Liputan6.com, Jakarta Impulsif adalah perilaku seseorang yang cenderung untuk bertindak tanpa berpikir. Kondisi ini mungkin pernah Anda temui atau bahkan Anda alami sendiri. Meskipun umumnya ditunjunkan oleh anak-anak, perilaku ini nyatanya juga bisa terjadi pada orang dewasa.Â
Baca Juga
Dikutip dari jurnal "Impulse Control Disorders: Updated Review of Clinical Characteristics and Pharmacological Management" yang diakses melalui laman NCBI, perilaku impulsif biasanya dialami oleh remaja hingga berusia 30 tahun. Sekitar 80-95% penderitanya adalah wanita.
Advertisement
Tanda-tanda bagi mereka yang mengalami impulsif adalah gegabah, tidak dapat diprediksi, labil, agresif, self control yang buruk, dan sering menginterupsi orang lain. Tak jarang seseorang bertindak cepat dan tanpa memikirkan konsekuensi dari tindakannya.
Berikut Liputan6.com ulas mengenai pengertian impulsif beserta gejala, penyebab, dan cara mengontrolnya yang telah dirangkum dari berbagai sumber, Selasa (31/5/2022).
Mengenal Impulsif
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI, pengertian impulsif adalah bersifat cepat bertindak secara tiba-tiba menurut gerak hati. Dengan kata lain arti impulsif adalah tindakan spontan yang dilakukan seseorang dengan hasrat kuat dan tinggi.
Arti impulsif dapat juga diartikan dengan perilaku yang dilakukan tanpa memikirkan dampak yang muncul ke depannya. Untuk itu, terkadang perilaku impulsif adalah bagian dari gangguan kontrol impuls atau gangguan kesehatan mental lainnya.
Perilaku impulsif dapat dikatakan wajar apabila dapat dikendalikan dan terjadi hanya sekali saja. Namun, apabila perilaku impulsif sudah merugikan diri sendiri dan orang sekitar perlu adanya tindakan atau penganan dari psikolog profesional.
Advertisement
Gejala Perilaku Impulsif
Perilaku impulsif dapat dikenali dengan beberapa gejala atau tanda-tanda. Berikut ini adalah beberapa tanda seseorang memiliki perilaku impulsif adalah:
1. Mengambil sesuatu yang diinginkan secara paksa tanpa harus menunggu atau meminta terlebih dahulu.
2. Memanjakan diri dengan hal-hal, seperti berbelanja atau makan berlebih.
3. Merusak barang milik pribadi atau orang lain ketika marah.
4. Berbicara tanpa mempertimbangkan baik atau buruknya perkataan tersebut.
5. Melukai diri sendiri ketika marah, sedih, atau kecewa.
6. Berteriak saat merasa stres.
7. Merasa sulit untuk fokus dan menyelesaikan tugas.
Penyebab Terjadinya Perilaku Impulsif
Perilaku impulsif baru dapat disebut sebagai gangguan psikologis jika semakin sering muncul atau terasa sulit untuk dikendalikan. Penyebab pasti seseorang mel akukan perilaku impulsif belum diketahui secara pasti.
Namun ada studi yang menunjukkan bahwa perilaku impulsif mungkin memiliki hubungan dengan lobus prefrontal. Penelitian lain menunjukkan hubungan antara impulsif dengan konektivitas otak. Para peneliti telah menempuh jalan panjang untuk memahami sepenuhnya hubungan antara impulsif dengan kepribadian, konektivitas otak, dan fungsi otak. Penyebab lain dari impulsif adalah kondisi fisik seperti lesi otak dan stroke, yang bisa menimbulkan gejala seperti perilaku impulsif.
Advertisement
Cara Mengontrol Perilaku Impulsif
Cara untuk mengendalikan perilaku impulsif adalah sebagai berikut:
1. Memberikan tugas sederhana pada anak untuk mengurangi tindakan impulsif yakni terburu-buru dalam mengerjakan sesuatu sehingga sulit buat fokus. Maka dengan tugas sederhana ini bisa jadi cara buat membantunya menyelesaikan suatu tugas lebih maksimal.
2. Memberikan contoh perilaku yang benar dan tepat.
3. Menasihati anak bahwa perilaku impulsif yang tidak benar atau salah.
4. Berikan support untuk anak dalam segala hal.
5. Menjalani psikoterapi untuk mengendalikan perilaku impulsif. Salah satunya dengan psikoterapi perilaku kognitif dan dialectical behavior therapy (DBT).
6. Mendapatkan bantuan medis dari dokter dengan pemberian obat tertentu terutama apabila penyebab impulsif disebabkan oleh gangguan bipolar serta ADHD.
Jika Anda sendiri yang mengalami perilaku impulsif, Anda dapat mengatasi kecenderungan impulsif tersebut dengan cara sebagai berikut ini:
1. Penanganan secara mental melalui skenario yang potensial dan berlatih untuk berhenti dan berpikir sebelum bertindak.
2. Salah satu cara terbaik yang dapat dilakukan dalam upaya mengatasi perilaku impulsif adalah dengan berusaha berlatih untuk menahan diri. Dalam hal ini, Anda harus memantapkan niat terlebih dahulu untuk mau berubah. Setelah itu, mulailah untuk berusaha menahan diri dan memikirkan konsekuensi dari tindakan Anda secara matang.
3. Selain mengatasi perilaku impulsif dengan diri sendiri, Anda juga bisa mengatasinya dengan bantuan psikolog. Cara mengatasi perilaku impulsif yang bisa dilakukan yaitu terapi psikologi. Salah satu bentuk terapi yang bisa Anda lakukan yaitu cognitive behavioral therapy (CBT).
Contoh Perilaku Impulsif pada Anak-anak
Seperti yang dijelaskan diparagraf sebelumnya, bahwa kebanyak perilaku impulsif terjadi pada anak-anak. Itu karena anak-anak masih belum menyadari bagaimana dampak dari perilaku mereka dapat mempengaruhi orang lain. Mereka mungkin tidak mengerti bahwa setiap tindakan yang mereka lakukan memiliki konsekuensi di luar keinginan mereka. Beberapa contoh perilaku anak-anak yang impulsif sebagai berikut:
1. Mengabaikan bahaya, seperti berlari ke jalan tanpa memeriksa lalu lintas atau melompat ke kolam meskipun mereka tidak bisa berenang.
2. Menyela, seperti sering mengganggu percakapan.
3. Kekerasan fisik, sering mendorong anak lain atau melempar sesuatu saat kesal.
4. Meraih, seperti mengambil apa yang mereka inginkan daripada meminta atau menunggu giliran.
Advertisement