Corona COVID-19 ini diperoleh pada 27 Februari 2020 dengan izin dari Centers For Desease Control And Prevention (CDC). (AFP)

Melansir Medical News Today, para ilmuwan pertama kali mengidentifikasi subvarian BA.2 dari Omicron di India dan Afrika Selatan pada akhir Desember 2021. Sejak itu, subvarian Omikron telah menyebar ke beberapa negara, termasuk Amerika Serikat, Inggris Raya, dan Israel.

Virus sub varian ini juga telah menyebar dengan cepat di Denmark, meningkat dari 20% dari semua kasus COVID-19 di negara itu pada minggu ke-52 tahun 2021 menjadi 45% pada minggu kedua tahun 2022. Menurut Laporan WHO, Son of Omicron juga mulai mendominasi 10 negara yaitu, Bangladesh, Brunei, Cina, Denmark, Guam, India, Montenegro, Nepal, Pakistan dan Filipina.

Tingkat penyebaran

Ilustrasi coronavirus, virus corona, koronavirus, Covid-19 Fernando Zhiminaicela via Pixabay (Arfandi Ibrahim/Liputan6.com)
Ilustrasi coronavirus, virus corona, koronavirus, Covid-19 Fernando Zhiminaicela via Pixabay (Arfandi Ibrahim/Liputan6.com)

Studi, bagaimanapun, masih berlangsung untuk memahami penularan BA.2, di samping seberapa efektif vaksin melawannya. Melansir Medical News Today, varian Omicron SARS -CoV-2 telah menarik bagi para ilmuwan karena jumlah mutasinya yang relatif lebih tinggi. Son of Omicron memiliki 20 mutasi di area yang menjadi target sebagian besar vaksin COVID-19.

Melansir BBC, sebuah studi terhadap 8.500 rumah tangga dan 18.000 individu yang dilakukan oleh SSI Denmark menemukan bahwa BA.2 "secara substansial" lebih mudah menular daripada BA.1. Studi ini juga menunjukkan bukti yang menunjukkan bahwa sub-varian BA.2 lebih mampu menghindari vaksin.

Sebuah studi Inggris terpisah juga menemukan transmisibilitas yang lebih tinggi untuk BA.2 dibandingkan dengan BA.1. Tetapi penilaian awal tidak menemukan bukti bahwa vaksin akan kurang efektif melawan penyakit simtomatik untuk kedua sub-varian.

Menurut CNN, eksperimen laboratorium baru dari Jepang menunjukkan bahwa BA.2 mungkin memiliki fitur yang membuatnya mampu menyebabkan penyakit serius seperti varian Covid-19 yang lebih lama, termasuk Delta. BA.2 juga resisten terhadap beberapa pengobatan, termasuk sotrovimab, antibodi monoklonal yang saat ini digunakan untuk melawan Omicron.

Gejala Son of Omicron

Positif Covid-19 Meningkat, Gedung Sekolah di Indramayu Dijadikan Ruang Isolasi
ilustrasi virus corona covid-19 copyright by diy13 (Shutterstock)

Umumnya, varian Omicron menyebabkan gejala seperti flu biasa yang hilang dalam beberapa hari. Untuk gejal Son of Omicron, masih diperlukan lebih banyak penelitian karena varian ini cukup baru dan tidak banyak yang diketahui tentangnya. Melansir, Times of India, laporan dari gejala Son of Omicron terkait dengan pusing dan kelelahan.

Dua tanda awal varian Son of Omicron adalah pusing dan kelelahan. Gejala-gejala tersebut dapat muncul dalam dua-tiga hari setelah terinfeksi virus dan dapat bertahan lebih lama di dalam tubuh. Selain tanda tersebut, tanda yang mungkin muncul seperti demam, kelelahan ekstrem, batuk, sakit tenggorokan, sakit kepala, nyeri otot, dan detak jantung meningkat.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya