Liputan6.com, Jakarta Thaharah artinya merupakan bagian dari syarat Islam. Dalam Islam, kebersihan jasmani dan rohani merupakan hal penting. Dari segi fisik, Islam mewajibkan umat Islam untuk membersihkan tubuh, pakaian, rumah, dan aspek kehidupan lainnya. Kebersihan sangat ditekankan dan menjadikannya sebagai dasar yang tak terpisahkan dari kehidupan beragama.
Thaharah artinya sangat dekat dengan kebersihan itu sendiri. Memahami Thaharah artinya akan membantu mengenali makna kebersihan dalam Islam. Thaharah artinya dikaitkan dengan berwudhu dan mandi besar. Keduanya merupakan aktivitas bersuci yang diwajibkan dalam Islam.
Melakukan Thaharah artinya telah mensucikan diri dari hal-hal yang dianggap najis atau hadas. Thaharah artinya diperlukan ketika hendak beribadah menghadap Allah SWT. Berikut penjelasan tentang Thaharah artinya, dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Jumat(13/5/2022).
Advertisement
Thaharah artinya
Menurut KBBI Thaharah artinya suci, bersih, atau kesucian badan yang diwajibkan bagi orang yang beribadat. Thaharah berasal dari kata طَهَارَةٌ ṭahārah yang berarti kebersihan atau kemurnian. Melansir laman Muhammadiyah, secara fiqih, thaharah artinya mensucikan diri dari najis dan hadats yang menghalangi shalat dan ibadah-ibadah sejenisnya dengan air atau tanah, atau batu.
Thaharah adalah sistem kemurnian dalam Islam. Sistem ini didasarkan pada dua premis: yang pertama adalah bahwa manusia menyimpang dari keadaan yang sesuai untuk aktivitas ibadah sebagai akibat dari tindakan tubuh tertentu, seperti buang air besar, hubungan seksual, atau menstruasi. Kedua, ada zat-zat tertentu, seperti daging babi atau darah, yang sifatnya najis atau memiliki efek mengotori ruang, orang, atau objek, sehingga tidak layak untuk ibadah.
Taharah secara bahasa berarti kebersihan dari kotoran, baik jasmani maupun akhlak. Secara teknis, itu berarti mengangkat keadaan hadas dan menghilangkan kekotoran yang menghalangi shalat yang sah.
Advertisement
Hukum thaharah
Taharah artinya memiliki hukum yang wajib dilaksanakan sebelum melakuan sholat atau ibadah lainnya. Orang yang sedang dalam keadaan hadas atau menyentuh najis, tidak sah ibadahnya.
Ini sesuai dengan firman Allah dalam surah Al-Maidah ayat 6 yang berbunyi: "Hai orang-orang beriman, apabila kalian hendak melaksanakan salat, maka basuhlah muka dan tangan kalian sampai siku, dan sapulah kepala kalian, kemudian basuh kaki sampai kedua mata kaki."
Thaharah juga disebut dalam potongan akhir Surah Al Baqarah ayat 222 yang berbunyi: Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang banyak bertaubat dan orang-orang yang melakukan amalan thaharah (bersuci).”
Hukum ini juga dijelaskan dalam hadis Nabi yang berbunyi: “Kunci shalat itu adalah bersuci …” (HR al-Tirmidzi, Ibn Mâjah, Ahmad, al-Dârimi, dari ‘Ali bin Abi Thâlib ra.)
Jenis Thaharah
Melansir AboutIslam, ada dua jenis thaharah jika dilihat dari kotoran yang akan dibersihkan. Jenis thaharah ini meliputi:
Pemurnian dari kotoran yang terlihat
Ini adalah proses penyucian diri dari segala kenajisan fisik yang terlihat (seperti air seni, darah, atau muntahan) pada tubuh, pakaian, atau tempat shalat yang menghalangi keabsahan sholat. Dalam hal ini, pemurnian dicapai dengan menghilangkan zat pengotor dari daerah yang terkena dengan mencuci, memercikkan, atau menggosok dengan air.
Pemurnian dari kotoran yang tidak terlihat
Ini adalah proses penyucian diri dari najis yang tidak terlihat yang berhubungan dengan tubuh, yang disebut dalam bahasa Arab sebagai hadas, yang mencegah seseorang dari sholat dan ibadah serupa. Jenis kotoran ini dapat memengaruhi seluruh tubuh. Hadas bisa dihilangkan dengan mencuci seluruh tubuh. Atau dapat mempengaruhi bagian tubuh tertentu, dalam hal ini disebut sebagai najis ritual kecil (karena penyebab seperti tidur, buang angin, air seni, atau kotoran), dan dihilangkan dengan wudhu.
Advertisement
Najis dan hadas
Najis adalah kotor yang menjadi sebab terhalangnya seseorang untuk beribadah kepada Allah. Najis merupakan kotoran yang wajib dijauhi dan wajib dibersihkan bila terkena badan seorang Muslim. Najis adalah segala kotoran seperti tinja, kencing, darah (termasuk nanah), daging babi, bangkai (kecuali bangkai ikan, belalang dan sejenisnya), liur anjing, madzi (yakni air berwarna putih cair yang keluar dari kemaluan laki-laki yang biasanya karena syahwat seks, tetapi bukan air mani), wadi (yaitu air putih agak kental yang keluar dari kemaluan biasanya setelah kencing dan karena kecapekan), dan semacamnya.
Sementara hadas adalah keadaan tidak suci, di mana seorang Muslim tidak boleh melakukan ibadah seperti salat, tawaf dan lain sebagainya. Hadas besar adalah hadas yang harus disucikan dengan cara mandi wajib atau mandi junub. Untuk bebas dari hadas besar, seseorang harus melakukan mandi wajib.
Hadats ini ada dua macam, yaitu hadats kecil dan hadats besar. Yang termasuk hadats kecil adalah buang air besar dan air kecil, kentut, menyentuh kemaluan tanpa pembatas, dan tidur nyenyak dalam posisi berbaring. Sedangkan hadats besar contohnya adalah haid, nifas, berhubungan badan, dan keluarnya air mani.
Bentuk thaharah
Mandi
Mandi dalam ajaran Islam adalah kegiatan membasuh seluruh tubuh, termasuk akar rambut (kulit kepala), dengan air bersih setelah membentuk niat untuk menyucikan diri dengan memusatkan pikiran secara tulus padanya. Mandi wajib dilakukan saat dalam keadaan hadas besar.
Wudhu
Wudhu adalah tindakan fisik dan spiritual untuk mensucikan diri sebelum memulai salat atau ibadah lainnya dalam Islam. Ritual penyucian ini merupakan langkah wajib yang melibatkan mencuci tangan, mulut, lubang hidung, wajah, lengan, kepala dan kaki. Tata cara wudhu harus diselesaikan dalam urutan yang diberikan tanpa jeda panjang di antara setiap langkah. Wudhu merupakan syarat wajib dari salat.
Advertisement